KEHAMILAN
Kandungan Kosmetik & Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil
Annisa Afani | HaiBunda
Kamis, 28 May 2020 17:42 WIBSelama kehamilan, ibu hamil harus menghindari penggunaan produk kosmetik dan skincare dengan bahan retinoid, atau turunan dari vitamin A seperti Retin-A atau Renova. Itu termasuk produk yang mengandung asam salisilat atau dikenal sebagai asam beta-hidroksi (BHA) yang menyebabkan dan berpotensi mengganggu perkembangan janin.
Heidi Waldrof, Director of Laser and Cosmetic Dermatology at The Mount Sinai Medical Center di New York menyarankan memakai produk yang mengandung asam laktat atau glikolat.
Haruskah beralih ke produk organik?
"Jika Anda menggunakan produk konvensional dan cocok, saya tidak melihat alasan untuk menggantinya," kata Diane Madfes, MD, seorang dokter kulit di New York, dikutip dari Parents.
Apabila ingin mencoba beralih pada bahan organik, Bunda harus memeriksa bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Usahakan untuk menghindari produk yang mengandung retinol, vitamin A, atau asam salisilat (sering disebut sebagai willow bark). Bahan-bahan tersebut diketahui dapat menyebabkan cacat lahir bagi janin yang dikandung.
Apakah kosmetik bahan mineral aman?
Kosmetik dengan bahan mineral adalah pilihan yang baik untuk digunakan saat kulit mengalami perubahan yang tidak terduga selama kehamilan. Hal tersebut karena bahannya tidak dapat mengiritasi kulit, seperti pewangi atau pengawet.
Selain itu, kosmetik mineral juga mengandung titanium dan seng yang bertindak sebagai SPF alami untuk melindungi kulit dari sinar matahari yang berbahaya.
Produk perawatan lainnya seperti pelembap, spray, dan krim pengencang kulit, mungkin Bunda mesti lebih berhati-hati karena ada beberapa komposisi bahan yang perlu diperhatikan bagi ibu hamil.
Menurut Doris Day, MD, asisten klinis profesor dermatologi di New York University Medical Center, pelembap yang baik bagi ibu hamil adalah yang mengandung bahan seperti gliserin, asam hialuronat atau shea butter.
Sedangkan untuk spray, Isabel Blumberg yang merupakan seorang instruktur klinis di Departemen Kebidanan dan Ginekologi di Mount Sinai Medical Center di New York, menyarankan untuk tidak menggunakannya sama sekali. Alasannya, bahan aktif dalam spray ini adalah dihydroxyacetone (DHA).
"Efek jangka panjang DHA belum diuji," kata Blumberg.
Namun, produk ini sebaiknya dihindari karena memiliki efek samping bagi ibu hamil dan untuk bayi yang berkembang dalam kandungan. Sementara untuk krim pengencang kulit, dokter kulit bersertifikat di New York, Elizabeth Goldberg menyarankan tidak memakainya selama kehamilan.
"Krim tersebut mengandung tiga bahan yang kami sarankan untuk dihindari oleh wanita hamil, di antaranya retinol, DMAE, dan kafein. Retinol suatu bentuk vitamin A dikaitkan dengan cacat lahir yang parah, dan kafein adalah stimulan yang hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah terbatas selama kehamilan," tuturnya.
Bunda, simak juga ciri kehamilan yang dapat dilihat dari perubahan kulit berikut: