HaiBunda

KEHAMILAN

3 Penyebab Komplikasi Persalinan yang Paling Umum Terjadi & Cara Mencegahnya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 13 Oct 2023 07:40 WIB
Penyebab Komplikasi Persalinan yang Paling Umum Terjadi & Cara Mencegahnya/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Penyebab komplikasi persalinan yang paling umum terjadi perlu Bunda ketahui untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Komplikasi persalinan tak hanya bisa mengancam nyawa ibu, tapi juga bayinya.

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Endokrinologi & Menopouse Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, komplikasi persalinan dapat dipicu oleh kondisi yang dialami ibu dan janin. Bahkan, apa yang terjadi selama kehamilan, juga bisa menyebabkan komplikasi persalinan.

"Persalinan itu tidak pernah terlepas dari kehamilan itu sendiri. Persalinan adalah proses lahirnya janin, tapi sebenarnya ada kaitan dengan ibu yang sedang hamil karena kehamilan itu sendiri buat perempuan tidak selalu baik. Di rahim perempuan itu diletakkan setengah unsur semi allograft yang milik suami, dan menjadi benda asing bagi istri. Jadi kalau janin itu separuh miliki suami, dan separuhnya milik istri, maka tubuh istri akan berusaha menghindari respons penolakan dari milik suami itu hingga menjadi tidak ada atau minimal," kata Andon saat dihubungi HaiBunda, Selasa (10/10/23).


"Terkadang, respons penolakan ini cukup berat, sehingga janin tidak bisa melekat dengan baik. Nantinya, bisa timbul seperti preeklamsia berat, gangguan pertumbuhan janin, dan ini yang menyebabkan komplikasi pada persalinan," sambungnya.

Ada beberapa jenis komplikasi persalinan yang bersumber dari kondisi ibu atau keadaan janin. Penyebabnya dapat beragam, namun paling banyak disebabkan karena perdarahan.

Penyebab komplikasi persalinan

Belum lama ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa setiap dua menit, ada satu perempuan meninggal karena komplikasi yang terjadi selama hamil dan melahirkan. Laporan ini begitu mengkhawatirkan karena dalam beberapa tahun terakhir, kasus kematian ibu meningkat atau tidak turun di hampir semua negara.

Dalam laporan ini, WHO mengumpulkan data kematian ibu secara lokal, regional, dan global dari tahun 2000 hingga 2020. Hasilnya menunjukkan, ada sekitar 287.000 kematian ibu di seluruh dunia tahun 2020.

Angka kematian ibu yang meningkat ini dikaitkan dengan komplikasi kehamilan dan persalinan. Menurut WHO, ada beberapa penyebab utama kematian ibu, di antaranya adalah perdarahan berat, tekanan darah tinggi, dan infeksi terkait kehamilan.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Prof Andon. Menurutnya, perdarahan, preeklamsia/eklamsia, serta infeksi, memang menjadi penyebab paling banyak kematian pada ibu.

Berikut ulasan HaiBunda tentang 3 penyebab komplikasi persalinan yang paling umum terjadi:

1. Perdarahan hebat

Perdarahan merupakan komplikasi persalinan yang paling banyak dialami selama proses melahirkan. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan, perdarahan selama kehamilan memiliki banyak penyebab, ada yang serius dan ada yang tidak serius.

"Perdarahan di awal kehamilan sering terjadi. Dalam banyak kasus, ini tidak menandakan masalah yang serius. Sebaliknya, pendarahan di akhir kehamilan bisa menjadi lebih serius," tulis ACOG dalam laman resminya.

Menurut penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyebab perdarahan saat persalinan dapat disebabkan karena rahim robek (ruptur uteri) dan retensio plasenta. Sementara pada kondisi perdarahan postpartum dapat disebabkan karena gangguan pembekuan darah dan sisa plasenta dan selaput ketuban.

Perdarahan yang terjadi saat persalinan juga dapat disebabkan karena kondisi ibu selama hamil, seperti preeklamsia, eklampsia, anemia, miom saat hamil, dan masalah pada plasenta. Sementara pada janin, posisi sungsang yang menyulitkan persalinan juga dapat berisiko menyebabkan rahim robek, dan memicu perdarahan. Kondisi serupa juga dapat terjadi pada distosia bahu dan Cephalopelvic Disproportion (CPD).

2. Preeklamsia atau eklamsia

Preeklamsia adalah kondisi meningkatnya tekanan darah ibu saat hamil, yang bisa mencapai 140/90 mmHg. Sedangkan eklamsia adalah kejang yang dialami ibu setelah melalui fase preeklamsia.

Menurut Andon, preeklamsia dan eklamsia masuk dalam tiga penyebab kematian tertinggi pada ibu hamil dan bersalin di Indonesia. Angka kejadiannya tercatat sekitar 3,8 sampai 8,5 persen, dan menjadi 24 persen penyebab kematian ibu secara keseluruhan di Indonesia.

"Preeklamsia dan eklamsia dapat dialami oleh ibu hamil karena tekanan darah tinggi. Saat preeklamsia mengalami komplikasi dapat berubah menjadi eklamsia, yaitu kejang pada ibu hamil, yang mengancam nyawa Bunda dan janin," ujar Andon.

Komplikasi preeklamsia juga dapat memengaruhi kondisi janin. Pertumbuhan janin dapat terhambat, terjadi kelahiran premature atau janin meninggal. Hal yang sama juga terjadi pada eklamsia yang bisa menyebabkan pendarahan di otak hingga bayi meninggal dalam kandungan.

3. Infeksi terkait kehamilan

Infeksi juga menjadi komplikasi persalinan yang paling umum terjadi. Infeksi dapat disebabkan karena banyak hal, mulai dari kondisi saat hamil hingga persalinan.

Dilansir berbagai sumber, berikut beberapa penyebab infeksi terkait kehamilan yang dapat menyebabkan komplikasi:

  • Selaput ketubannya pecah saat hamil bisa membuat kuman masuk dan menginfeksi ibu dan janin.
  • Infeksi klamidia sebagai penyebab keputihan dapat menimbulkan terjadinya kelahiran prematur karena pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya. Infeksi klamidia juga bisa menyebabkan terjadinya keguguran hingga kematian ibu dan janin bila tidak segera ditangani.
  • Karies pada gigi dapat memicu terjadinya infeksi hingga meningkatkan risiko preeklamsia, kelahiran prematur, hingga berat badan lahir rendah.
  • Infeksi dari Bacterial vaginosis dapat menimbulkan risiko persalinan prematur, ketuban pecah dini, dan terjadinya chorioamnionitis.

Beberapa infeksi lain yang perlu diwaspadai terkait dengan parasit, seperti Trichomonas vaginalis dan Vulvovaginal candidiasis atau Vaginal candidiasis.

Ilustrasi Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/globalmoments

Cara mencegah komplikasi persalinan

Beberapa komplikasi persalinan dapat dicegah selama kehamilan. Caranya dengan kontrol kesehatan secara rutin selama hamil, seperti menjalani pemeriksaan fisik, kontrol kadar gula darah, tekanan darah tinggi, dan kadar hemoglobin (Hb).

Bila seorang perempuan memiliki kelainan autoimun, masalah tiroid, gangguan sindrom metabolik, serta PCOS, maka kondisi medis tersebut perlu diperbaiki dulu sebelum program hamil. Jika kondisi menetap selama hamil, maka dapat berisiko pada ibu dan janin. Selain menyebabkan komplikasi persalinan, dapat juga membuat janin tidak berkembang dengan baik.

"Saat ini, kita harus bersiap dan memang harus ada penilaian faktor risiko. Misalnya, cairan ketuban banyak atau bayinya besar, yang tentu ini bisa berisiko menyebabkan perdarahan pasca persalinan. Jadi lebih dikenali," ujar Andon.

"Bisa juga itu muncul tanda-tanda adanya PCOS sebelum hamil, nah nanti saat hamil bisa diketahui gimana penanganan, atau mengalami obesitas sebelum hamil, nanti bisa diantisipasi, dia bisa diketahui dari awal," sambungnya.

Pemeriksaan rutin ke dokter selama kehamilan memang sangat penting untuk mendeteksi risiko komplikasi persalinan. Dokter tak hanya memeriksa kesehatan fisik Bunda, tapi juga melihat kondisi janin melalui USG.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Komplikasi Persalinan: Kenali Penyebab dan Jenis-jenisnya, Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK