Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali Cara Membaca Hasil USG Kista Ovarium, Ibu Hamil Perlu Tahu

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 27 Oct 2023 15:18 WIB

Ilustrasi Rahim
Kenali Cara Membaca Hasil USG Kista Ovarium, Ibu Hamil Perlu Tahu/Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Membaca hasil USG sering kali menyulitkan bagi orang awam. Lantas, bagaimana cara membaca hasil USG kista ovarium bagi para ibu hamil? Cari tahu yuk, Bunda.

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan atau padat yang dapat terbentuk di dalam atau di dalam ovarium. Ada berbagai jenis kista, dan bisa berkembang karena berbagai alasan.

Deteksi dini sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan membuat rencana pengobatan. Dokter sering menggunakan USG untuk mendeteksi dan mendiagnosis kista ovarium karena cepat, aman, tidak menimbulkan rasa sakit, dan menawarkan gambaran organ reproduksi secara real time.

Jika Bunda menduga memiliki kista, Bunda mungkin bertanya-tanya bagaimana USG dapat membantu mendeteksi dan mendiagnosis kista ovarium. 

Kista ovarium berbentuk berisi cairan atau padat, dan terjadi karena berbagai alasan. Ada risiko yang terlibat, jadi penting untuk mengetahuinya seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

Cara membaca hasil USG kista ovarium

Secara umum, ada dua jenis utama kista ovarium: kista fungsional dan patologis. Kista fungsional atau fisiologis, seperti kista folikel dan kista korpus luteum, adalah yang paling umum terbentuk selama siklus menstruasi.

Penyakit ini biasanya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Kista patologis bisa bersifat jinak atau ganas. Kista jinak yang paling umum adalah kista dermoid dan endometrioma. Kista ovarium ganas termasuk kista ovarium borderline dan kanker.

Terkadang kista ovarium muncul tanpa gejala dan terkadang disertai dengan berbagai gejala. Jika Bunda menderita kista ovarium, Bunda mungkin mengalami perubahan siklus menstruasi, kembung, nyeri perut bagian bawah, nyeri pada area kista ovarium, nyeri saat berhubungan intim, nyeri payudara, nyeri saat buang air besar, dan rasa tidak nyaman pada panggul.

Peran USG dalam deteksi dan diagnosis kista ovarium

Ultrasonografi menggunakan gelombang suara untuk membentuk gambar organ dalam seperti halnya kelelawar dan lumba-lumba menggunakan gelombang suara untuk menavigasi lingkungannya.

USG telah menjadi perkembangan penting dalam bidang medis, memungkinkan dokter memantau kesehatan dan perkembangan ibu hamil dan janinnya, serta mendiagnosis berbagai penyakit dan kondisi.

Spesialis ginekologi menggunakan metode USG perut atau USG transvaginal untuk memeriksa pasien. USG transvaginal memberikan gambaran organ reproduksi yang lebih jelas dan detail, sedangkan USG perut lebih umum digunakan pada pasien hamil.

Ultrasonografi dapat mendeteksi formasi yang tidak biasa dan massa jaringan yang lebih padat. Alat ini memberikan informasi tambahan yang berguna, seperti penampakan morfologi kista, isi, lokasi, ukuran, jenis (kistik, padat atau keduanya), jumlah lokus, isi pembuluh darah dan berbagai karakteristik lainnya. Selain kista ovarium, USG dapat membantu mendeteksi komplikasi seperti torsi, pecah, dan pendarahan dari kista.

Kista ovarium sendiri adalah masalah yang relatif umum terjadi pada wanita usia subur. Penyakit ini mungkin didiagnosis selama pemeriksaan panggul rutin, melalui operasi laparoskopi, atau USG transvaginal. Laparoskopi dan ultrasonografi dapat membantu menentukan ukuran, bentuk, jenis, dan lokasi kista ovarium seperti dikatakan Rebecca Valdez, MS, RDN, dikutip dari laman Very Well Family.

Tes darah dapat membantu menyingkirkan kemungkinan kanker ovarium dengan mengukur tingkat CA-125 dalam darah Bunda. Jika Bunda mengalami gejala kista ovarium, bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan pengujian dan diagnosis yang tepat.

Ilustrasi RahimIlustrasi Rahim/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Pengobatan kista ovarium

Gejala pasien dan jenis kista ovarium menentukan rencana penatalaksanaan selanjutnya. Kista ovarium fungsional atau fisiologis dapat ditangani dengan segera dan ketika pasien dipindai ulang dalam 6-8 minggu, sebagian besar kista ovarium ini akan sembuh.

Pasien dengan gejala kista ovarium jinak harus dirujuk ke dokter kandungan untuk berdiskusi tentang manfaat operasi laparoskopi untuk mengangkat kista ovarium. Dalam kasus yang jarang terjadi ketika terdapat kista ovarium yang bersifat borderline atau bersifat kanker, pasien akan dirujuk ke ahli onkologi ginekologi untuk menjalani pembedahan.

USG transvaginal yang dilakukan oleh operator berpengalaman dan melalui USG tersebut nantinya akan membantu dokter dalam menilai risiko jinak vs ganas dalam kista.

USG adalah alat diagnostik yang ampuh dan telah menjadi alat pencitraan yang sangat diperlukan bagi dokter dan ginekolog ketika menilai kista ovarium. Jika Bunda merasa menderita kista ovarium atau memerlukan opini kedua untuk menilai ovarium Bunda, silakan dapatkan rujukan untuk menjalani USG panggul.

Bunda mungkin menjalani USG eksternal pada perut bagian bawah (panggul) atau USG vagina untuk membantu mendiagnosis kanker ovarium. Pemindaian ultrasonografi menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar suatu bagian tubuh. Ini dapat menunjukkan ovarium, rahim dan struktur sekitarnya.

Selama USG eksternal panggul, dokter atau radiografer menggerakkan alat pemeriksaan ke bagian bawah perut. Untuk USG vagina, mereka memasukkan probe ke dalam vagina Bunda. Ini disebut USG transvaginal.

Nantinya, melalui USG panggul dan USG vagina dapat menunjukkan apakah:

1. Ovarium Bunda memiliki ukuran yang tepat
2. Tekstur ovarium Bunda terlihat normal
3. Ada kista di ovarium Bunda atau tidak

Melalui USG vagina dapat membantu menunjukkan apakah kista di indung telur mengandung kanker atau tidak. Jika kista mempunyai area padat, kemungkinan besar itu adalah kanker.

Terkadang, pada wanita yang sudah melewati masa menopause, ovarium tidak terlihat pada USG. Ini berarti ovariumnya kecil dan tidak mungkin bersifat kanker. Jika Bunda memiliki kista yang tampak mencurigakan, dokter spesialis Bunda akan menyarankan untuk menjalani operasi untuk mengangkatnya. Kista tersebut akan diperiksa lebih dekat di laboratorium.

Dokter dapat menggunakan alat yang disebut the risk of malignancy index (RMI) untuk memutuskan apakah suatu kelainan kemungkinan besar merupakan kanker atau bukan. Indeks ini menggabungkan hasil USG, kadar CA125 dalam darah, dan status menopause (baik Anda sudah melewati masa menopause atau belum).

Jika dokter spesialis berpendapat kecil kemungkinan mengidap kanker, namun tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan tersebut, mereka mungkin akan meminta Bunda kembali untuk pemeriksaan USG ulang dalam waktu 3 bulan, untuk melihat apakah ada perubahan.

Berbicara mengenai USG kista ovarium, laporan USG biasanya akan menggambarkan penampakan ovarium dan ukuran atau volume ovarium. Volume ovarium yang normal adalah 1,2-9,4 cm3.

Biasanya, hasil USG dasar menunjukkan:

1. Rahim anteversi memiliki ukuran, bentuk, garis besar, dan tekstur gema yang normal.

2. Terdapat fibroid subserosa fundus, berukuran 25 mm.

3. Endometrium halus dan garis luarnya teratur, berukuran 10 mm pada fundus. 

4. Kedua ovarium normal pada gambaran USG. Tidak ada kista ovarium yang terlihat.

5. Tidak ada massa adneksa yang teridentifikasi. Tidak ada cairan bebas yang terlihat di dalam panggul seperti dikutip dari laman Pennmedicine.

Gambar pemindaian USG transvaginal dari rahim normal pada bagian memanjang, menunjukkan miometrium, dan endometrium.  Kemudian, hasil USG tersebut juga akan menggambarkan posisi rahim, misalnya anteverted, retroverted, axial dan lainnya.

Ilustrasi RahimIlustrasi Rahim/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Presentasi yang paling umum adalah anteverted (sekitar 80 persen) yang artinya mengarah ke atas. Retroverted artinya menunjuk ke belakang, dan pada posisi aksial, rahim mengarah ke kepala (superior).

Ada pula ukuran rahim yang tergolong mennjadi 'ukuran rahim normal' atau secara obyektif misalnya, 'rahim berukuran x cm'. Ukuran normal rahim adalah panjang sekitar 6-10 cm dan kedalaman 3-5 cm.

Secara umum, memang agak sulit mengerti dan membaca sendiri hasil pemeriksaan USG ya, Bunda. Untuk itu, ada baiknya Bunda membaca hasil USG kista ovarium bersama dokter. Hal yang terpenting dari pembacaan tersebut ialah melihat ukuran dari kantong kista itu sendiri yang biasanya diistilahkan dengan singkatan UTL, UTH, RT Ovary L, dan RT Ovary H.

Cara membaca hasil USG baik dengan USG transvaginal atau pemeriksaan USG panggul, Bunda dapat mencermati beberapa bagian dari organ reproduksi itu sendiri. Seperti misalnya, kondisi rahim, kondisi ovarium, dan jumlah folikel antral. Jumlah folikel antral sendiri yang terlalu rendah dapat menjadi salah satu indikasi yang dikenal dengan sindrom PCS atau Polycystic Ovary Syndrome.

Untuk lebih lengkapnya, Bunda dapat menanyakan langsung pada dokter dan dapat dijelaskan lebih lanjut mengenai hasil yang tertulis dalam hasil USG sekaligus menghindari Bunda agar tidak salah membaca informasi. Semoga kehamilan Bunda senantiasa terjaga dan sehat terus sampai persalinan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda