KEHAMILAN
Varikokel Bikin Tidak Subur, Apa Masih Bisa Punya Anak?
Nanie Wardhani | HaiBunda
Senin, 20 May 2024 21:45 WIBApakah operasi varikokel bisa membantu Bunda untuk memiliki anak? Ini adalah pertanyaan yang sering kali muncul di benak pasangan yang mengalami masalah kesuburan akibat varikokel.
Meskipun setiap kasus bisa berbeda-beda, namun ada harapan bagi mereka yang menjalani prosedur operasi ini. Bagaimana peluang kehamilan setelah operasi varikokel?
Apa itu varikokel?
Varikokel adalah kondisi medis yang terjadi ketika urat-urat kecil di skrotum membesar dan memuai. Ini terjadi karena pembengkakan vena yang terjadi di sekitar testis. Varikokel sering kali terjadi di bagian kiri skrotum, meskipun kadang-kadang bisa terjadi di kedua sisi.
Kondisi ini sebenarnya adalah jenis varises, yang merupakan pembengkakan dan pelebaran abnormal dari pembuluh darah.
Baca Juga : Varikokel |
Varikokel terjadi ketika katup di dalam pembuluh darah vena di skrotum gagal berfungsi dengan baik. Katup ini seharusnya mengontrol arah aliran darah ke jantung, tetapi jika katup tersebut rusak atau lemah, darah bisa mengalir ke belakang dan menyebabkan pembengkakan pada vena di skrotum.
Meskipun penyebab pasti kerusakan katup ini tidak selalu jelas, namun kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor genetik atau terjadi secara alami.
Banyak pria dengan varikokel tidak mengalami gejala sama sekali, sehingga kondisi ini mungkin terdeteksi secara tidak sengaja selama pemeriksaan fisik atau tes medis lainnya. Namun, beberapa gejala yang mungkin dialami oleh pria dengan varikokel adalah:
- Pembengkakan atau pembesaran pada skrotum, terutama di bagian atas atau sekitar testis.
- Rasa tidak nyaman atau nyeri di skrotum, terutama setelah beraktivitas fisik atau berdiri dalam jangka waktu lama.
- Perasaan berat atau tegang di skrotum.
- Pengurangan volume atau kualitas sperma.
Dampak varikokel pada kesuburan
Kesehatan sperma dipengaruhi oleh suhu testis. Jika testis terlalu panas, dapat mengganggu produksi sperma yang sehat. Varikokel mengganggu aliran darah normal dan dapat menyebabkan peningkatan suhu di sekitar testis, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesuburan.
Meskipun tidak semua pria dengan varikokel mengalami masalah kesuburan, namun beberapa studi menunjukkan bahwa varikokel dapat berkontribusi pada infertilitas pada beberapa kasus.
Varikokel dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter mungkin merujuk pria dengan varikokel untuk menjalani tes tambahan, seperti tes semen, untuk mengevaluasi dampaknya pada kesuburan.
Pengobatan varikokel mungkin tidak selalu diperlukan, terutama jika pria tidak mengalami gejala atau masalah kesuburan.
Namun, jika varikokel menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan atau memengaruhi kesuburan, dokter mungkin merekomendasikan prosedur bedah atau prosedur non-bedah untuk mengatasi kondisi tersebut.
Varikokel tidak selalu membuat tidak subur
Ketika berbicara tentang kesuburan, terutama dalam konteks kehamilan dan infertilitas, varikokel sering kali menjadi sorotan. Namun, penting untuk diingat bahwa memiliki varikokel tidak selalu berarti bahwa seorang pria akan mengalami masalah kesuburan.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2014 mengumpulkan data dari 816 pria yang mengalami masalah infertilitas. Dari jumlah tersebut, hampir sepertiganya ternyata memiliki varikokel.
Memang benar bahwa orang dengan varikokel memiliki tantangan tersendiri dalam merencanakan kehamilan. Tonjolan pembuluh darah pada varikokel bisa merusak sperma dan bahkan mengurangi jumlahnya.
Namun, penting untuk diingat bahwa pada beberapa kasus, varikokel mungkin tidak memengaruhi kesuburan laki-laki yang memiliki jumlah sperma dalam kisaran normal.
Jika pasangan mengalami kesulitan dalam mencapai kehamilan yang diinginkan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter.
Tes jumlah sperma dan evaluasi lainnya dapat membantu menentukan apakah varikokel atau faktor lainnya mungkin berkontribusi pada masalah kesuburan. Varikokel tidaklah satu-satunya penyebab infertilitas pada pria, dan diagnosis yang tepat dapat membantu menentukan opsi pengobatan yang sesuai.
Meskipun varikokel bisa menjadi faktor yang berkontribusi pada masalah kesuburan pada sebagian pria, namun tidak semua pria dengan varikokel akan mengalami infertilitas.
Studi dan temuan terbaru menunjukkan bahwa pengobatan varikokel dapat meningkatkan kesuburan dalam beberapa kasus, tetapi perlu diingat bahwa setiap kasus dapat berbeda.
Bisakah memiliki anak setelah operasi varikokel?
Dilansir dari Dreminozbek, sukses setelah operasi varikokel bisa berbeda-beda untuk setiap pasien. Namun, rata-rata, operasi dengan metode mikro bedah memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Sekitar 60-80 persen pasien yang menjalani operasi varikokel mengalami peningkatan nilai sperma.
Tingkat kehamilan normal adalah sekitar 43 persen satu tahun setelah operasi dan meningkat menjadi 69 persen dua tahun kemudian. Secara umum, tingkat kehamilan setelah operasi ini berkisar antara 20-60 persen.
Data menunjukkan perbandingan antara pasien yang menjalani operasi varikokel dengan mereka yang tidak menjalani operasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa 44 persen dari mereka yang menjalani operasi memiliki anak dalam waktu 1 tahun, sedangkan hanya 10 persen dari mereka yang tidak menjalani operasi yang memiliki anak dalam waktu yang sama.
Dari hasil ini, dapat dilihat bahwa operasi secara signifikan memengaruhi tingkat keberhasilan memiliki anak.
Karena alasan ini, kami sangat merekomendasikan operasi, terutama bagi pasien dengan tingkat keparahan penyakit varikokel yang tinggi (tingkat 2 dan tingkat 3). Operasi ini dapat membantu meningkatkan peluang untuk memiliki anak, sehingga memberikan harapan bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!