KEHAMILAN
Usus Buntu saat Hamil: Gejala, Dampak Bagi Janin & Penanganan dengan Operasi
Nanie Wardhani | HaiBunda
Selasa, 17 Oct 2023 21:05 WIBPenyakit radang usus buntu atau apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada bagian usus buntu. Usus buntu itu sendiri adalah bagian dari usus besar yang terletak di perut bagian kanan bawah. Oleh karena itu, ketika seseorang merasakan nyeri di bagian kanan bawah perut, hal ini seringkali menjadi tanda utama kemungkinan radang usus buntu.
Penyakit radang usus buntu bisa terjadi pada siapa pun dan kapan pun, termasuk saat kehamilan. Salah satu tantangan utama saat menghadapi radang usus buntu selama kehamilan adalah diagnosis yang sering terlambat. Akibat perubahan fisik yang terjadi dalam tubuh selama kehamilan, diagnosis radang usus buntu bisa menjadi sulit. Lebih mudah untuk mendiagnosis radang usus buntu saat hamil pada trimester pertama dan kedua.
Penting untuk mendeteksi kondisi ini sejak dini karena semakin lama diagnosis ditunda, semakin besar risiko komplikasi, terutama perforasi usus buntu. Jika perforasi terjadi, risiko kematian janin dapat meningkat hingga hampir 36 persen. Komplikasi serius dari radang usus buntu selama kehamilan cenderung lebih mungkin terjadi pada trimester ketiga.
Meski demikian, usus buntu selama masa kehamilan relatif jarang terjadi.
Gejala dan Diagnosis Radang Usus Buntu Selama Kehamilan
Melansir Very Well Family, nyeri bagian kanan bawah merupakan gejala radang usus buntu yang paling umum terjadi, baik pada orang yang sedang hamil maupun tidak. Namun, pada akhir kehamilan, nyeri mungkin terjadi di perut bagian atas karena posisi usus buntu yang menjadi lebih tinggi akibat tekanan janin.
Jika dokter menduga bahwa radang usus buntu mungkin yang menjadi penyebab nyeri selama kehamilan Bunda, maka Bunda akan diminta untuk melakukan USG. Metode ini cukup akurat, yakni dengan tingkat akurasi sekitar 86 persen.
Namun, diagnosis radang usus buntu bisa menjadi lebih sulit pada trimester ketiga kehamilan, dan dalam situasi seperti ini, dokter mungkin akan merekomendasikan pemindaian MRI atau CT scan untuk membantu memastikan diagnosisnya.
Operasi usus buntu saat hamil
Bila ternyata ibu hamil dinyatakan mengalami penyakit radang usus buntu akut, maka satu-satunya pilihan terapi adalah melalui operasi. Operasi pengangkatan usus buntu atau disebut apendektomi perlu dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah pecahnya usus buntu, yang dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin.
Komplikasi ini meliputi pecahnya usus buntu dan infeksi menyebar hingga ke seluruh rongga perut, keguguran, persalinan prematur, hingga bayi meninggal di dalam kandungan.
Kalau Bunda sedang mengandung pada trimester pertama atau kedua, Bunda akan disarankan menjalani operasi usus buntu dengan laparoskopi. Metode ini tergolong minim rasa sakit dan bekas luka, sehingga Bunda bisa lebih cepat pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Akan tetapi, operasi dengan laparoskopi tidak memungkinkan untuk dilakukan jika usia kandungan Bunda berada di trimester ketiga. Karena, ukuran janin yang sudah besar akan menyulitkan kelancaran prosedur. Jadi, Bunda akan disarankan untuk menjalani operasi apendektomi terbuka untuk pengangkatan usus buntu.
Perlu Bunda ketahui, meski tergolong aman, operasi usus buntu saat hamil tetap memiliki resiko terjadi komplikasi. Komplikasi ini bisa berupa perdarahan, infeksi pada luka, usus tersumbat, cedera pada organ terdekat, hingga persalinan prematur.
Pemulihan dari Operasi Usus Buntu Saat Hamil
Umumnya, pengidap usus buntu lainnya dapat menjalani tindakan rawat jalan setelah beberapa hari pemulihan di rumah sakit. Namun, pada ibu hamil yang menjalani operasi pengangkatan usus buntu, biasanya akan dilakukan perawatan yang lebih panjang dibandingkan orang yang tidak hamil. Hal ini ditentukan dari kondisi ibu hamil dan juga janin dalam kandungan. Jika keduanya dinyatakan sehat, maka Bunda boleh melanjutkan rawat jalan.
Jika Bunda sudah boleh pulang, sesampainya di rumah batasilah aktivitas yang cukup memberatkan selama sekitar seminggu. Apalagi bila terdapat komplikasi atau tanda-tanda persalinan prematur.
Ingat juga untuk mengonsumsi makanan yang bergizi, terutama makanan tinggi protein. Lakukan kontrol rutin dengan dokter bedah yang melakukan operasi. Biasanya, kunjungan kontrol ke dokter bedah dilakukan dalam waktu 1-2 minggu pasca operasi. Selain itu, ibu hamil pun perlu kontrol ke dokter kandungan untuk memastikan kondisi janin.
Demikian informasi mengenai usus buntu pada ibu hamil mulai dari penyebab, tanda, hingga cara mengatasinya. Semoga membantu bunda mendapatkan kehamilan yang sehat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Detak Jantung Berdebar Kencang Saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bekas Luka Operasi Usus Buntu Nyeri saat Hamil, Begini Cara Meredakannya
Natalie Sarah Alami Kehamilan Ektopik, Kista & Usus Buntu Bersamaan, Sempat Tak Bisa Jalan
Cerita Shireen Sungkar Dioperasi Saat Hamil, Usus Buntu Hampir Pecah
Risiko Operasi Usus Buntu Saat Hamil Seperti Dialami Evi Masamba
TERPOPULER
Cara Mengajarkan Anak Utarakan Pendapat dengan Baik Menurut Psikolog
5 Artis Jalani Co-Parenting demi Anak setelah Cerai, Acha Septriasa hingga Marshanda
Apa yang Terjadi bila Bayi Harus Lahir di Usia Kehamilan 36 Minggu?
Ternyata ASI Punya 'Pasukan Mikroba' yang Lindungi Bayi dari Penyakit
5 Potret Ultah Jang Wonyoung IVE, Idol Korea yang Dikira AI karena Cantiknya Tak Manusiawi
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Skincare Anak 8 Tahun yang Aman dan Cara Memilihnya yang Tepat
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Calming Rub Cream untuk Bantu Redakan Batuk Pilek hingga Kembung
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Anggun dan Suami Bule Rayakan Wedding Anniversary di Bali, Intip Potret Romantisnya
Cara Mengajarkan Anak Utarakan Pendapat dengan Baik Menurut Psikolog
Ternyata ASI Punya 'Pasukan Mikroba' yang Lindungi Bayi dari Penyakit
Apa yang Terjadi bila Bayi Harus Lahir di Usia Kehamilan 36 Minggu?
5 Artis Jalani Co-Parenting demi Anak setelah Cerai, Acha Septriasa hingga Marshanda
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kenangan Zara Adhisty dengan Alm Acil Bimbo Sang Kakek
-
Beautynesia
Viral di Medsos, Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen Dijemput Paksa Polisi
-
Female Daily
Dari Parfum Hingga Micellar Water, Ini Produk Favorit FD Babes di Bulan Agustus!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
9 Kesalahan Makan Buah yang Bikin Diet Gagal, Nomor 2 Sering Dilakukan!
-
Mommies Daily
10 Kebiasaan yang Jadi Penyebab Cacingan pada Anak, Hindari!