Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

13 Kandungan Produk Kecantikan Wajib Dihindari Ibu Hamil, Ini Bahayanya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 28 May 2020 05:40 WIB

Mother to be getting ready for a party
13 Kandungan Produk Kecantikan Wajib Dihindari Ibu Hamil, Ini Bahayanya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/nicoletaionescu
Jakarta -

Bunda, seperti yang kita ketahui, ibu hamil sangat sensitif terhadap beberapa hal. Salah satunya bahan kimia dalam produk kecantikan.

Memang tak semua bahan kimia berbahaya bagi ibu hamil. Namun beberapa di antaranya dapat memberikan efek yang tidak baik untuk kesehatan Bunda maupun janin yang dikandungnya.

Dikutip dari Byrdie, beberapa bahan dalam kosmetik yang perlu Bunda hindari selama masa hamil, yakni:

1. Benzoil peroksida

Menurut dr Sara Twogood, dokter kandungan-ginekologi di Cedars Sinai, sebuah konsensus menyebutkan bahwa bahan ini dapat digunakan. Namun sekarang telah diputuskan bahwa bahan tersebut masuk ke dalam daftar yang tidak lagi diizinkan untuk digunakan oleh ibu hamil.

"Meskipun kehamilan sering dapat menyebabkan jerawat hormonal, sayangnya, produk perawatan jerawat seperti benzoil peroksida, termasuk dalam kategori C. Artinya, ada beberapa risiko yang mungkin memengaruhi janin," kata Jenna Queller, MD, FAAD.

2. Pengharum

"Wewangian biasanya terdiri dari bahan kimia berbahaya, seperti paraben, benzena, aldehid, dan beberapa hal lainnya yang terkait dengan masalah kanker dan sistem saraf," kata Dendy Engelman, MD.

Dampak yang diperoleh dalam jangka pendek, dapat menyebabkan iritasi dan kemerahan pada area yang diaplikasikan produk dengan kandungan ini.

3. BPA

Perlu diketahui ya Bunda, BPA merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik. "Ini mengganggu sistem endokrin, yang mengarah ke kanker payudara, prostat, infertilitas, penyakit jantung, dan diabetes. Janin yang terpapar BPA dikaitkan dengan masalah perkembangan dan perilaku," ujar Engelman.

4. Hydroquinone

Bahan ini digunakan sebagai agen pencerah kulit dalam serum dan krim pencerah untuk mengobati kondisi seperti bintik-bintik gelap dan melasma. Queller menyarankan mempertimbangkan sebelum menggunakannya untuk merawat bercak-bercak gelap selama kehamilan.

Ini adalah salah satu bahan dalam produk kecantikan yang harus dihindari sampai bayi dilahirkan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 45 persen dari bahan ini diserap ke dalam kulit setelah diaplikasikan secara topikal, sehingga dapat memberikan efek pada janin.

Sebagai saran, Bunda dapat menggunakan sunscreen atau tabir surya untuk mencegah bintik-bintik hitam dan perubahan warna kulit selama kehamilan.

5. Formaldehida

Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan kanker serta masalah sistem saraf lainnya seperti nyeri dada, batuk, kesulitan bernapas, dan iritasi pernapasan lho Bunda. "Beberapa prosedur untuk meluruskan rambut, salah satunya juga menggunakan bahan kimia ini," ujar Engelman

Ilustrasi memakai kosmetikIlustrasi memakai kosmetik/ Foto: Thinkstock

6. Paraben

Sebuah studi yang menunjukkan bahan kimia ini telah dikaitkan dengan kanker payudara serta memengaruhi sistem reproduksi. Bahan ini digunakan dalam beberapa produk kecantikan, seperti foundation.

7. Phthalates

Ini merupakan bahan yang ditemukan terutama dalam produk kecantikan untuk menstabilkan formulanya. Di balik itu, bahan ini dikaitkan dengan masalah kesehatan hati, ginjal, paru-paru, dan reproduksi.

8. Retinoid

Retinoid adalah resep jerawat dan obat anti-penuaan yang terdaftar pada label bahan sebagai asam retinoat, retinyl palmitate, retinaldehyde, adapalene, tretinoin, tazarotene, dan isotretinoin.

"Ada hubungan terkait penggunaan retinoid dan peningkatan risiko cacat lahir untuk bayi yang sedang berkembang," ucapnya.

Queller memperingatkan pada ibu hamil untuk tidak menggunakannya. Sebagian besar retinoid adalah kategori C, tetapi Tazarotene dan Isotretinoin adalah kategori X, yang berarti mereka kontraindikasi untuk digunakan dalam kehamilan dan memberikan efek pada bayi dan ibu.

9. Asam salisilat oral

Arielle NB Kauvar, MD, Direktur New York Laser & Skin Care, mengatakan bahwa bahan ini tidak aman digunakan selama kehamilan. Studi menunjukkan bahwa menggunakan asam salisilat oral selama akhir kehamilan dapat meningkatkan risiko perdarahan intrakranial pada janin.

10. Asam tioglikolat

"Digunakan dalam krim penghilang rambut, kadang-kadang tercantum pada label sebagai asetil merkaptan, merkaptoasetat, asam merkapto asetat, dan asam tiofanat," ungkap Queller.

Meskipun tidak ada penelitian tentang efek kimia ini terhadap pertumbuhan janin, penting untuk dicatat bahwa di Eropa mereka membatasi jumlah asam tioglikolat yang dapat digunakan dalam produk.

11. Diazolidinyl Urea

Bahan ini sering ditemukan di maskara, tetapi menurut Engelman, ia melepaskan formaldehida. formaldehida dikaitkan dengan kanker, masalah sistem saraf seperti nyeri dada, batuk, dan kesulitan bernapas.

12. Toksin botulinum

Meskipun tidak ada penelitian yang menguji efek injeksi seperti Botox, Dysport, atau Xeomin pada janin yang sedang berkembang, namun toksin botulinum bekerja dengan melumpuhkan otot-otot di sekitar kerutan sehingga mereka menjadi memudar.

"Tidak ada dokter yang akan merekomendasikan atau melakukan ini pada pasien hamil karena toksin botulinum bekerja dengan melumpuhkan otot-otot di sekitar kerutan sehingga mereka menjadi kurang terlihat," ujarnya.

13. Sodium Lauryl Sulfate

Periksa label sampo dan sabun yang Bunda pakai, karena bahan kimia ini bertindak sebagai agen berbusa di banyak sabun dan pencuci. Masalahnya adalah bahwa tingkat konsentrasi bahan kimia ini terlalu mengganggu oleh standar kosmetik.

Tubuh kita tidak mampu memecah bahan kimia ini, dan dengan paparan dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf, fungsi ginjal dan hati. Jika tertelan dapat menyebabkan mual, muntah, atau diare.

Bunda, simak juga tips cepat hamil ala Dr. Reisa dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda