Jakarta -
Ayah bisa jadi sumber kekuatan untuk si kecil, termasuk saat mereka sedang khawatir dan down. Contohnya yang dialami bocah 12 tahun bernama Ahmad Yusuf Baihaqi ini, Bun. Dirinya sempat khawatir menjadi kiper tapi dukungan sang ayah berhasil mengembalikan semangatnya yang sempat menurun untuk jadi kiper di tim
sepakbola-nya.
Ya, saat ini Yusuf aktif sebagai kiper di Sekolah Sepakbola (SSB) Emas Muara Angke. Ayah Yusuf, Heri bercerita kalau di bulan Oktober lalu, putranya melihat berita meninggalnya kiper Persela Lamongan Choirul Huda. Saat itu, kata Heri Yusuf lagi nonton berita di TV dan tiba-tiba air matanya menetes gitu aja. Nggak lama kemudian, Yusuf masuk ke kamar. Heri menghampiri Yusuf yang ternyata udah nangis, Bun.
"Takut aja. Takut ngalamin kayak gitu," ujar Yusuf malu-malu saat ditanya HaiBunda kenapa kala itu dia menangis. Heri bilang jawaban itu juga dia dapatkan ketika bertanya ke sang putra kenapa dirinya menangis. Sebagai ayah, Heri maklum dengan kekhawatiran putranya. Tapi, dia berusaha menyemangatinya lagi.
 Yusuf, kiper SSB Emas Muara Angke /Foto: Rachman Haryanto |
"Saya bilang ke dia kalau itu sudah takdir Tuhan. Kalau semua kiper meninggal, nggak akan ada yang mau main sepakbola dan jadi kiper. Lagipula umur itu kan rahasia Tuhan. Saya tetap nyemangatin anak saya," kata Heri. Setelah mendengar perkataan ayahnya, Yusuf kembali bersemangat.
Sejak kecil, Yusuf sudah hobi main sepakbola dan ambil posisi striker. Tapi, kata sang pelatih, Sugianto, Yusuf memang punya potensi untuk jadi kiper. Apalagi kalau hendak jadi
kiper insting yang bagus diperlukan banget. Termasuk insting di mana posisi jatuhnya bola dan bagaimana posisi badan yang pas saat menangkap bola.
"Nah, saya lihat potensi itu ada di Yusuf. Kalau lagi latihan gitu kan kelihatan ya," ujar Sugianto.
Saat Yusuf ditunjuk sebagai kiper tim SSB, Heri mengaku sempat khawatir. Tapi, karena itu kemauan sang anak, Heri pun mendukungnya. Saat Yusuf bertanding, sebisa mungkin Heri menemani. Tapi, kalau pas banget Heri berdagang ikan, dia absen mendampingi Yusuf bertanding.
Yusuf yang sekolah di SDN 03 Muara Angke ini juga akan mengikuti seleksi di Banjarnegara untuk mewakili Indonesia di Piala Gothia 2018 yang digelar di China bulan Juni mendatang, Bun. Kata Yusuf, dia udah senang main sepakbola sejak kecil. Bahkan, Yusuf berharap bisa jadi
kiper tim nasional (timnas) sepakbola mengikuti jejak Kurnia Meiga lho.
Wah, salut sekali dengan semangatmu, Yusuf. Semoga keinginanmu tercapai dan jangan pantang menyerah ya, Nak.
(rdn)