
haibunda-squad
Serba-serbi Persiapan Dana Pendidikan Anak, Jangan Salah Pilih Investasi Bun
HaiBunda
Selasa, 27 Dec 2022 18:55 WIB

Tahun 2023 kerap ditakuti karena adanya ancaman resesi. Namun, hal itu tidak boleh membuat Bunda lengah dan lupa mempersiapkan dana pendidikan anak.
Seperti Bunda ketahui, pendidikan anak tentunya memakan biaya yang tak sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda mempersiapkan dana pendidikan anak lewat investasi sejak dini.
Investasi merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan pendidikan anak. Dengan berinvestasi, suatu saat Bunda bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga aset atau bunga investasi itu sendiri.
"Pendidikan anak sebaiknya dipersiapkan sejak dini. Kalau memang sudah memungkinkan dilakukan setelah menikah boleh dipikirkan. Aku sendiri memikirkannya saat anak sudah 2,5 tahun dan yang kecil masih di kandungan usia 3 bulan," kata Financial Expert CNBC Indonesia, Olivia Louise dalam sesi Instagram Live HaiBunda, Selasa (27/12/22).
Olivia memaparkan, ada dua jenis aset yang paling dikenal masyarakat. Pertama adalah finansial aset seperti deposito, obligasi, atau saham. Kemudian ada juga real asset seperti logam mulia atau emas, hingga crypto.
Dana pendidikan sebaiknya dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi finansial setiap rumah tangga. Misalnya, Bunda dan suami sudah memiliki cukup uang untuk mempersiapkan dana SD anak. Disarankan mulai berinvestasi jangka panjang untuk kebutuhan kuliah.
"Aku fokus ke dana pendidikan kuliah anak karena ini yang paling besar. Kalau untuk SD, kebetulan aku sudah ada. Selain itu untuk SD-SMA ada alternatif sekolah negeri," ucapnya.
Dalam berinvestasi, Bunda harus memilih instrumen investasi berdasarkan tujuan dan jangka waktu. Apabila Bunda hanya memiliki sedikit waktu, dapat melakukan investasi reksadana pasar uang.
"Kalau masih punya waktu untuk persiapan masuk SD misalnya dari usia anak 3 tahun, berarti kan masih ada waktu 3 tahun lagi. Itu bisa ditaruh di jangka menengah seperti obligasi pemerintah," papar Olivia.
"Nah kalau anak kuliah masih 15 tahun lagi, instrumen investasinya bisa yang jangka panjang seperti saham," imbuhnya.
Akan tetapi, Olivia tidak menyarankan saham sebagai instrumen investasi bagi Bunda yang belum terbiasa. Saham bersifat fluktuatif yang berarti dapat naik-turun secara drastis serta memiliki risiko lebih tinggi. Sebagai alternatif, Bunda bisa pilih obligasi atau reksadana.
Olivia juga menjelaskan tentang opsi investasi dengan emas, serta proteksi pendidikan anak lewat asuransi. Baca di halaman selanjutnya.
Saksikan juga video tentang tips memakai deposito digital:
EMAS DAN ASURANSI PENDIDIKAN
Ilustrasi dana pendidikan anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Liliboas
Olivia meganjurkan Bunda untuk berinvestasi dengan instrumen yang sudah dipahami. Misalnya, beberapa orang lebih terbiasa mengoleksi emas.
"Kalau Bunda memang mengoleksi emas tidak apa-apa, lanjutkan saja. Karena kalau kita investasi di sesuatu yang tidak kita ketahui malah risikonya besar, contohnya banyak yang ikutan tren crypto tapi malah rugi. Baiknya investasi di sesuatu yang kita pahami," ujar Olivia.
Sebagai salah satu instrumen investasi, emas dapat digunakan untuk jangka panjang. Olivia mengatakan untuk tidak takut membeli emas ketika harganya sedang turun. Namun, ada baiknya Bunda memiliki lebih dari satu instrumen investasi.
"Jangan taruh semua telur di 1 keranjang. Selain emas bisa ke deposito, cari yang modal ratusan ribu saja di bank digital. Atau di reksadana pasar uang bisa pakai Bibit atau Bareksa itu sudah aman," tuturnya.
Bicara soal investasi, Olivia menyarankan agar Bunda mulai melakukannya ketika kebutuhan dana darurat sudah terpenuhi terlebih dahulu. Hal itu karena keduanya punya fungsi yang berbeda. Investasi dapat digunakan untuk mempertahankan nilai uang dari inflasi, sedangkan dana darurat merupakan pertolongan pertama di situasi tak terduga.
"Setelah dana darurat barulah berinvestasi. Jangan menabung di rekening bank biasa karena ada potongan administrasi setiap bulannya," kata Olivia.
Olivia menyarankan untuk menabung dengan metode 50-30-20. Alokasikan pendapatan terbesar untuk keperluan pokok. Kemudian berikutnya, alihkan untuk membayar cicilan dan iuran kewajiban. Lalu terakhir, gunakan untuk investasi dan dana darurat.
Selain investasi untuk pendidikan anak, Bunda juga boleh memakai asuransi yang bersifat sebagai perlindungan. Misalnya, ketika orang tua tak mampu mencari nafkah lagi karena hal tak diduga.
"Asuransi ini tetap berguna sebagai proteksi si pencari nafkah. Misalnya Ayah tiba-tiba ada risiko sakit atau meninggal, nanti akan keluar uang tanggungan sehingga yang ditinggalkan tidak perlu khawatir karena anak bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang paling tinggi," ia memaparkan.
"Asuransi jenis unit link biasanya lebih mahal dari yang tradisional. Tapi kelebihannya adalah saat kita cuti membayar premi, polis kita tidak mati dan tetap bisa berjalan," pungkasnya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Haibunda Squad
Ngobrolin Cara Tepat Menyiapkan Dana Pendidikan Anak, Ada Hadiahnya Bun!

Haibunda Squad
Dear Bunda, Ini Cara Agar Tak Mudah Marah Saat Dampingi Anak Belajar di Rumah

Haibunda Squad
Join Sekarang Bun! Keseruan Hari Anak Sedunia Bersama HaiBunda

Haibunda Squad
Event Spesial Hari Anak Sedunia Bersama HaiBunda, Seru Nih Bun

Haibunda Squad
Cara Tepat Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak, Yuk Tanya Pakar di Sini

7 Foto
Haibunda Squad
7 Potret Heboh Parade Kostum HaiBunda Sayang Anak Rayakan Hari Anak Nasional 2022
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda