Jakarta -
Apakah Bunda atau orang terdekat pernah mengalami keguguran berulang? Jika iya, sebaiknya curiga terkena sindrom antifosfolipid alias
Antiphospholipid Syndrome (APS). Mengutip
detikcom, APS adalah kondisi autoimun yang mengakibatkan adanya sumbatan di pembuluh darah karena adanya pembekuan darah.
Lantas, bagaimana cara mengetahui seseorang terkena APS? Nah, salah satunya dengan melihat angka
Anti Cardioliphin Antibodies (ACA) yang tinggi. Jika sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan, antibodi akan menyerang tubuh sendiri.
Meski tes laboratorium dan ACA positif, Bunda belum pasti juga kok mengalami APS. Diperlukan syarat gejala klinis dan hasil laboratorium. Selain itu, angka ACA juga bisa naik turun dan bahkan suatu saat menghilang. Oleh karena itu, Bunda yang pernah terdeteksi ACA tinggi disarankan melakukan tes ulang.
Ada kriteria laboratorium untuk menegakkan diagnosis APS selain ACA tinggi, yakni Lupus antikoagulan tinggi dan Beta 2 glycoprotein 1 (beta 2 GP1). Kenapa Bunda harus waspada dengan APS? Karena sumbatan akibat APS terjadi di plasenta, pertumbuhan janin bisa terganggu.
Akibat pembuluh darah di plasenta tersumbat, tidak ada nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke bayi. Sehingga, ibu bisa
keguguran.
Mengalami keguguran berulang kali tentunya jadi pengalaman menyedihkan. Mengutip buku
Ensiklopedia Kehamilan & Kelahiran, membicarakan apa yang dirasakan karena kehilangan bayi membantu Bunda dan Ayah berdamai dengan rasa kehilangan.
Bunda juga bisa berbagi rasa duka itu dengan pasangan atau teman dekat. Coba tetap bersikap positif, makan dengan baik dan istirahat yang cukup memungkinkan tubuh untuk pulih.
Sebelum mencoba punya anak lagi, tunggu sampai satu kali periode menstruasi ya, Bunda. Ketika Bunda kembali hamil, jangan lupa ya manfaatkan
pemeriksaan antenatal semaksimal mungkin.
[Gambas:Video 20detik]
(som/rdn)