Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Aneka Penyebab Pendarahan Saat Hamil Trimester 2 dan 3

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 03 Jan 2018 07:05 WIB

Waduh, darah apa ini ya?
Aneka Penyebab Pendarahan Saat Hamil Trimester 2 dan 3/ Foto: dok.HaiBunda
Jakarta -

Hmm, siapa yang nggak panik ya kalau mendadak keluar darah di tengah kehamilan trimester dua atau tiga. Darah apa ini ya?

Kalau sedang hamil, keluarnya darah dari vagina pasti bukan menstruasi. Nah, kita perlu mengenali nih, Bun, penyebab umum pendarahan di trimester ke-dua ataupun ke-tiga.

Berikut ini beberapa penyebab pendarahan yang terjadi saat kehamilan di trimester ke-dua dan ke-tiga, dirangkum dari berbagai sumber. Yuk, disimak bersama, Bun.



1. Tanda Kelahiran Prematur

Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Nah, sebelum persalinan prematur terjadi, beberapa ibu hamil mengalami gejala yang mirip dengan menstruasi, di mana keluar darah disertai banyak lendi. Dalam kondisi ini, juga bisa merasakan kram.

Persalinan prematur juga menyebabkan kontraksi, sehingga selain pendarahan, bisa juga merasa nyeri kontraksi. Gejala persalinan prematur juga bisa termasuk sakit punggung, juga sensasi tekanan di vagina.

Saat ini terjadi, sebaiknya berkonsultasi ke dokter ya, Bun, karena bisa jadi tanda akan melahirkan prematur.

2. Keguguran

Sebagaimana di trimester pertama, pendarahan yang terjadi di trimester ke-dua dan ke-tiga juga bisa jadi tanda keguguran, meskipun memang tidak serta merta keguguran langsung terjadi.

3. Plasenta Previa

Plasenta previa terjadi saat plasenta terletak di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh leher rahim. Kondisi ini berbahaya dan harus segera ditangani. Plasenta previa terjadi pada satu dari 200 kehamilan.

Pendarahan yang terjadi bervariasi, bisanya terjadi tanpa rasa sakit tapi tidak ada gejala lain. Plasenta previa dapat menghambat persalinan akibat tertutupnya leher rahim oleh plasenta.



4. Abrupsio Plasenta

Perdarahan di vagina bisa disebabkan oleh plasenta yang memisahkan diri dari dinding rahim sebelum atau selama persalinan. Kondisi ini dikenal dengan abrupsio plasenta atau abrupsi plasenta.

Plasenta yang terlepas dari rahim biasanya menyebabkan pendarahan berat dan mungkin sakit perut dan kram parah. Kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi, dapat meningkatkan risiko abrupsio plasenta. Untuk diketahui nih, Bun, satu persen ibu hamil memiliki masalah ini dan biasanya kondisi ini terjadi selama 12 minggu terakhir kehamilan.

5. Ruptur Uterus

Ini merupakan kondisi di mana uterus pecah yang berarti otot rahim memisahkan atau luka. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan yang tidak terkontrol.

Di Amerika Serikat, kasus ini paling sering terjadi pada wanita yang sebelumnya pernah melahirkan melalui persalinan caisar, di mana lukanya terjadi pada bekas luka di sepanjang rahim. Meski begitu kasus ini sebenarnya sangat jarang terjadi, Bun.

6. Vasa Previa

Ini adalah kondisi ketika pembuluh darah dari tali pusat terletak di selaput ketuban, dan posisinya berada di dekat mulut rahim bagian dalam. Ini bahaya, Bun, soalnya pembuluh darah tersebut berisiko putus ketika terjadi pecah ketuban.

Kondisi ini sulit didiagnosis. Tapi ketika ada ibu hamil yang mengalami air ketubannya keluar disertai darah segar, kemungkinan yang terjadi adalah vasa previa. Akibat hal ini, kondisi bayi bisa menurun. Kondisi terfatal dari vasa previa adalah kematian janin di kandungan.

(Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda