sign up SIGN UP search
Ilustrasi kontraksi melahirkan dan cephalopelvic disproportion

Bundapedia

Cephalopelvic Disproportion

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Cephalopelvic Disproportion atau disproporsi sefalopelvik adalah salah satu komplikasi persalinan. Namun ini terbilang jarang terjadi. Ini terjadi ketika kepala bayi tidak berhasil masuk melalui pembukaan panggul Bunda.

Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada bayi yang besar atau keluar posisi saat memasuki jalan lahir. Bentuk panggul Bunda juga bisa menjadi faktor yang berpengaruh pada kondisi ini 

Apa itu Cephalopelvic Disproportion?

Kondisi ini terjadi ketika kepala bayi Bunda tidak membuka lubang panggul Bunda saat akan melahirkan.


Cephalopelvic Disproportion adalah komplikasi langka yang dapat menunda persalinan. Seorang bidan, dokter kandungan atau penyedia layanan kesehatan lainnya yang terbilang terampil kemudian harus turun tangan untuk membantu.

Mengapa bayi tidak bisa masuk melalui panggul selama persalinan?

Ada banyak alasan yang bisa menyebabkan bayi sulit untuk masuk melalui panggul selama proses persalinan, menurut ClevelandClinic, berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Kepala bayi mungkin terlalu besar.
  • Bayi mungkin tidak dalam posisi yang tepat untuk proses persalinan. Mereka mungkin menghadap ke samping atau ke luar saat memasuki panggul.
  • Bunda mungkin memiliki panggul yang berukuran kecil atau berbentuk tidak normal.

Apa yang terjadi dengan kelahiran biasa?

Beberapa minggu sebelum persalinan, bayi akan masuk ke posisi. Ini terjadi ketika bayi turun ke panggul bawah Bunda.

Saat bayi turun, biasanya:

  • Kepala diarahkan ke bawah
  • Wajah mengarah ke punggung Bunda
  • Dagu terselip di dada mereka

Selama persalinan:

  • Kepala bayi Bunda memasuki lubang panggul Bunda.
  • Tekanan dari kepala bayi Bunda menyebabkan sendi panggul Bunda menyebar, menciptakan bukaan yang lebih lebar.
  • Tubuh bayi Bunda berputar sehingga bahunya dapat masuk melalui panggul Bunda.
  • Kontraksi memudahkan bayi Bunda menuruni jalan lahir.
  • Bayi Bunda lahir setelah keluar dari jalan lahir melalui lubang luar vagina Bunda.

Seberapa umum kondisi Cephalopelvic Disproportion?

Kondisi ini terbilang langka dan jarang sekali terjadi, hanya terjadi pada 1 dari setiap 250 kelahiran.

Apa yang menyebabkan Cephalopelvic Disproportion?

Banyak kondisi dan keadaan yang dapat menyebabkan Cephalopelvic Disproportion, berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Ukuran bayi

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan bayi mungkin berukuran terlalu besar. Ini termasuk:

  • Usia kehamilan yang cukup jauh melewati hari perkiraan lahir mereka.
  • Pertambahan berat badan ibu yang berlebihan selama kehamilan.
  • Riwayat keluarga bayi besar.
  • Kondisi pada orang tua yang melahirkan seperti diabetes atau diabetes gestasional.
  • Multipara, artinya Bunda pernah melahirkan setidaknya satu kali sebelumnya.
  • Orang tua kandung memiliki obesitas (BMI lebih besar dari 30) atau kelebihan berat badan (BMI lebih besar dari 25).

2. Bentuk panggul orang tua yang melahirkan

Bayi Bunda mungkin tidak muat melewati panggul Bunda jika lubangnya terlalu kecil. Kondisi dan keadaan yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain:

  • Melahirkan di masa remaja, saat tulang panggul Bunda belum matang.
  • Malformasi panggul yang dapat menyebabkan pertumbuhan tulang memengaruhi pembukaan. Malformasi juga dapat menyebabkan tulang yang tidak pada tempatnya.
  • Orang tua bertubuh mungil yang bukaan panggulnya terlalu kecil.
  • Trauma yang terjadi sebelumnya, seperti patah tulang panggul. Ini dapat mempersulit persendian untuk menyebar.

Dapatkah bentuk panggul meningkatkan risiko Cephalopelvic Disproportion?

Beberapa bentuk panggul memiliki bukaan sempit yang menyulitkan bayi untuk melewatinya.

Cephalopelvic Disproportion lebih mungkin terjadi dengan:

Pembukaan panggul datar (platipelloid): Seseorang dengan panggul jenis ini memiliki bukaan oval yang lebar dari sisi ke sisi tetapi menyempit dari atas ke bawah.

Panggul berbentuk hati (android): Bukaan panggul lebar di bagian atas dan menyempit ke arah bawah.

Kapan Cephalopelvic Disproportion terjadi?

Cephalopelvic Disproportion terjadi selama tahap awal persalinan. Kemungkinan terjadi selama fase aktif ketika bayi turun dari jalan lahir.

Apa saja tanda dan gejala Cephalopelvic Disproportion?

Penyedia layanan kesehatan mungkin mencurigai Cephalopelvic Disproportion ketika ada kegagalan dalam proses pembukaan. Situasi ini terjadi ketika persalinan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk Cephalopelvic Disproportion.

Kegagalan dalam proses bukaan kemungkinan terjadi ketika:

  • Bunda akan melahirkan untuk pertama kalinya dan berlangsung selama 20 jam atau lebih.
  • Bunda pernah melahirkan dan persalinan berlangsung selama 14 jam atau lebih.

Tanda-tanda tambahan kegagalan dalam pembukaan meliputi:

  • Kepala bayi Bunda tidak bergerak ke arah pembukaan panggul.
  • Kontraksi tidak cukup kuat untuk menggerakkan bayi Bunda di sepanjang jalan lahir.
  • Tidak ada penipisan atau pelebaran serviks Bunda, atau kalaupun ada namun prosesnya berjalan lambat.

Bagaimana Cephalopelvic Disproportion didiagnosis?

Kondisi ini jarang didiagnosis sebelum persalinan. Jika persalinan tampak lambat, bidan terampil menentukan apakah itu disebabkan oleh Cephalopelvic Disproportion.

Ini mungkin melibatkan:

  • Menerapkan tekanan pada perut Bunda untuk menentukan posisi bayi Bunda.
  • Memeriksa serviks Bunda untuk melihat apakah sudah terbuka sebagaimana mestinya.
  • Menggunakan monitor janin untuk menilai riwayat kontraksi.

Bisakah Cephalopelvic Disproportion didiagnosis sebelum persalinan?

Selama pemeriksaan rutin, penyedia layanan kesehatan menggunakan ultrasonografi prenatal untuk mengukur pertumbuhan janin. Ultrasonografi juga dapat mengukur bukaan panggul Bunda. Namun, pengukuran ini tidak selalu akurat, sehingga sulit untuk mendiagnosis Cephalopelvic Disproportion sebelum persalinan.

Bagaimana cara mengobati Cephalopelvic Disproportion?

Perawatan mungkin melibatkan berbagai teknik persalinan yang dibantu, seperti:

  • Ekstraksi vakum atau forceps untuk memudahkan bayi melewati panggul Bunda.
  • Kelahiran caesar (C-section), prosedur yang mengeluarkan bayi Bunda melalui sayatan di perut.

Apa komplikasi dari Cephalopelvic Disproportion?

Komplikasi yang mempengaruhi Bunda atau bayi dapat terjadi jika terjadi persalinan pervaginam:

  • Bahu bayi Bunda mungkin macet (distosia bahu), membutuhkan operasi caesar darurat.
  • Bunda bisa mengalami robekan pada vagina atau perdarahan postpartum

Apakah mungkin untuk mencegah Cephalopelvic Disproportion?

Tidak selalu mungkin untuk mencegah Cephalopelvic Disproportion. Orang yang memiliki faktor risiko tidak selalu mengalami kelahiran yang rumit. Persalinan pervaginam yang berhasil masih dapat dilakukan meskipun ukuran bayi Bunda besar atau Bunda memiliki masalah panggul.

Mengidentifikasi faktor risiko sejak dini memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk mendiskusikan opsi persalinan yang aman dengan Bunda sebelum Bunda melahirkan.

Cephalopelvic Disproportion adalah komplikasi persalinan. Itu terjadi ketika bayi Bunda tidak dapat melewati lubang di panggul Bunda. Ada banyak penyebab hal itu bisa terjadi, termasuk bayi besar atau ketidakteraturan panggul. Cephalopelvic Disproportion jarang memengaruhi kesejahteraan jangka panjang Bunda atau bayi Bunda.

 

Share yuk, Bun!
Tahukah Bunda
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!