haibunda-squad

3 Tips Memulai Bisnis di Dunia Parenting: Jangan Fokus Hasilnya Saja Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 26 Oct 2021 20:00 WIB

Jakarta -

Setelah melahirkan dan jadi orang tua, Bunda mungkin berpikir enggak punya banyak waktu di luar dunia parenting apalagi memulai bisnis. Tapi ternyata, peluang bisnis di dunia parenting jadi salah satu yang diminati lho.

Hal ini juga diungkapkan oleh Shariah Financial Planner Putri Madarina, CFP. Ia mengatakan, bisnis apapun akan bisa Bunda jalani asalkan nyaman dan suka dengan hal tersebut.

Berikut tips untuk Bunda yang ingin memulai bisnis di dunia parenting:


1. Pilih sesuai minat Bunda

"Secara general, apapun bisnisnya, kita akan merasa lebih nyaman kalau kita suka melakukannya. Jadi, kita coba explore terlebih dahulu apakah memang bisnis yang berhubungan dengan parenting ini memang salah satu (bidang) yang kita gemari," kata Puma dalam HaiBunda Live di Instagram @haibundacom, pada Selasa (26/10/2021).

Ia lalu menyarankan, Bunda yang ingin memulai bisnis di dunia parenting juga harus tahu celah apa saja yang ada di dunia ibu dan anak ini. Celah yang bisa Bunda temukan salah satunya bisnis yang belum pernah digeluti orang lain.

"Kita bisa lihat, kira-kira celah apa yang ada di dalam dunia parenting itu. Karena terkadang sepertinya orang lain enggak kepikiran, tapi ternyata ada celah bisnisnya di sana," papar wanita yang akrab disapa Puma ini.

2. Pemasaran yang tepat

Setelah menentukan bisnis apa yang Bunda sukai dan ingin kembangkan, jangan lupa pemasaran bisnis ya. Pemasaran atau marketing adalah salah satu cara mengenalkan produk yang kita tawarkan kepada target customer.

Menurut Puma, pemasaran paling ideal dalam membangun sebuah bisnis, terutama bisnis rumahan, bisa dimulai dari budget, nih. Pada tahap awal, bujet untuk pemasaran memang harus disiapkan secara khusus.

Banner Masakan Seminggu Spesial Menu Warteg

"Untuk marketing itu kita memang beragam (budget-nya). Di awal misalnya kita mempromosikan, kita pasang iklan, dan lain sebagainya memang harus di-budget-kan secara khusus," katanya.

Kalau bisnis yang dijalani mulai berkembang, Bunda bisa kembali menentukan biaya pemasaran yang diinginkan. Misalnya saja budget ditambah jadi 10 persen.

"Ketika bisnisnya sudah berjalan, kita bisa menentukan misalnya budget marketing itu 10 persen dari total pendapatan. Kita bisa lihat dari 10 persen yang kita keluarkan, kita bisa menghasilkan pendapatan berapa," Puma menjelaskan.

Saat Bunda merasa teknik pemasaran yang digunakan sangat efektif sehingga bisa menarik pelanggan, bisa lho menambah biaya pemasaran. Namun, Puma menyarankan untuk mencari jenis pemasaran lain dengan biaya yang sama jika yang sebelumnya tidak efektif.

"Kalau misalnya kurang efektif, berati dengan budget yang sama kita bisa cari alternatif iklan atau marketing yang lain," saran Puma.

3. Jangan fokus pada hasil

Nah, untuk para bunda yang ingin memulai bisnis, Puma berpesan agar kita tidak terlalu fokus dengan hasil atau keuntungan yang akan didapat. Terpenting adalah Bunda suka dan senang dengan hal yang akan dijalani.

"Untuk Bunda yang ingin membuka usaha tapi tetap produktif dan ingin segera menghasilkan, pesan aku jangan fokus pada hasilnya. Karena kita tak bisa pastikan," imbuhnya.

"Kalau kita senang dengan sesuatu baik itu menghasilkan atau tidak menghasilkan, kita tetap akan terus happy. Kalau kita happy kita akan terus bersyukur, inshaAllah rezeki tuh enggak akan kemana."

Tips inilah yang sudah diterapkan Santika Wiguna, pemilik rental freezer ASI Ambubaba, yang merintis bisnisnya sejak 2016 lalu. Dengan modal awal satu freezer bekas ia pakai, kini jumlah freezer yang disewakan hampir 1.000 lho. Wow!

"Iya betul apa yang dikatakan Bunda Puma. Berawal dari yang kecil, hal apa yang kita suka," ucap wanita yang akrab disapa Ambu, dalam kesempatan yang sama.

Bagaimana, Bunda, tertarik juga memulai bisnis di dunia parenting?

(mua/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT