Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Pil KB Bisa Menyebabkan dan Mencegah Kanker, Simak Faktanya!

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 21 May 2024 21:40 WIB

Ilustrasi Pil KB
Ilustrasi Pil KB/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi

Jika menggunakan alat kontrasepsi, Bunda mungkin bertanya-tanya apakah hal ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker? Pasalnya, ada yang menyebut bahwa penggunaan kontrasepsi, seperti pil KB, bisa menyebabkan kanker. Tetapi, di lain sisi, ada pula yang berpendapat bahwa pil KB dapat mencegah kanker.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa bentuk alat kontrasepsi memang dapat meningkatkan peluang terkena jenis kanker tertentu. Namun, alat kontrasepsi juga dapat berperan dalam menurunkan risiko beberapa jenis kanker.

“Banyak orang mengira pil KB selalu meningkatkan risiko kanker, padahal itu tidak benar,” kata Kepala Bagian Ginekologi Umum di MD Anderson Cancer Center, Andrea Milbourne, M.D.

“Dalam banyak kasus, hal tersebut sebenarnya dapat menurunkan risiko kanker tertentu,” sambungnya, dikutip dari laman resmi MD Anderson Cancer Center University of Texas.

Lantas, apa saja fakta terkait hubungan antara pil KB dan kanker? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya!

Fakta hubungan konsumsi pil KB dan kanker

Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 4 fakta terkait penggunaan hubungan antara konsumsi pil KB dan kanker:

1. Tidak semua metode pil KB mempengaruhi risiko kanker

Dilansir Vinmec, para ahli menjelaskan bahwa kontrasepsi hormonal dan bahkan beberapa metode kontrasepsi non-hormonal dapat berdampak pada risiko kanker. Dua pilihan alat kontrasepsi hormonal yang paling umum untuk wanita adalah:

Pil KB, yang biasanya mengandung gabungan hormon estrogen dan progestin, membantu mengatur siklus bulanan dan mencegah ovulasi. Sementara itu, IUD hormonal hanya mengandung hormon progestin (IUD), yang menyebabkan lendir serviks mengental sehingga menghambat sperma bertemu sel telur serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. 

Meskipun pendekatannya berbeda, baik pil maupun IUD mengandung hormon sintetis yang sama. Hormon-hormon ini dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker ginekologi, namun juga membantu melindungi Bunda dari penyakit lain.

2. Alat kontrasepsi hormonal juga dapat mengurangi risiko kanker

Menurut National Cancer Institute, fakta menemukan bahwa meminum pil KB selama lima tahun atau lebih dapat mengurangi risiko kanker ovarium hingga setengahnya. Perlindungan tersebut dapat bertahan hingga 25 tahun setelah Bunda berhenti minum pil, m. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa pil juga dapat melindungi terhadap kanker ovarium pada perempuan dengan mutasi genetik BRCA.

Mengonsumsi pil setidaknya selama empat tahun juga bisa mengurangi setengah risiko kanker endometrium bila Bunda memiliki risiko rata-rata terkena penyakit tersebut. Hebatnya lagi, perlindungan ini bertahan selama 10 tahun setelah Bunda berhenti minum pil.

Hal tersebut mungkin terjadi karena perempuan yang mengonsumsi pil KB akan mengalami ovulasi atau melepaskan sel telur dari indung telur yang lebih sedikit dibandingkan yang tidak meminumnya. Semakin sering seorang perempuan berovulasi sepanjang hidup, maka semakin banyak pula hormon yang terpapar. Lalu, semakin lama perempuan meminum pil KB, maka semakin besar manfaatnya.

3. Pil KB mungkin sedikit meningkatkan risiko kanker payudara

Hubungan antara pil KB dan risiko kanker payudara saat ini masih kontroversial. Penelitian sebenarnya masih dilakukan untuk meninjau kembali masalah ini berulang kali, Bunda.

Penggunaan pil KB juga disebut dapat meningkatkan risiko kanker payudara parsial, terutama bagi perempuan yang sedang atau baru menggunakan alat kontrasepsi oral. Risiko apa pun akan berkurang seiring waktu setelah penghentian obat. Sementara itu, para ahli juga mengatakan belum banyak orang yang mengenali hubungan antara IUD hormonal dan risiko kanker payudara karena belum ditemukan penelitian yang jelas membahasnya.

4. Usia memengaruhi risiko terkena kanker pada perempuan yang minum pil KB

Para ahli merekomendasikan agar perempuan berusia akhir 40-an dan 50-an yang menggunakan pil KB hormonal harus berkonsultasi dengan dokter tentang risiko kesehatannya. Data terbaru menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada perempuan lanjut usia yang menggunakan obat hormonal untuk pengendalian kelahiran.

Selalu konsultasikan ke dokter sebelum minum pil KB

Sebelum memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya. Menurut Milbourne, penting untuk berbicara dengan dokter dan mempertimbangkan semua pro dan kontra sebelum memutuskan apakah pil tersebut tepat atau tidak.

Bagaimanapun, pil KB mungkin meningkatkan risiko terhadap masalah kesehatan pada beberapa perempuan, seperti pembekuan darah, penyakit jantung, dan stroke. Penggunaan pil KB, terutama pil progestin, juga tidak bisa dikonsumsi oleh pengidap kanker payudara dan stroke.

“Jangan memilih alat kontrasepsi hanya berdasarkan risiko kankernya saja. Metode pengendalian kelahiran terbaik adalah metode yang paling sesuai dengan gaya hidup dan masalah kesehatan perempuan,” ujar Milbourne.

Demikian penjelasan mengenai hubungan antara pil KB dan kanker, Bunda. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda