Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Kontraksi Setelah Melahirkan, Simak Cara Mengatasi Rasa Tak Nyaman

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 11 Jun 2024 21:50 WIB

Kontraksi rahim
Kontraksi rahim/ Foto: Getty Images/yacobchuk
Daftar Isi

Rahim mengalami banyak perubahan selama kehamilan. Bahkan, setelah melahirkan Bunda bisa mengalami kontraksi rahim. Kenali penyebabnya dan cara mengatasi rasa tak nyaman di bagian perut saat hal ini terjadi.

Ketika Bunda hamil, lapisan rahim menebal, pembuluh darah melebar dan rahim bertambah ukurannya menjadi beberapa kali lipat dari normalnya. Selama kehamilan, rahim berubah menjadi ruang nutrisi dan perlindungan untuk janin yang sedang tumbuh.

Penyebab rahim berkontraksi setelah melahirkan

Seorang dokter kandungan, Cheryl Axelrod, MD, mengatakan bahwa kram pasca persalinan disebabkan rahim berkontraksi untuk kembali ke ukuran dan bentuk sebelum hamil. Beberapa waktu setelah Bunda melahirkan, berat rahim berubah menjadi sekitar 2 ½ pon atau setara dengan 1,1 kilogram.

Pada satu minggu pasca persalinan, ukurannya sudah setengah dari jumlah tersebut. Sekitar enam minggu setelah melahirkan, beratnya akan turun menjadi dua ons.

Kram setelah melahirkan memiliki tujuan penting lainnya. Ini mempersempit pembuluh darah di rahim untuk mencegah Bunda kehilangan terlalu banyak darah setelah melahirkan.

Kram diperkirakan akan menjadi paling hebat pada hari pertama atau kedua setelah melahirkan. Ini akan berkurang sekitar hari ketiga, meskipun perlu waktu beberapa minggu agar rahim Anda kembali ke ukuran sebelum hamil.

"Menyusui dapat menyebabkan kram pasca persalinan atau membuatnya lebih intens. Itu karena isapan bayi Anda memicu pelepasan hormon oksitosin. Ini adalah hormon ibu yang menyebabkan kontraksi, dan pengaruhnya sama seperti saat melahirkan, pasca persalinan," kata Axelrod dilansir Baby Center. 

Kram sebenarnya hal yang baik dapat membantu rahim menyusut kembali ke ukuran normal dengan lebih cepat, sehingga mengurangi risiko anemia pasca persalinan akibat kehilangan darah.

Perubahan rahim usai melahirkan

Dilansir Cleveland Clinic, ketika tubuh Bunda tak lagi membutuhkan perubahan-perubahan yang mendukung kehamilan, rahim akan kembali ke kondisi seperti sebelum hamil.

Rahim umumnya mengalami penurunan berat badan dalam jangka waktu yang sama. Meski begitu, ukuran dan berat rahim sebelum hamil bergantung pada berbagai faktor, termasuk apakah Bunda pernah melahirkan sebelumnya atau belum. Jika Bunda pernah melahirkan bayi sebelumnya akan memiliki rahim yang sedikit lebih besar dibandingkan orang yang melahirkan anak pertama.

Berikut perkiraan berapa berat rahim segera setelah Bunda melahirkan bayi hingga delapan minggu.

  • Setelah melahirkan: 1.000 gram.
  • Satu minggu: 500 gram.
  • Dua minggu: 300 gram.
  • Empat minggu: 100 gram.
  • Delapan minggu: 60 gram.

Ukuran rahim akan berubah selama involusi. Rahim menyusut selama involusi, dari seukuran jeruk bali yang memenuhi seluruh rongga panggul hingga seukuran buah pir.

  • Setelah melahirkan: bagian atas rahim berada di antara sendi tulang panggul yang disebut simfisis pubis dan pusar.
  • Dalam 12 jam: Bagian atas rahim naik hingga tepat di bawah pusar.
  • Setiap hari: bagian atas rahim turun sekitar 1 atau 2 sentimeter setiap hari, hingga kembali berada di antara sendi tulang panggul dan pusar (dalam waktu sekitar satu minggu).

Cara mengatasi kontraksi agar nyaman

Kram dari kontraksi rahim ini normal terjadi, tetapi itu bukan sesuatu yang harus ditoleransi. Apalagi nyeri pasca persalinan dapat mengalihkan perhatian dari merawat dan menjalin ikatan dengan bayi.

Pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen (Advil, Motrin) dapat membantu meredakan nyeri. Beri tahu dokter jika obat tersebut tidak meredakan nyeri.

Selain cara di atas, berikut beberapa tip lain yang dapat Bunda coba untuk meminimalkan ketidaknyamanan saat rahim berkontraksi:

  1. Latih pernapasan dalam atau teknik relaksasi lainnya untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit.

  2. Usahakan untuk sering buang air kecil, meskipun Bunda tidak merasa ingin buang air kecil. Kandung kemih yang penuh mencegah rahim berkontraksi sepenuhnya dan memperparah kram. Segera setelah melahirkan, sensasi penuh pada kandung kemih mungkin terganggu, jadi sering pergi ke kamar mandi apa pun yang terjadi, akan membantu meringankan kram.

  3. Menyusui setiap 2-3 jam pada siang hari dan setiap 3-4 jam pada malam hari. Hal ini tidak hanya membantu suplai ASI, namun juga membantu meminimalkan kehilangan darah dengan mendorong kontraksi dan membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil.

  4. Berbaring telungkup dengan bantal atau bantalan pemanas hangat di bawah perut bagian bawah.

  5. Pijat lembut perut bagian bawah.

Segera periksakan diri ke dokter jika penanganan rumahan tak membantu meredakan rasa tak nyaman kontraksi rahim. Namun, pada kasus yang umum kontraksi rahim usai melahirkan bukan sesuatu hal yang harus dikhawatirkan ya, Bunda. Itu merupakan bagian dari cara kerja tubuh untuk membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil dan melahirkan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda