Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ini Alasannya Balita Sering Terpaku Saat Melihat Buku

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Selasa, 03 Oct 2017 14:06 WIB

Kenapa ya kok si kecil sering terpaku di satu halaman saat sedang melihat buku?
Ilustrasi anak baca buku/Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat sedang melihat-lihat buku, pernah nggak sih si kecil terpaku di satu halaman tertentu? Atau sudah membuka beberapa lembar buku, tapi si kecil kembali lagi melihat ke salah satu halaman?

"Ini sebenarnya terkait pada kesiapan belajar anak. Ada anak yang diem lama di satu halaman, ada yang maunya ingin dibacakan buku yang itu-itu terus. Kalau belum mau ganti bisa jadi karena anak masih mau mempelajari buku tersebut," ujar psikolog anak, Saskhya Aulia Prima, dari Tiga Generasi beberapa waktu lalu.

Termasuk juga saat anak sering menyanyikan atau ingin mendengarkan lagu anak yang itu-itu saja, selain karena memang tertarik pada lagunya, juga karena anak masih ingin belajar menyanyikannya. "Mungkin karena anak belum selesai mengeksplorasi halaman buku tertentu, jadi anak sering kali diem di satu halaman. Nggak perlu disuruh buru-buru," sambung Saskhya.

Baca juga: Ini Dia Manfaat Membaca Buku Cerita Bareng Anak

Melihat-lihat buku meski anak belum bisa membaca termasuk bermain, lho. Kita sebagai orang tua juga harus sabar nih, Bun, menemani anak bermain. Harus sabar ketika si batita (anak di bawah usia tiga tahun) menanyakan pertanyaan yang sama berkali-kali. Tapi kalau hal ini sampai bikin kesal, sebaiknya kita tanya balik saja sama si kecil agar dia terpacu untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang dilontarkannya.

Saat anak sudah lebih besar, misal usia TK, mereka biasanya harus terus dimotivasi agar mau melakukan lebih baik lagi. "Kalau anak sedang mewarnai, kita bisa memuji. 'Wah bagus ya kamu mewarnainya. Ini sudah rapi karena nggak keluar garis. Tapi coba lagi sebelah sini ya biar lebih bagus dan rapi,' sehingga anak semakin termotivasi," lanjut Saskhya.

Ketika anak bosan memainkan mainan tertentu, membaca buku atau bosan bermain dengan kertas dan pensil warna, kita juga nggak perlu buru-buru menyodorkan aneka mainan baru lho, Bun. Bosan itu sebenarnya adalah hal yang positif. Ketimbang memberikan mainan baru, lebih baik memberi tahu rule atau tata cara berbeda dalam memainkan suatu mainan.

Baca juga: Meningkatkan Kegemaran Baca Anak di Era Digital

"Ketika bosan, tantangannya adalah bagaimana cara mengisi kekosongan dengan ide lain. Saat bosan, anak berkesempatan melakukan eksplorasi yang lain. Misalnya memainkan bola dengan cara yang berbeda, membuat kertas yang tadinya digambar lalu dibuat menjadi pesawat atau perahu kertas," tutur Saskhya. (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda