Bern -
Bun,
biaya sekolah di sini benar-benar bikin kaget. Rp 1,5 miliar setahun! Wajar saja kalau sekolah bernama Le Rosey ini dinobatkan menjadu sekolah termahal di dunia.
Ini merupakan sekolah asrama yang berada di Swiss. Sekolah ini sudah cukup tua, karena dibangun pada tahun 1880 oleh Paul-Emile Carnal. Sekolah ini mengenal yang namanya moving class, jadi kegiatan belajar-mengajar pindah-pindah sesuai dengan musimnya.
Kalau musim semi atau musim panas, maka anak-anak belajar di Chateau du Rosey Campus. Sedangkan kalau musim dingin tiba, anak-anak akan belajar di Gstaad, Ski Resort Town.
Menurut Felipe Laurent, seorang juru bicara sekaligus alumnus Le Rosey, setelah 9 minggu bersekolah di pegunungan Alpen, mungkin semua anak akan merasa lelah. Namun setelah beristirahat di bulan Maret, mereka akan kembali ke kampus utama pada bulan April hingga Juni.
Sekolah ini 'menelurkan' alumni orang-orang terkenal lho. Misalnya saja Raja Albert II dari Belgia, Pangeran Rainier dari Monaco, dan Raja Farouk dari Mesir. Sekolah tersebut mengklaim 30 persen siswanya kemudian bergabung dengan universitas yang berada di jajaran 25 besar di dunia, termasuk Ivy League, MIT, dan Oxbridge. Demikian dikutip dari Bussines Insider Singapore.
Baca juga:
Merencanakan Pendidikan Anak? Perhatikan 4 Hal Ini"Saya mungkin adalah angkatan yang tertua yang berada di sekolah ini, karena rata-rata keluarga saya juga bersekolah di sini. Saya menghabiskan lima tahun, sedangkan kakak perempuan saya menghabiskan 3 tahun," kata Felipe.
"Saya pikir rata-rata keluarga yang anaknya bersekolah di sini berpikir seperti itu. Karena sebelumnya orang tuanya bersekolah di sini dan sudah tentu mereka pun ingin anaknya mengenyam pendidikan yang sama," lanjut Felipe.
Kampus utama Institut Le Rosey, ada di kota Rolle, yang berada di antara Jenewa dan Lausanne. Gedung sekoah berdiri di atas lahan seluas 28 hektar. Sekolah ini juga menerapkan sistem bilingual di setiap pelajaran, jadi ada bahasa Inggris dan Perancis.
Menurut Felipe ada perbedaan tingkat uang saku sesuai usia siswa. Jadi anak berusia 10 tahun tidak akan menerima uang saku dengan jumlah yang sama dengan anak berusia 17 tahun.
Meski biaya sekolahnya mahalnya minta ampun, tapi Le Rosey juga nggak main-main lho Bun dalam menerima tiap murid yang masuk. Jadi siswa yang masuk haruslah brilian secara akademis, mereka juga harus punya potensi baik itu potensi untuk maju secara akademis, atau potensi untuk menjadi seorang pemimpin maupun potensi secara fisik atau olahragawan.
Sekolah ini juga sangat ketat akan kedisiplinan lho. Misal, murid yang mengenakan jaket kulit, jaket denim, pakaian olah raga, sepatu hak tinggi, pakaian yang transparan, dan kaos tidak diizinkan selama berada di area sekolah atau pelajaran. Namun di luar akademik dan saat makan malam, anak-anak ini boleh memakai pakaian santai atau olahraga.
Baca juga:
Bingung Siapkan Uang Untuk Pendidikan AnakAda beberapa peraturan ketat lainnya dalam tata krama juga yang diterapkan. Misalnya saja siswa tidak boleh berbicara dengan tangan di saku baju. Anak-anak juga harus berdiri jika orang dewasa yang mereka ajak bicara juga berdiri.
Tata krama saat makan juga berlaku di sekolah ini seperti harus menggunakan sajian meja Swiss, yang berarti makan dengan punggung lurus. Saat makan juga harus mengangkat makanan ke mulut dan bukan mengarahkan kepala ke piring. Wah, ketat banget ya Bun aturannya.
Mungkin kita berpikir kalau di sekolah semahal ini pasti anak-anaknya akan ngomongin soal mobil dan rumah mewah, atau kehidupan mereka yang glamor. Tapi ternyata mereka lebih banyak berbicara soal percintaan, patah hati, si A bekerja dengan si B di toko sebelah atau layaknya pembicaraan anak-anak lain.
Meski berasal dari keluarga yang sangat berada, tapi Rosean (sebutan untuk murid Institute Le Rosey) ini juga masih banyak yang peduli dengan orang lain. Jadi nggak sedikit kok dari mereka yang mengumpulkan dana untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan atau sekadar mengadakan acara amal.
Banyak alumni yang bilang bahwa sekolah di Le Rosey adalah masa-masa terindah. "Ini adalah tempat di mana mimpi bisa terjadi," ungkap Felipe.
Gimana Bun, berminat untuk menyekolahkan si kecil di sini?
(aml)