Setelah menikah dan pulang dari bulan madu, tak sedikit pengantin baru berharap segera diberi momongan. Kalau memutuskan ingin hamil, pasangan suami istri baiknya melakukan beberapa persiapan.
Disarankan seorang profesor di departemen kebidanan dan ginekologi Fakultas Kedokteran University of Connecticut, John R. Sussman, M.D., calon orang tua harus menjadwalkan pemeriksaan pra-konsepsi ke dokter atau bidan.
Sussman menjelaskan, pemeriksaan tersebut bertujuan mengetahui riwayat kesehatan pasangan dan keluarga. "Memahami sejarah ginekologis pasien dan pengalaman kehamilan masa lalu bisa sangat penting dalam membantu mereka merencanakan kehamilan sehat," paparnya, dikutip dari Parents.
Selain itu, kata Sussman, dokter atau bidan juga harus memeriksa apakah calon orang tua sudah diimunisasi, terutama cacar dan rubella. Kalau belum, Susmann menganjurkan agar calon Ayah Bunda divaksinasi tiga bulan sebelum mencoba hamil.
"Keduanya (cacar dan rubella) adalah vaksin 'hidup', sehingga tidak direkomendasikan selama kehamilan," tegas Sussman.
Sementara melansir dari buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, hamil bukan hanya tentang ibu yang sehat dan bayinya selamat. Dijelaskan dr.Fredrico Patria, Sp.OG, ada banyak hal yang harus dipikirkan termasuk finansial, kondisi fisik ibu, serta lingkungan tempat tinggal.
Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan saat Bunda memutuskan untuk hamil? Lihat di halaman berikutnya ya.
Simak juga kiat sukses Chikita Meidy hamil setelah pulang honeymoon, dalam video berikut:
Kunjungi dokter kandungan atau bidan untuk merencanakan kehamilan. Kemungkinan akan dilakukan pemeriksaan panggul, pap smear, pemberian multivitamin, dan memastikan Bunda sudah mendapat vaksin tertentu seperti TT, MMR, dan Hepatitis.
2. Tes skrining genetik
Di Singapura, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa, sebagian besar dokter kandungan menyarankan calon orang tua melakukan tes skrining genetik (Genetic Carrier Screening), sebelum program hamil.
"Tes ini dilakukan untuk melihat apakah ibu dan/atau pasangan memiliki kecenderungan membawa penyakit keturunan serius atau kelainan bawaan pada janin," urai Fredrico.
3. Konsumsi asam folat
Disebutkan, suplemen asam folat sangat penting bagi perempuan yang sedang merencanakan kehamilan. Dengan mengonsumsi 400 mcg asam folat, setiap hari selama setidaknya sebulan sebelum hamil, bisa menurunkan risiko memiliki bayi cacat saraf tabung (spina bifida) hingga 50 - 70 persen.
4. Isi kulkas dengan makanan sehat
Yuk, mulai dari sekarang, calon Ayah Bunda baiknya hanya mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, demi memenuhi kebutuhan nutrisi untuk kehamilan sehat. Disarankan agar setiap hari mengonsumsi minimal dua mangkuk buah-buahan, dua mangkuk sayuran, serta memperbanyak makanan tinggi kalsium seperti susu dan yoghurt.
5. Hentikan kebiasaan tidak sehat
Banyak penelitian menunjukkan, merokok dan mengonsumsi alkohol atau obat-obatan bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, bayi lahir cacat, dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Konsumsi tembakau diketahui juga bisa memengaruhi kesuburan dan menurunkan jumlah sperma. Sedangkan segelas kecil minuman beralkohol bisa berefek buruk bagi perkembangan janin.
Persiapan lain, Bunda klik halaman selanjutnya ya.
Cek kesehatan gigi dan kesiapan mental
Ilustrasi persiapan program hamil/ Foto: iStock
6. Perhatikan asupan kafein
Batasi konsumsi kafein sekira 200 miligram per hari, atau setara dengan satu cangkir kopi tubruk. Kalau khawatir dengan kesehatan janin, Bunda sebaiknya berhenti saja mengonsumsi kafein dalam bentuk apapun.
"Mengonsumsi kafein dalam jumlah besar selama kehamilan berisiko memicu keguguran," tegas Fredrico.
7. Berat badan sehat
Peluang hamil akan lebih terbuka kalau berat badan calon Ayah Bunda ideal. Tapi, bukan berarti berat badan ideal layaknya model ya. Baiknya, calon ibu hamil memiliki Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) yang sehat, tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi.
8. Rutin olahraga
Kalau Bunda sudah berolahraga rutin, teruskan. Kalau belum, mulailah berolahraga sekarang juga. Pasalnya, tubuh yang bugar lebih siap untuk menjalani kehamilan sehat.
Lakukan olahraga ringan selama 30 menit seperti jalan kaki, lari pagi, bersepeda, renang, dan latihan beban untuk meningkatkan fungsi kardio. Sedangkan, untuk meningkatkan fleksibilitas, cobalah melakukan senam peregangan atau yoga.
9. Kunjungi dokter gigi
Saat persiapan hamil, jangan abaikan kesehatan gigi dan mulut. Perubahan hormonal selama masa kehamilan dapat membuat Bunda lebih rentan terhadap penyakit gigi dan gusi.
"Produksi hormon progesteron dan estrogen yang meningkat dapat menyebabkan gusi bengkak dan mudah berdarah saat menyikat gigi," jelas Fredrico.
10. Kesiapan mental
Selain fisik, yang tak kalah penting adalah kesiapan mental. Kalau memiliki riwayat depresi dalam keluarga, baiknya memeriksakan kesehatan mental sebelum hamil.
Kalau ada tanda-tanda depresi seperti kehilangan minat dan kesenangan, perubahan nafsu makan atau pola tidur, tidak bersemangat atau merasa putus asa serta tidak berharga yang berkepanjangan, baiknya konsultasi ke psikiater. Atau, bisa juga mencoba teknik manajemen stres dengan yoga atau meditasi.
Logikanya, seseorang yang mengalami depresi hampir tidak bisa mengurus diri sendiri, apalagi mengurus bayi.