Jakarta -
Saat anak mulai sekolah, orang tua biasanya akan mulai memberikan uang saku untuk bekal jajan. Seringkali anak jadi terbiasa meminta uang saku, bahkan mungkin kadang meminta nominalnya ditambah dan membuat Bunda bingung.
Dikutip dari
Huffington Post, mengajari anak-anak tentang nilai dan pentingnya uang sejak awal akan membuatnya lebih mampu mengontrol pembelanjaan.
"Misalnya anak ingin membeli mainan saat mulai sekolah, sampaikan bahwa untuk membeli diperlukan uang. Ia pun harus berusaha mengumpulkan sedikit demi sedikit dari uang sakunya. Upayakan tidak langsung menuruti permintaan anak begitu saja," ungkap penasihat keuangan Dianne Charman.
 ilustrasi menabung/ Foto: Muhajir Arifin |
Menurut Charman, usia ideal anak mulai memahami konsep uang dan menabung dari uang saku yakni sekitar 6-8 tahun. Setelah anak memahami konsep tersebut, langkah selanjutnya yakni membuatnya paham juga bagaimana cara mendapatkan uang, yaitu dengan melakukan pekerjaan.
"Pekerjaan di sini tidak termasuk merapikan tempat tidur atau menyapu rumah, karena ini adalah bentuk kontribusi rutin anak-anak sebagai bagian dari keluarga. Pekerjaan khusus yang bisa menghasilkan uang tambahan misalnya membantu Ayah dan Bunda mengerjakan suatu hal yang lebih besar dan bukan rutinitas sehari-hari," imbuhnya.
Uang saku hampir merupakan hal yang biasa diberikan pada anak, tetapi memberikannya terlalu dini atau berlebihan justru dapat membuat anak tidak bisa memahami nilai uang. Anak juga cenderung akan malas berusaha untuk bisa mendapatkan uang.
Dilansir
Economic Times, orang tua juga harus bisa konsisten menetapkan aturan tentang uang saku dan belajar berani mengatakan 'tidak' pada anak. Terlebih saat menghadapi anak usia remaja. Tetap bersabar dan tenang saat membicarakan masalahÂ
uang dengan anak ya, Bun.
Simak curhat Zara Leola soal hubungan dengan ayahnya Enda 'Ungu' di video ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)