HaiBunda

KEHAMILAN

Minum Obat Pelancar Haid Setelah Berhubungan Intim Bisa Mencegah Kehamilan, Mitos atau Fakta?

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Minggu, 19 May 2024 21:30 WIB
Obat pelancar haid untuk cegah kehamilan/ Foto: Getty Images/megaflopp

Kehamilan menjadi impian yang diinginkan banyak pasangan suami istri. Meskipun begitu, ada beberapa kondisi yang harus membuat pasutri perlu menunda kehamilan dalam batas waktu tertentu.

Dalam upaya untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim tanpa pengaman, beberapa pasangan suami istri mungkin mencari solusi cepat seperti minum obat pelancar haid. Namun, apakah minum obat pelancar haid setelah berhubungan intim benar-benar bisa mencegah kehamilan?

Untuk mengetahui informasi lebih jelas dan lengkapnya, mari simak informasi di bawah ini secara seksama, yuk.


Apakah obat pelancar haid bisa mencegah kehamilan?

Minum obat pelancar haid setelah berhubungan intim tidak dapat diandalkan sebagai alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan. Metode satu ini adalah mitos yang tidak akurat dan bisa berbahaya jika dilakukan terus-menerus.

Obat pelancar haid bekerja dengan cara memicu menstruasi, yaitu dengan merangsang pelepasan lapisan endometrium dari rahim. Namun, ini tidak dapat menghentikan proses pembuahan atau fertilisasi. Jika sperma sudah bertemu dengan sel telur dan membuahinya, maka minum obat pelancar haid tidak dapat membantu dalam mencegah terjadinya kehamilan.

Untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim, akan lebih efektif hasilnya jika menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai fungsi, seperti kondom, pil KB, kontrasepsi hormonal, maupun pil darurat apabila memang sangat diperlukan. 

Melansir dari laman Web MD, tubuh yang sedang menstruasi sebenarnya tidak selalu dapat mencegah terjadinya kehamilan. Dalam kondisi haid pun, Bunda bisa saja mengandung.

Hal tersebut dikarenakan beberapa wanita mengalami perdarahan saat ovarium melepaskan sel telurnya (ovulasi), tetapi mereka salah mengartikannya sebagai menstruasi. Nah, di waktu ovulasi inilah kesuburan wanita berada pada puncaknya. Alhasil, bila Bunda berhubungan intim di waktu tersebut, besar kemungkinan akan terjadi kehamilan.

Selanjutnya, ovulasi juga dapat terjadi sebelum menstruasi selesai atau dalam beberapa hari setelah perdarahan haid berhenti. Sebab sperma dapat bertahan dalam tubuh hingga tiga hari lamanya, berhubungan intim saat menstruasi bisa saja menyebabkan terjadinya pembuahan.

Oleh karenanya, obat pelancar haid tak bisa dijadikan patokan untuk mencegah kehamilan, ya, Bunda. Lantas bagaimana sih cara efektif yang aman dan benar untuk mencegah terjadinya kehamilan? Yuk, simak jawabannya di bawah ini.

Cara mencegah kehamilan dengan aman dan benar

Memiliki anak sebagai keturunan adalah salah satu dari impian pasangan suami istri. Meskipun begitu, ada beberapa kondisi yang menyebabkan pasutri sepakat untuk menunda atau mencegah terjadi kehamilan di rentang waktu tertentu. 

Untuk para Bunda dan Ayah yang aktif secara seksual, tetapi ingin menghindari kehamilan, berikut adalah beberapa cara yang wajib diperhatikan bila ingin mencegah kehamilan secara aman dan benar.

1. Gunakan kondom

Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang banyak disarankan sebagai satu cara untuk mencegah kehamilan. Menggunakan kondom akan mencegah terjadinya pembuahan pada perempuan dalam masa suburnya.

Mengutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), efektivitas penggunaan kondom dalam mencegah kehamilan mencapai pada angka 80 persen.

2. Hindari berhubungan intim di masa subur

Masa ovulasi atau masa kesuburan wanita merupakan kunci dari terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma. Oleh karenanya, hindari berhubungan intim dalam kondisi sel telur matang, yakni 14 hari setelah haid. Masa subur ini biasanya berlangsung selama 2–5 hari.

3. Ejakulasi di luar vagina

Cara paling mudah untuk menghindari kehamilan adalah dengan senggama putus kala melakukan hubungan intim. Metode satu ini dilakukan dengan mencabut penis dari vagina sebelum berejakulasi, sehingga akan menghindari pembuahan sel telur oleh sperma.

4. Gunakan alat kontrasepsi

Selain kondom, masih banyak jenis alat kontrasepsi lainnya yang bisa digunakan untuk menghindari kehamilan, yakni pil KB, suntik KB, hingga sterilisasi seperti vasektomi, dan tubektomi. Pilihan alat kontrasepsi ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasutri, ya. 

Penyebab telat haid beserta ciri-cirinya, bukan hanya tanda hamil

Siklus menstruasi yang sehat memiliki rentang waktu berkisar di antara 21 sampai 40 hari dari periode terakhir. Nah, seringkali orang mempercayai bahwa siklus menstruasi yang datang terlambat merupakan salah satu tanda seorang wanita yang hamil. Mungkin beberapa dari Bunda juga percaya akan hal ini. 

Meskipun begitu, terlambat haid tak selalu menjadi tanda seseorang hamil. Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa penyebab yang bisa jadi menjadi alasan Bubun telat haid:

1. Stres

Pikiran yang stres dapat membuat hormon dalam tubuh Bunda menjadi tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada bagian otak bernama hipotalamus. Bagian otak tersebut bertanggung jawab dalam mengatur hormon, termasuk siklus menstruasi. Itu sebabnya, stres menjadi salah satu penyebab utama terlambat menstruasi.

2. Berat badan rendah

Kelainan mental yang menyebabkan gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia dapat menyebabkan menurunnya berat badan seseorang dalam jumlah yang drastis. Alhasil, kehilangan berat badan itu akan menyebabkan ketidakteraturan dalam siklus menstruasinya, bahkan dapat menghentikan siklus haid sama sekali.

Hal ini dikarenakan asupan kalori dan nutrisi harian yang tidak terpenuhi akan mengarah pada berhentinya produksi hormon dalam tubuh. Padahal, dalam proses ovulasi membutuhkan dua hormon, yaitu estrogen dan progesteron dalam jumlah yang banyak.

3. Obesitas

Keadaan tubuh yang memiliki berat melebihi batas normal atau obesitas juga memiliki risiko ketidakteraturan siklus haid lho, Bunda. Tak jauh berbeda dengan underweight, tubuh yang obesitas juga mengalami ketidakseimbangan hormon di dalamnya. 

Obesitas akan membuat tubuh memproduksi estrogen yang berlebihan. Alhasil, jumlah hormon juga tidak pada angka yang seimbang dan menyebabkan siklus haid yang tak menentu hingga berujung pada berhentinya menstruasi pada rentang waktu tertentu.

4. Sindrom ovarium polikistik

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi hormonal yang memengaruhi wanita di usia subur. PCOS ditandai dengan meningkatnya produksi hormon androgen melebihi jumlah biasanya. Nantinya, akan muncul kista di ovarium sebagai akibat dari adanya ketidakseimbangan hormon tersebut. Kondisi ini akan membuat ovulasi menjadi tidak teratur hingga berhenti sama sekali, Bun.

Selain itu, PCOS juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada hormon lain, seperti insulin. Tubuh yang kelebihan insulin akan biasanya akan mengalami resistensi insulin, sehingga berakibat pada siklus menstruasi yang tidak teratur.

5. Mengidap penyakit kronis

Beberapa penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit celiac juga dapat memengaruhi siklus menstruasi Bunda. Pada pengidap diabetes, Perubahan gula dalam tubuhdapat berdampak pada perubahan hormon. Akibatnya, bisa menyebabkan telat haid.

Di sisi lain, penyakit celiac adalah kondisi peradangan yang merusak usus kecil. Padahal bagian usus tersebut penting untuk menyerap nutrisi penting bagi tubuh. Nah, sebab ada gangguan pada penyerapan nutrisi tersebut, maka siklus menstruasi pun ikut terganggu.

6. Insufisiensi ovarium prematur

Menopause umumnya dimulai saat Bunda memasuki usia sekitar 45 hingga 55 tahun. Apabila ada di antara wanita yang sudah mengalami gejala menopause di umur yang lebih awal, maka besar kemungkinan ia mengalami insufisiensi ovarium prematur (POI) atau menopause dini.

Penyebab dari datangnya menopause yang lebih awal biasanya dikarenakan efek dari operasi pengangkatan ovarium atau kelainan genetik dan kondisi autoimun.

7. Terdapat masalah pada tiroid

Tiroid memiliki peran penting dalam mengatur metabolisme tubuh ibu, sehingga dapat memengaruhi kadar hormon. Kelenjar tiroid yang berfungsi terlalu aktif atau kurang aktif dapat menyebabkan keterlambatan atau ketidakteraturan menstruasi.

Gangguan pada tiroid dapat ditangani dengan penggunaan obat-obatan sesuai dengan rekomendasi dokter.

8. Efek konsumsi pil KB

Nah, apabila Bunda sedang dalam kondisi mengonsumsi pil KB, tentunya akan berdampak pada tertundanya siklus menstruasi. Hal ini disebabkan oleh kandungan yang terdapat pada pil tersebut.

Di dalam pil KB, terdapat hormon estrogen dan progestin yang mampu mencegah ovarium melepaskan sel telurnya. Dengan begitu, Bunda pun akan mengalami siklus haid yang lebih telat dari biasanya.

Nah, cara mengatasi telat haid atau untuk bisa mengembalikan siklus menstruasi yang sesuai dengan penanggalan, Bunda dapat mencoba melakukan konsultasi dengan dokter. 

Biasanya dokter akan meresepkan obat dengan kandungan clomiphene. Dilansir dari Mayo Clinic, clomiphene adalah obat kesuburan yang dapat bekerja dalam mengubah keseimbangan hormon tubuh dari wanita yang tidak dapat hamil.

Pada wanita, obat ini akan membantu terjadinya ovulasi dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan. Pria pun bisa mengonsumsi obat ini, lho. Nah, untuk lebih jelasnya, mungkin Bunda dan Ayah dapat tanyakan pada dokter, ya.

Demikian informasi benar atau tidaknya obat pelancar haid bisa mencegah kehamilan apabila dikonsumsi setelah melakukan hubungan intim. Secara keseluruhan, konsumsi obat tersebut tidak akan memberikan hasil efektif dalam mencegah pembuahan. Oleh sebab itu, Bunda dan Ayah sebaiknya gunakan alat kontrasepsi yang layak dan benar apabila memang ingin menunda kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Ini Kata Dokter tentang Efektivitas Jenis-jenis KB untuk Cegah Kehamilan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga

Mom's Life Annisa Karnesyia

20 Tanaman Hias Tahan Panas, Cocok untuk Outdoor

Mom's Life Arina Yulistara

10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!

Mom's Life Azhar Hanifah

9 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta dan Fasilitas Lengkapnya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen

20 Tanaman Hias Tahan Panas, Cocok untuk Outdoor

Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga

9 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta dan Fasilitas Lengkapnya

Minimnya Dukungan untuk Ibu Menyusui, Dokter Ingatkan Ancaman Malnutrisi pada Anak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK