Jakarta -
Buat ibu
hamil kadang dokter bakal meresepkan suplemen dan vitamin. Salah satunya vitamin D nih, Bun, yang kecukupannya penting banget dipenuhi saat Bunda hamil.
Sebuah penelitian dari University of Birmingham menemukan dengan tepat gimana vitamin D memengaruhi kesehatan plasenta. Seperti kita tahu, plasenta memegang peranan penting dalam kehamilan karena sebagai organ pemasok nutrisi dan oksigen pada janin.
"Penemuan pada penelitian ini adalah sel imun di plasenta merespons vitamin D yang secara aktif mempromosikan perkembangan organ yang sehat," kata Martin Hewison, profesor endokrinologi molekuler dan wakil direktur Institut Metabolisme dan Sistem Penelitian di University of Birmingham, dikutip dari publikasi ilmiahnya di US National Library of Medicine National Institutes of Health.
Menurut Prof Hewison, temuan ini memiliki implikasi luas untuk banyak kondisi, termasuk preeklampsia (tekanan darah tinggi yang berbahaya dalam kehamilan) dan kemungkinan lahir mati serta keguguran.
"Kami sekarang tahu untuk pertama kalinya bahwa sel imun di plasenta bertindak secara berbeda sesuai dengan kadar vitamin D dalam darah ibu. Jadi suplemen vitamin D dapat memperbaiki perkembangan plasenta yang sehat," kata Prof Hewison yang juga salah satu pakar terkemuka di Inggris tentang vitamin D.
Kaitan Vitamin D pada Ibu Hamil dengan Risiko Preeklampsia dan InfeksiPenemuan ini sangat berkaitan dengan preeklampsia karena ibu hamil dengan preeklampsia memiliki masalah pada pengembangan pembuluh darah plasenta. Nah, salah satu manfaat vitamin D adalah membantu pengembangan pembuluh darah di plasenta.
Dalam beberapa studi lainnya, Dr Jennifer Tamblyn, seorang peneliti di tim Profesor Hewison menemukan bahwa vitamin D memiliki dua manfaat penting bagi plasenta yaitu meningkatkan pertumbuhan pembuluh darah dan meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh.
"Vitamin D dapat bertindak langsung pada sel-sel dari janin yang berinteraksi dengan pembuluh darah dari ibu
hamil sehingga memungkinkan aliran darah mengalir ke janin. Namun, penelitian Dr Tamblyn menunjukkan bahwa vitamin D juga dapat memodifikasi sekelompok sel imun plasenta yang dikenal sebagai sel pembunuh alami rahim sehingga dapat melawan infeksi yang dapat membahayakan janin seperti klamidia,' kata Profesor Hewison.
Penelitian yang dilakukan baru-baru ini juga menunjukkan bahwa vitamin D memengaruhi sel-sel di plasenta yang memiliki tindakan anti-inflamasi. Tindakan anti-inflamasi penting karena inflamasi sendiri adalah peradangan yang memang bisa membantu memerangi infeksi tapi juga bmenyebabkan kerusakan jaringan di sekitarnya.
"Tentu saja ini berbahaya bagi kehamilan dan bisa jadi penyebab keguguran, kelahiran prematur dan preeklampsia," terang Profesor Hewison dikutip dari Daily Mail. Dia menekankan konsumsi vitamin D saat hamil penting untuk perkembangan rangka janin. Untuk itu, vitamin D bisa dikonsumsi sejak awal kehamilan atau bahkan sebelum konsepsi
Dengan begitu, risiko preeklampsia dan komplikasi kehamilan lainnya bisa dicegah. Hingga kini, menurut Prof Hewison, masih belum jelas apakah dosis vitamin D yang lebih tinggi diperlukan untuk membantu menyehatkan
kehamilan. Tapi konsumsi vitamin D 10 mcg per hari dipastikan nggak akan berbahaya buat janin dan ibu hamil.
(aci/rdn)