
kehamilan
Benarkah Bunda yang Alami Depresi Bisa Picu Kista Ovarium?
HaiBunda
Senin, 03 Jun 2024 14:25 WIB

Daftar Isi
Stres yang berujung depresi memang tidak saja membuat perempuan jadi terganggu kualitas hidupnya tetapi juga katanya dapat mendorong kemunculan penyakit seperti halnya kista ovarium. Benarkah Bunda yang alami depresi bisa picu kista ovarium, Bunda?
Kista ovarium merupakan kantong berisi cairan atau setengah padat di dalam atau di salah satu ovarium. Hal ini biasa terjadi, terutama saat Bunda sedang hamil atau belum mengalami menopause.
Sering kali, hal tersebut tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan masalah. Bunda mungkin mendapatkannya setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi dan tidak pernah menyadarinya.
Siapa pun yang memiliki ovarium bisa terkena kista ovarium. Mereka biasanya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Kista bisa menjadi masalah jika tidak kunjung hilang, membesar, menyebabkan pendarahan, atau mulai terasa sakit. Ada juga kemungkinan kista ovarium menyebabkan kanker, tapi itu jarang terjadi seperti dikutip dari laman WebMd.
Mengenal gejala kista ovarium
Kebanyakan kista ovarium berukuran kecil dan tidak menimbulkan masalah apa pun. Kista lebih sering menimbulkan masalah ketika ukurannya semakin besar. Biasanya, tanda-tanda kista ovarium di antaranya berikut ini ya, Bunda:
1. Nyeri atau tekanan pada panggul.
2. Sakit tumpul di punggung Bunda.
3. Kembung atau merasa kenyang.
4. Merasa mual.
5. Bengkak di daerah perut.
6. Nyeri saat berhubungan seks.
7. Nyeri selama menstruasi.
8. Sering ingin buang air kecil atau besar.
Lokasi nyeri kista ovarium mungkin di salah satu sisi perut bagian bawah atau di punggung. Nyeri pada kista ovarium bisa terasa tajam atau tumpul, dan bisa datang dan pergi. Kebanyakan kista akan hilang dengan sendirinya, namun Bunda mungkin perlu menemui dokter jika kista tersebut membesar, menimbulkan gejala, atau pecah.
Kemudian, penyebab lain munculnya kista ovarium di antaranya karena beberapa hal berikut ya, Bunda:
1. Kondisi kesehatan
 Kondisi kesehatan tertentu, seperti endometriosis atau sindrom ovarium polikistik, dapat menyebabkan kista ovarium. Endometriosis menyebabkan jaringan rahim tumbuh di luar rahim. Jika jaringan ini tumbuh di ovarium, dapat menyebabkan rasa sakit yang parah. PCOS dapat mencegah ovulasi, yang menyebabkan berkembangnya kista di ovarium ketika folikel tidak melepaskan sel telurnya.
2. Infeksi parah
 Infeksi panggul yang parah juga dapat menyebabkan terbentuknya kista ovarium dan nyeri panggul. Kista fungsional tertentu ini bisa berbahaya karena bisa tumbuh cukup besar.
Jika salah satu kista ini pecah dan menjadi kista ovarium yang pecah, hal ini dapat mengirimkan bahan yang mengandung bakteri ke dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa yang disebut sepsis seperti dikutip dari laman Everywell.
3. KankerÂ
Kebanyakan kista ovarium tidak menimbulkan masalah besar. Namun dalam beberapa kasus, kista jinak dapat terus tumbuh dan menjadi ganas, dan tumor ovarium ini pada akhirnya dapat menyebabkan kanker ovarium. Kista ini lebih sering ditemukan pada individu yang sudah mengalami menopause, meski bisa berkembang pada usia berapa pun.
Benarkah depresi picu kista ovarium?
Berdasarkan data yang dihimpun dari studi asosiasi genom, varian genetik kista ovarium dan depresi dipilih sebagai variabel instrumental, serta analisis pengacakan Mendel dilakukan dengan menggunakan inverse variance weighted (IVW) sebagai metode analisis utama dan MR. Analisis regresi Egger, MR-PRESSO dan metode analisis sensitivitas lainnya sebagai suplemen.
Hasilnya ialah analisis IVW menunjukkan adanya hubungan sebab akibat langsung antara kista ovarium dan depresi (OR=1.040; 95% CI: 1.003, 1.078; p=0.031). Sementara itu, terdapat efek kausal dari depresi yang diprediksi secara genetik pada kista ovarium (OR=1,327.; 95% CI: 1,197, 1,470; p<0,001). Analisis sensitivitas seperti analisis regresi MR-Egger dan MR-PRESSO menunjukkan bahwa hasil IVW kuat dan dapat diandalkan seperti dikutip dari laman Ncbi.
Â
Penelitian ini menyarankan karena kista ovarium dan depresi pada perempuan merupakan hubungan sebab akibat, maka komorbiditas kista ovarium dan depresi pada perempuan harus diperhatikan secara aktif dan diberikan pencegahan dan pengobatan yang tepat selain diagnosis dan pengobatan depresi atau kista ovarium.
Itulah bahasan mengenai kista dan juga hubungannya dengan stres ya,Bunda. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Apakah Perempuan yang Memiliki Kista Ovarium Bisa Hamil?

Kehamilan
10 Makanan Penghancur Kista Ovarium, Bantu untuk mengecilkannya

Kehamilan
Benarkah Sakit Perut Bawah Jadi Gejala Kista Ovarium yang Paling Sering Dirasakan?

Kehamilan
Mengenal 9 Ciri-ciri Kista Ovarium, Gejala, Penyebab, Cara Mencegah & Mengatasinya

Kehamilan
Dikira Hamil, Hailey Bieber Ungkap Alami Kista Ovarium Sebesar Buah Apel


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda