Jakarta -
Proses persalinan itu sungguh unik. Entah kelahiran anak pertama, kedua, atau ketiga, pengalaman itu semuanya berbeda dan unik. Tapi, tahukah Bunda apa yang sebenarnya terjadi selama proses persalinan?
Nah, seorang bidan punya cara sederhana untuk menjelaskan proses persalinan nih. Ia adalah Liz Chalmers, yang hanya menggunakan balon dan bola pinpong tapi mampu membuat orang terpukau dengan penjelasannya soal kontraksi melahirkan.
Bidan yang juga Pemilik Puget Sound Birth Center tempat pendidikan persalinan keluarga, di Seattle, Washington, itu memposting video yang menjelaskan persalinan untuk keponakannya Charlotte, yang sedang mengikuti pelatihan bidan di Selandia Baru. Liz mengeposkannya ke dinding Facebook-nya dan memberi tag pada keponakannya.
Dalam video tersebut, Liz mengatakan dia mendapat ide bola pingpong dari sebuah lokakarya berjudul 'Stomp Out Boring Childbirth'. "Bagian pertama, kita butuhkan pingpong dan balon. Jika kita berusaha membuka balon, ini agak stuck," kata Liz seperti dilansir Popsugar.
"Yang harus kita lakukan masukkan dua jari ke bagian bawah di dalam balon dan melarkan untuk membukanya," sambungnya.
Selanjutnya, Liz menempatkan bola di dalam balon untuk mensimulasikan akhir kehamilan dengan meledakkan balon.
Kontraksi pada BalonIa juga menjelaskan perbedaan kontaksi palsu braxton hicks dan kontraksi yang sebenarnya, bagaimana effacement (penipisan serviks) dan dilation (pembukaan serviks) terjadi. "Kemudian kita masukkan pingpong ke dalam bola dan tiup balon dan biarkan bola ke leher balon," tuturnya.
Saat kontraksi dimulai, Liz meremas sisi samping balon, namun tidak membantu kontraksi atau melunakkan serviks. Ini serupa dengan kontraksi braxton hicks.
"Saya akan menunjukkan bagaimana remasan di bagian samping balon tak membuat perubahan keleher balon dan tidak membuka jalan. Inilah kontraksi braxton hicks, kontraksi yang tak melakukan banyak hal ke serviks," tambah Liz.
Kemudian ia menunjukkan bagaimana kontraksi yang sebenarnya dimulai dari rahim atas dan saat ia meremas dari atas ke bawah, serviks mulai menipis dari bagian leher balon dan bersiap untuk melahirkan. "Kontraksi yang sesungguhnya terjadi di bagian atas," imbuhnya.
"Peras dan lepaskan saja," kata Liz tenang. "Remas dan lepaskan," ulangnya.
Dia menunjukkan penipisan serviks memang terjadi pada saat ini, namun tidak banyak terjadi dilation (pembukaan serviks). Liz terus meremas balonnya, serviks balon itu menipis lebih banyak lagi, dan bola pingpong semakin turun ke bawah. Liz terus meremas dan meremas sehingga serviks terus menipis.
Liz mengakui saat itulah kotoran turun, dan calon ibu mulai merasa gugup. Dia mengatakan ini adalah saat bidan mengatakan, "Oh, oke. Tarik napas dalam-dalam, rileks, dan sekali dorong bayi akan lahir,".
Liz mengupload video simulasi kelahiran itu ke Facebook dan sudah dishare 10.000 kali. Liz tidak pernah menyangka penjelasan yang hanya menggunakan balon dan bola pingpong untuk mensimulasikan proses melahirkan itu menjadi sangat populer. Sejak diposting 26 Oktober 2017 di Facebook, video tersebut telah dibagikan lebih dari 24 ribu kali, serta dilihat lebih dari dua juta kali.
Penasaran seperti apa simulasinya? Simak di video berikut ini ya.
Terkait kontraksi melahirkan, instruktur prenatal yoga, Tia Pratignyo, menyampaikan saat kontraksi semakin intens, rasa nyeri semakin sering dirasakan. Saat ini terjadi, Tia menyarankan untuk banyak menghembuskan napas. Kegiatan itu bisa menjadi cara membuang ketegangan.
Saat pembukaan sudah 7 atau 8, perempuan juga cenderung berteriak. Ini wajar karena berteriak merupakan cara menenangkan diri sendiri.
"Ketimbang teriak ke atas sebaiknya teriak ke bawah seperti mendesah-desah. Karena kalau teriaknya ke atas itu malah bikin semakin tegang. Beda kalau teriaknya ke bawah, seperti suara sedang orgasme. Saat orgasme kan mulut terbuka, kalau rahang rileks maka vagina juga rileks," saran Tia.
(Nurvita Indarini)