8 Adab saat Malam Pertama setelah Menikah Menurut Islam & Waktu Terbaik Melakukannya

Malam pertama setelah menikah adalah momen yang sangat dinantikan oleh setiap pasangan. Setelah melalui proses akad nikah yang sakral dan resepsi pernikahan yang meriah, tiba saatnya bagi pasangan suami istri untuk menikmati momen kebersamaan yang lebih intim dan personal. 

Dalam Islam, malam pertama memiliki makna yang mendalam dan diatur dengan adab serta waktu yang tepat untuk menjaga keberkahannya.

Setelah resmi menjadi suami istri melalui akad nikah, hubungan pasangan tersebut dinyatakan sah menurut hukum Islam. Akad nikah adalah perjanjian yang mengesahkan status suami istri, memberikan hak dan kewajiban yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. 

Oleh karena itu, malam pertama sebaiknya dilakukan setelah akad nikah yang sah, sebagai langkah awal membangun rumah tangga yang penuh cinta dan kasih sayang.

Adab saat malam pertama menurut Islam

Malam pertama setelah menikah adalah momen yang sangat dinantikan bagi setiap pasangan. Dalam Islam, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan agar malam pertama bisa berjalan dengan penuh berkah dan kebahagiaan. 

Berikut adalah 8 adab yang perlu Bunda ketahui dan lakukan:

1. Memberi salam sebelum masuk ke dalam kamar

Sebelum memasuki kamar, penting bagi suami untuk mengucapkan salam. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA, bahwa ketika beliau menikahinya, beliau mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum masuk ke kamar. (HR. Abu Syaikh)

2. Bersiwak

Rasulullah SAW selalu memulai aktivitasnya dengan bersiwak saat masuk ke rumah. Dari hadits yang diriwayatkan oleh Al-Miqdam bin Syuraih dari ayahnya, Aisyah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu bersiwak saat memasuki rumahnya. (HR. Muslim)

3. Melakukan salat sunnah bersama istri

Setelah resmi menjadi pasangan suami istri, dianjurkan untuk melakukan sholat sunnah dua rakaat bersama. Abu Sa'id Maula RA mengisahkan, saat ia mengadakan syukuran pernikahan, para sahabat Rasulullah SAW menuntunnya untuk sholat dua rakaat bersama istrinya dan berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT. (HR. Abu Dzar, Abdullah bin Mas'ud RA, dan Huzaifah RA)

4. Bersikap lembut kepada istri

Rasulullah SAW menunjukkan sikap lembut dan kasih sayang kepada istrinya. Asma binti Yazid RA menceritakan bahwa saat Aisyah RA dirias untuk Rasulullah SAW, beliau datang dengan segelas susu, meminumnya, lalu memberikan kepada Aisyah yang malu-malu. Sikap lembut ini penting untuk membuat istri merasa nyaman. (HR. Ahmad)

5. Melakukan pemanasan sebelum berhubungan

Sebelum melakukan hubungan intim, sebaiknya suami istri melakukan pemanasan agar istri tidak merasa takut atau cemas. Rasulullah SAW menganjurkan suami untuk memberikan pendahuluan seperti ciuman dan cumbu rayu. (HR. At Tirmidzi)

6. Berdoa sebelum berhubungan

Berdoa sebelum berhubungan adalah salah satu adab penting dalam Islam. Berikut doanya:

بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

"Bismillah, Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa."

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."

7. Membaca doa setelah berhubungan intim

Setelah berhubungan intim, pasutri disarankan membaca doa sebagai rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Doanya adalah:

بِسْمِ اللهِ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصَهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا

"Bismillah. Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ'i basyarâ, faja'lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ."

Artinya: "Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu maha kuasa."

8. Tidak membocorkan rahasia ranjang

Salah satu adab penting lainnya adalah menjaga rahasia ranjang. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa membocorkan rahasia ranjang kepada orang lain adalah perbuatan yang sangat buruk di sisi Allah SWT. (HR. Muslim)

Dengan mengikuti adab-adab ini, pasangan suami istri yang baru saja menikah bisa menjalani malam pertama dengan penuh berkah dan kebahagiaan. Semoga informasi ini bermanfaat dan memberikan panduan yang baik untuk malam pertama yang penuh berkah.

Ilustrasi Suami Istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/theevening

Kapan sebaiknya malam pertama dilakukan menurut syariat Islam

Setelah melangsungkan akad nikah dan resepsi pernikahan, pasangan suami istri (pasutri) dinyatakan sah dan halal menurut agama Islam. Setelah itu, pasutri dapat melakukan hubungan intim saat malam pertama. 

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai waktu yang tepat untuk melakukan malam pertama menurut syariat Islam.

1. Setelah akad nikah

Malam pertama sebaiknya dilakukan setelah akad nikah yang sah. Akad nikah adalah perjanjian resmi yang mengesahkan hubungan suami istri menurut hukum Islam. Dengan sahnya akad nikah, Bunda dan suami sudah memiliki hak dan kewajiban sebagai pasangan suami istri yang sah.

2. Memperhatikan waktu yang tepat

Bunda dan suami yang ingin melakukan hubungan intim hendaknya memperhatikan waktu agar memperoleh ketenangan dan kepuasan. Waktu yang ideal untuk melakukan persetubuhan adalah setelah sholat Isya atau setelah sholat Subuh. Waktu-waktu ini dianggap sebagai saat yang tenang dan damai, sehingga bisa memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi pasutri.

Dengan memperhatikan adab dan waktu yang tepat, malam pertama Bunda dan suami bisa berjalan dengan penuh berkah dan kebahagiaan. Semoga informasi ini bermanfaat dan memberikan panduan yang baik untuk menjalani malam pertama sesuai syariat Islam.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!