Washington, AS -
Bintang cilik Youtube, Ryan yang dikenal dengan akunnya Ryan ToysReview, adalah bocah 7 tahun yang sering mengulas berbagai mainan di channel YouTube-nya. Kini, Ryan nggak lagi mengulas
mainan tapi menghasilkan mainan dan juga menjualnya di salah satu retailer terbesar di dunia, Walmart, Bun.
Ryan mulai menjual merk mainannya sendiri di 2.500 toko Walmart dan websitenya sejak Senin (6/8/2018) lalu. Pemasaran mainan juga diperluas di bulan Oktober lho. Sejak umur 6 tahun Ryan udah mengulas mainan. Dari situ, Ryan sudah punya pendapatan Rp 158 miliar. Wah, hebat ya sekecil ini sudah bisa menghasilkan uang.
Akun YouTube Ryan sangat memesona buat anak-anak lain. Gimana nggak, tiap bulannya lebih dari 1 juta penonton hadir menonton dan berkomentar di video Ryan yang mengulas dan memainkan mainan. Keluarga Ryan sengaja merahasiakan nama belakangnya untuk keamanan Ryan yang masih sangat muda. Keluarganya sendiri mulai merekam aksi Ryan sejak tahun 2015, saat ia berusia 3 tahun dan memainkan lego box.
Dilaporkan Reuters, bulan lalu Pocket.watch melakukan penawaran lisensi pada bintang cilik Youtube ini untuk memperluas jangkauan mereka melalui mainan, pakaian, dan produk rumahan. The World, merchandise Ryan yang dirancang untuk anak usia 3 ke atas pertama kalinya beredar di pasaran.
Produknya sendiri termasuk T-shirts dengan empat desain dan menampilkan beberapa hal favorit Ryan yaitu Pizza. Ryan pun dianggap pengusaha yang lihai karena ia bisa tetap percaya diri untuk menjual produk
mainannya di tengah isu kesulitan menjual mainan di Amerika. Soalnya, salah satu toko mainan terbesar di Amerika saja tutup karena bangkrut. Wah, semangat ya Ryan.
[Gambas:Youtube]
Melihat Ryan yang sudah bekerja keras sejak kecil jadi haru sekaligus bangga ya, Bun. Seorang anak yang mau bekerja keras memiliki modal yang mereka butuhkan untuk mendapat pekerjaan yang bisa membantu mereka menjadi sukses. Seorang anak yang bekerja keras akan memahami bahwa sesuatu itu nggak datang dengan mudah atau mereka mendapatnya karena dikasih begitu saja.
Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang melakukan suatu penelitian menemukan bayi yang menyaksikan perjuangan keras orang dewasa untuk mencapai tujuan, kelak akan lebih giat menyelesaikan tugas mereka sendiri, dibanding bayi yang melihat orang dewasa berhasil melakukan sesuatu dengan mudah.
Memang sih, ini baru sebatas penelitian di laboratorium, Bun. Periset sendiri juga belum mempelajari berapa lama efeknya bertahan. Tapi setidaknya temuan ini bisa menjadi panduan bagi orang tua untuk menanamkan nilai usaha pada anak sejak dini.
"Tidak ada yang bisa Anda pelajari dari sebuah studi laboratorium tentang cara mengasuh anak. Tapi setidaknya ini menunjukkan kepada
anak bahwa Anda bekerja keras untuk mencapai tujuan," kata Laura Schulz, profesor sains kognitif di MIT, dikutip dari Science Daily.
(rdn)