Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Apa saja Manfaat Gabung Komite Sekolah untuk Bunda dan Anak? Simak Kata Psikolog

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 25 Jul 2023 21:35 WIB

Ilustrasi Manfaat Komite Sekolah
Apa saja Manfaat Gabung Komite Sekolah untuk Bunda dan Anak? Simak Kata Psikolog/Foto: iStock

Si Kecil sudah mulai masuk sekolah ya, Bunda? Jika ingin memantau perkembangan anak selama di sekolah, Bunda bisa bergabung di komunitas sekolah atau komite.

Komite sekolah sendiri merupakan sebuah badan atau grup yang mewadahi peran orang tua dalam rangka meningkatkan mutu sekolah. Tak hanya itu, komite sekolah juga dapat berperan dalam memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di sekolah.

Menurut Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Lucy Lidiawati Santioso, S.Psi., M.H., Psi, peran Bunda dan Ayah sebagai wali murid sangat dibutuhkan oleh sekolah. Dengan begitu, Bunda dapat menjalin hubungan baik dan rasa kekeluargaan.

"Peran dari wali murid sendiri sangat dibutuhkan khususnya dalam pendidikan anak dan menjalin hubungan dengan sekolah. Dengan menjalin hubungan dengan sekolah dan orang tua murid lainnya, ada rasa kekeluargaan yang dibangun," tutur Lucy dalam Instagram Live bersama HaiBunda, Selasa (25/7/2023).

Manfaat komite sekolah dalam pengasuhan anak

Bergabung di dalam komite sekolah tentu mendatangkan berbagai dampak, termasuk dalam pengasuhan anak, Bunda. Menurut Lucy, sebagian besar orang tua malas bergabung ke dalam komunitas karena menganggap komite sekolah tidak memiliki kegiatan dan tujuan yang pasti.

"Saya lihat orang tua banyak yang malas gabung ke komunitas. Karena apa? Kadang enggak ada isinya. Kalau ada dari sekolah 'Ayo!', baru bergerak," ungkapnya.

"Jadi saya melihat mungkin kepedulian ini yang perlu dibangun. Karena sebenarnya kalau di komite itu seperti parent support grup. Ayo kita bergandengan tangan. ayo kita bantu sama-sama," sambung psikolog yang berpraktik di wilayah Duren Sawit ini.

Lebih lanjut, Lucy mengatakan, biasanya komite dimanfaatkan sebagai media berbagi seputar pengasuhan anak dan mengungkapkan isi hati, Bunda. Jadi, komite bertujuan untuk mendukung para orang tua.

"Komite bukan cuma seputar uang atau kalau ada kegiatan saja kita baru heboh. Kan konten komite itu sebetulnya bukan seperti itu, sebetulnya kita ingin merangkul orang tua untuk memiliki jika yang tinggi dalam pengasuhan anak," katanya.

"Komunitas sekolah itu bukaan sekadar uang, sekadar kewajiban, hanya komunitas yang mati suri, tapi ini media yang bisa dimanfaatkan bareng2 dalam hal mengasuh anak, mengungkapkan isi hati. jadikan ini komunitas yang bisa mendukung satu sama lain," sambungnya.

Lantas, bagaimana jika di dalam grup komite terjadi konflik atau kegaduhan? Bagaimana cara menghadapinya?

Simak selengkapnya pada laman berikutnya yuk, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


MINTA BANTUAN KETUA KOMITE ATAU KORLAS

Ilustrasi Manfaat Komite Sekolah

Apa saja Manfaat Gabung Komite Sekolah untuk Bunda dan Anak? Simak Kata PsikologFoto: iStock

Cara menghadapi kegaduhan dan beda pendapat

Dalam setiap perkumpulan, perbedaan pendapat dan konflik tentu tidak dapat dihindari. Hal ini juga pasti terjadi dalam grup komunitas atau komite sekolah, Bunda.

Lucy menjelaskan, komunitas sendiri memiliki artian sebagai tempat berbagi baik untuk orang tua yang introvert maupun ekstrovert. Karena itu, jika ada konflik atau kegaduhan seputar beda pendapat, dapat ditengahi oleh ketua komite atau koordinator kelas.

"Arti dari komunitas itu sharing. jadi kalau ada yang berbagi, untuk orang introvert mungkin merasa lelah. tapi di sinilah peranan korlas atau ketua komite untuk menengahi atau memediasi," ungkap Lucy.

Banner Jus Terbaik Pelancar ASI

Lucy menyarankan agar ketua komite maupun koordinator kelas dapat menyikapi dan mencari cara bagaimana agar orang tua yang introvert bisa merasa nyaman. Sementara itu, orang tua yang ekstrovert atau yang suka membuat kegaduhan sedikit 'mengerem'.

"Kita harus menyikapi bagaimana si introvert ini bisa nyaman dan si pembuat kegaduhan atau si ekstrovert ini bisa ngerem," ujar Lucy.

"Sekarang kan banyak orang tua yang tipenya narsis. Nah itu tugasnya ketua komite dan korlas. Mungkin bisa diberikan kegiatan agar energi mereka tersalurkan ke sana. Mungkin sebagai seksi konsumsi, dan lain-lain," sambungnya.

Simak pula video tentang tempat kursus anak sepanjang liburan:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda