
kehamilan
9 Ciri Baby Blues Syndrome, Kondisi yang Dialami 57 Persen Bunda di Indonesia
HaiBunda
Kamis, 13 Jun 2024 07:56 WIB

Daftar Isi
Baby blues syndrome dapat terjadi pada setiap perempuan yang baru melahirkan. Bunda rentan mengalami baby blues di minggu pertama pasca persalinan.
Baby blues bisa membuat seorang Bunda sedih dan merasa tidak terikat dengan bayinya. Bila tidak dicegah, kondisi baby blues bisa menjadi parah dan mengganggu proses pengasuhan anak.
57 persen ibu di Indonesia alami baby blues, tertinggi se-Asia
Pada awal tahun 2024, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan 57 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues. Dilansir CNN, angka tersebut termasuk yang tertinggi di Asia.
Dikutip dari Instagram resminya @bkkbnofficial, baby blues dialami oleh sekitar 50 hingga 80 persen perempuan yang melahirkan, khususnya kelahiran anak pertama. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan baby blues dapat terjadi setelah kelahiran anak ke berapa pun.
Mengenal baby blues syndrome
Baby blues syndrome disebut juga postpartum distress syndrome. Ini merupakan kondisi terganggunya mood atau suasana hari yang terjadi setelah melahirkan. Ibu yang mengalami baby blues bisa merasa khawatir, sedih, lelah, dan mudah tersinggung.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), baby blues mungkin datang dan pergi pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Kondisi ini umumnya akan membaik dalam beberapa hari atau 1 sampai 2 minggu tanpa pengobatan apa pun.
"Baby blues mengacu pada periode singkat setelah melahirkan yang dipenuhi dengan kesedihan, kecemasan, stres, dan perubahan suasana hari," kata peneliti dan praktisi kesehatan holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D., dikutip dari Healthline.
"Baby blues biasanya menyerang dalam beberapa hari setelah melahirkan. Tetapi jika mengalami persalinan yang sangat sulit, seseorang mungkin akan menyadarinya lebih cepat," sambungnya.
American Pregnancy Association (APA) menjelaskan, baby blues adalah bentuk depresi pasca persalinan yang lebih ringan. Banyak perempuan bergelut dengan kesedihan setelah peristiwa bahagia kelahiran datang. Mereka sering kali tidak membicarakannya hingga akhirnya mengubah emosi.
Penyebab baby blues syndrome
Belum diketahui secara pasti penyebab baby blues. Setelah lahir, tubuh Bunda akan mengalami perubahan hormon yang ekstrim untuk pulih. Bunda juga dihadapkan dengan tugas baru merawat bayi. Di sisi lain, pakar percaya bahwa perubahan setelah melahirkan tersebut juga bisa memengaruhi pola pikir seorang perempuan.
"Masa nifas adalah masa di mana orang tua tidak tidur secara teratur, dan menghadapi semua perubahan besar dalam rutinitas dan gaya hidup yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Semua faktor tersebut bila digabungkan bisa membuka jalan untuk terjadinya baby blues," ujar Wilson.
Hal yang sama juga dijelaskan APA. Baby blues dikaitkan dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan setelah bayi lahir. Perubahan tersebut dapat menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang mengakibatkan depresi.
Selain itu, banyaknya rutinitas yang terjadi setelah kelahiran bayi, termasuk gangguan tidur dan perubahan emosi dapat berkontribusi pada perasaan seorang ibu yang baru melahirkan.
![]() |
Tanda Bunda mengalami baby blues syndrome
Tanda baby blues pada setiap Bunda bisa berbeda. Sering kali gejalanya akan menyerang dengan 'kuat' dalam waktu 4-5 hari setelah bayi lahir.
Berikut 9 gejala umum baby blues yang dapat dikenali lebih awal:
1. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati menjadi tanda umum baby blues yang mudah dikenali. Bunda yang mengalami baby blues bisa tiba-tiba sedih dan menangis tanpa alasan yang jelas. Kemudian, suasana hati dapat berubah lagi di mana Bunda menjadi mudah tersinggung dan cepat marah.
2. Merasa tidak terikat dengan bayinya
Ibu yang mengalami baby blues juga sering merasa kewalahan dalam merawat bayinya. Mereka juga sering berpikir tidak terikat dengan bayinya atau gagal menjadi ibu lantaran sang anak selalu menangis.
3. Sulit fokus
Baby blues juga dapat ditandai dengan kesulitan fokus dan membuat keputusan. Bunda yang mengalami baby blues biasanya sulit berkonsentrasi atau berpikir jernih.
4. Sering merasa cemas
Bila Bunda sering merasa cemas setelah melahirkan, waspadai ini sebagai tanda baby blues ya. Perasaan cemas ini bisa terkait dengan kesehatan dan keselamatan Si Kecil yang baru lahir.
5. Sulit tidur
Pada bulan-bulan pertama setelah melahirkan, banyak Bunda mengalami kesulitan tidur meski kelelahan. Hal tersebut wajar. Namun, bila kesulitan tidur terus terjadi hingga Bunda mengalami insomnia, maka perlu diwaspadai sebagai tanda baby blues.
6. Merasa kehilangan jati diri
Perasaan murung dan sedih juga bisa timbul saat mengalami baby blues lantaran Bunda merasa kehilangan jati diri. Pada sebagian Bunda yang mengalami kondisi ini, mereka merasa kehilangan bagian dari kehidupan lama yang dijalani, seperti kebebasan untuk perlu bersama teman-temannya.
7. Sering merasa gelisah
Munculnya perasaan gelisah juga bisa menjadi tanda baby blues, Bunda. Perasaan ini biasanya muncul bersamaan dengan kecemasan dan keinginan untuk menangis tanpa alasan yang jelas.
8. Kehilangan nafsu makan
Seseorang yang mengalami baby blues bisa kehilangan nafsu makan. Mereka enggan untuk makan karena merasa banyak yang harus dipikirkan, tapi di satu sisi, mereka juga merasa tidak berdaya untuk mengambil keputusan.
9. Tidak sabaran
Perasaan sedih dan keinginan untuk menangis bisa muncul karena Bunda merasa tidak sabaran saat menjalani aktivitas setelah melahirkan. Tanda baby blues ini juga dapat muncul saat proses merawat bayi, hingga akhirnya memicu perasaan tidak pantas menjadi ibu.
Cara mengatasi baby blues syndrome
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi baby blues karena gejala akan hilang dengan sendirinya. Tetapi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan agar Bunda bisa melewatinya dengan baik.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi baby blues:
- Bicaralah dengan seseorang yang dipercaya tentang perasaan Bunda.
- Pertahankan pola makan gizi seimbang. Batasi asupan karbohidrat sederhana dan perbanyak makan omega-3.
- Buatlah jurnal tentang semua pikiran dan perasaan yang Bunda rasakan setelah melahirkan.
- Meminta bantuan Ayah atau orang terdekat untuk mengerjakan tugas rumah rangga atau bergantian menjaga anak.
- Selalu berpikir positif dan jangan mengharapkan kesempurnaan dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan.
- Beri diri waktu untuk pulih sejak lahir untuk menyesuaikan diri dengan 'pekerjaan' baru.
- Ciptakan bonding dengan pasangan agar tetap terhubung dan terjaga komunikasinya.
- Melakukan sesuatu yang Bunda sukai, meski hanya sebentar.
- Tidurlah sebanyak yang Bunda bisa. Misalnya, tidur di saat bayi tertidur atau merasa lelah.
Demikian penjelasan mengenai baby blues, termasuk penyebab dan tandanya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
1 dari 10 Ayah Alami Baby Blues Syndrome, Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya

Kehamilan
Tanda-tanda Baby Blues Usai Melahirkan yang Perlu Diwaspadai dan Sampai Kapan Terjadi?

Kehamilan
Tertinggi di Asia, 57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Menurut BKKBN

Kehamilan
Pandangan Baby Blues dalam Islam dan Cara Mengatasinya

Kehamilan
Baby Blues: Definisi, Ciri, dan Penyebab Terjadinya Pada Bunda Pasca Melahirkan


5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda