
trending
Cerita Balita 2 Tahun yang Dipilih jadi Dewi Kumari untuk Lindungi Masyarakat Nepal
HaiBunda
Selasa, 07 Oct 2025 10:58 WIB

Daftar Isi
Bunda, ada kisah tradisi yang sangat luar biasa dan mengharukan datang dari Nepal. Baru-baru ini, seorang putri kecil bernama Aryatara Shakya, yang bahkan belum genap berusia tiga tahun, telah dipilih untuk menjalani takdir yang terbilang berat untuk menjadi Dewi Kumari yang baru.
Dewi Kumari dipercaya sebagai Dewi yang akan melindungi masyarakat Nepal. Momen pengangkatan Aryatara Shakya terjadi di tengah festival Hindu paling penting di negara itu.
Prosesi tersebut, mencuri perhatian masyarakat dunia. Simak cerita selengkapnya!
Aryatara Shakya putri kecil yang dipilih menjadi Dewi hidup
Aryatara Shakya dipilih pada usia 2 tahun 8 bulan. Ia menggantikan Kumari sebelumnya, yang menurut tradisi harus menjadi manusia biasa kembali setelah mencapai masa pubertas.
Kumari atau "dewi perawan" ini dipilih dari klan Shakya, bagian dari komunitas Newar yang merupakan penduduk asli Lembah Kathmandu. Posisi ini sangat dihormati, baik oleh umat Hindu maupun Buddha di Nepal.
Pada hari pelantikannya, Aryatara Shakya dibawa oleh anggota keluarganya dari rumah mereka menuju Kuil Istana Taleju Bhawani di Kathmandu Durbar Square. Ayahnya, Ananta Shakya, mengungkapkan perasaan yang bercampur aduk: "Kemarin dia hanyalah putri saya, tetapi hari ini dia adalah seorang dewi,".
Ananta juga menceritakan bahwa ibunya sudah memimpikan dia akan menjadi dewi bahkan sebelum kelahirannya.
Kriteria suci: mengapa anak 2 tahun seperti Aryatara Shakya tidak boleh takut gelap
Pemilihan seorang Kumari sangatlah ketat. Gadis-gadis yang memenuhi syarat harus berusia antara 2 hingga 4 tahun dan diwajibkan memiliki kulit, rambut, mata, dan gigi yang tanpa cacat.
Namun, kriteria yang paling menantang dan mistis adalah: mereka tidak boleh takut gelap. Persyaratan ini menekankan bahwa seorang anak harus memiliki ketenangan jiwa yang luar biasa.
Setelah terpilih, seorang Kumari selalu berbusana merah, menata rambutnya dalam sanggul di atas kepala, dan wajahnya dilukis dengan "mata ketiga" di dahi. Para pemuja berbaris untuk menyentuh kaki sang dewi dengan dahi mereka tanda penghormatan tertinggi serta memberikan persembahan berupa bunga dan uang.
Pengorbanan Aryatara Shakya di balik mahkota: kehidupan yang terasing
Meskipun mendapat penghormatan tertinggi, kehidupan seorang Kumari sangatlah terasing (sequestered life). Mereka memiliki sedikit teman bermain yang dipilih secara khusus dan hanya diizinkan keluar beberapa kali dalam setahun untuk menghadiri festival. Selama festival Indra Jatra, misalnya, Kumari diarak menggunakan kereta yang ditarik oleh para pemuja.
Namun, ada kemajuan modern yang diperbolehkan: para Kumari sekarang diizinkan menerima pendidikan dari guru privat di dalam kuil dan bahkan diperbolehkan memiliki televisi.
Tantangan hidup Aryatara Shakya setelah pensiun nanti
Bagian paling menyedihkan dari tradisi ini adalah masa setelah pensiun. Mantan Kumari, seperti Trishna Shakya (yang menjadi dewi pada 2017 dan pensiun di usia 11 tahun), sering menghadapi kesulitan besar untuk beradaptasi dengan kehidupan normal. Mereka harus belajar melakukan pekerjaan rumah dan bersekolah reguler.
Selain kesulitan adaptasi, terdapat kepercayaan rakyat Nepal bahwa pria yang menikahi mantan Kumari akan meninggal muda. Akibatnya, banyak mantan Kumari yang tetap melajang seumur hidup. Untuk membantu, pemerintah kini memberikan pensiun bulanan kecil sekitar $110 atau sekitar 18 juta kepada mantan Kumari.
Kisah Aryatara Shakya adalah gambaran indah sekaligus pilu tentang kepercayaan dan pengorbanan yang mengikat masyarakat Nepal, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda