Jakarta -
Kabar bahagia datang dari pasangan
Ricky Harun dan Herfiza. Keduanya dikaruniai anak keempat. Ricky berbagi kabar sukacita tersebut di kanal YouTube-nya.
"Alhamdulillah Fiza mengandung anak keempat," kata Ricky Harun.
Herfiza pun memberitahukan kalau usia kehamilannya sudah tujuh minggu. Ricky menjelaskan, alasan istrinya 'kebobolan' karena malas pergi ke dokter untuk pasang spiral atau IUD. Dalam video, tampak Donna Harun menemani Herfiza ke dokter kandungan.
"Lagian kemarin abis lahiran dikasih tahu kan pasang spiral eh dia malas-malasan ke dokter jadi ada lagi deh," kata Ricky Harun.
Diketahui, Herfiza baru saja melahirkan anak ketiganya, Dhia Malik Akyza Pratama. Herfiza melahirkan delapan bulan lalu, tepatnya 12 Desember 2018. Terkait hal ini, menurut dr Boyke Dian Nugraha, SPOG, MARS,Â
jarak paling ideal hamil lagi setelah melahirkan adalah dua sampai tiga tahun. Alasannya berkaitan dengan ASI yang diberi pada bayi baru lahir juga mengenai kesiapan tubuh ibu.
 Ricky Harun dan Herfiza/ / Foto: instagram |
"Paling bagus itu dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun supaya anak juga dapat ASI selama dua tahun dan supaya ibu juga sempat memperbaiki bentuk tubuhnya baru boleh hamil lagi," ujar Boyke kepada
detikcom.Selain itu, dokter spesialis kandungan dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG juga mengungkapkan bahwa rangsangan pada puting susu karena isapan mulut bayi menstimulasi keluarnya hormon oksitosin. Jika hormon oksitosin keluar itu bisa menyebabkan terjadinya kontraksi rahim.
"Namun dalam sebagian laporan penelitian, menyusui selama hamil diperbolehkan," kata Erza.
Dari sisi psikologis, psikolog Febria Indra Hastati MPsi Psikolog dari Brawijaya Clinic, penting bagi wanita merencanakan keluarganya. Jarak kelahiran anak yang terlalu dekat, bisa menimbulkan kemungkinan mengalami stres.
"KalauÂ
jarak kehamilan dekat akan beberapa risiko yang harus dihadapi, bisa ada sibling rivalry antar saudara. Perlu ada pengasuh, jadi si ibu enggak bisa napas dulu untuk quality time dengan keluarga, dengan anak pertamanya. Kalau keluarganya atau orang terdekatnya seperti suami enggak solutif, bisa stres," ujar Febria.
(aci/som)