Kemunculan keloid merupakan risiko yang dialami para ibu pasca persalinan. Lantas, bagaimana cara meminimalkan keloid setelah operasi caesar ya, Bunda? Bisakah dengan jahitan antikeloid?

Operasi caesar memang banyak ditempuh sebagai jalan persalinan para ibu hamil. Hampir jutaan orang melahirkan melalui metode caesar setiap tahunnya. Menurut March of Dimes, hampir 32 persen dari semua kelahiran hidup di Amerika Serikat dilakukan melalui metode ini setiap tahun. Ini berarti banyak ibu baru memiliki bekas luka operasi caesar. 

Ya, salah satu risiko yang muncul setelah operasi caesar memang munculnya bekas sayatan yang kemudian bisa menjadi keloid. Meskipun hal ini baik-baik saja dan bisa sembuh dengan baik, sebagian besar keloid tampak mengganggu penampilan dan membuat perempuan kurang percaya diri.

Jenis bekas luka operasi caesar

Dalam operasi caesar, ada dua jenis sayatan yang biasanya dilakukan yakni berbentuk vertikal dan horizontal. Sebagian besar operasi caesar dilakukan dengan cara yang terakhir. Persentasenya mencapai 95 persen di Amerika Serikat melalui sayatan jenis ini.

Biasanya, sayatan vertikal digunakan dalam keadaan darurat yang ekstrem, khususnya ketika dokter tidak punya waktu untuk membuat sayatan horizontal yang lebih rumit dan kurang terlihat. Jika mereka membuat sayatan kulit vertikal, mereka kemungkinan juga akan membuat sayatan rahim vertikal seperti dikutip dari laman Parents.

Cara merawat bekas luka operasi caesar

Sebelum keluar dari rumah sakit, biasanya sekitar dua hingga empat hari setelah operasi, tergantung pada asuransi dan kondisi spesifik persalinan, dokter akan melepas staples dari sayatan. Jika Bunda memiliki jahitan, staples akan larut dengan sendirinya

Bekas luka operasi caesar akan ditutup dengan produk seperti selotip kertas yang dikenal sebagai Steri-Strips. Produk ini akan terlepas dengan sendirinya dalam waktu sekitar seminggu. Jangan menyentuhnya sebelum itu. Produk ini menjaga luka Bunda tetap tertutup dan bersih.

Selama bekas luka masih baru, biasanya selama dua minggu pertama, Bunda akan diminta untuk tidak mengangkat apa pun yang lebih berat dari bayi agar tidak mengganggu proses penyembuhan.

Selama waktu ini, Bunda dapat mandi dengan bebas menggunakan sabun lembut tanpa menggosok area tersebut. Tidak masalah jika sayatan (dan Steri-Strips) basah, tetapi Bunda harus menghindari merendam luka di bak mandi atau kolam renang selama beberapa hari pertama. Pada tahap ini, bekas luka kemungkinan akan membengkak, dan area di sekitarnya akan berwarna merah muda.

Cara meminimalkan keloid setelah operasi caesar

Selain risiko di atas, kemunculan keloid setelah operasi caesar menjadi salah satu kekhawatiran para perempuan. Keloid adalah jenis bekas luka menonjol yang tumbuh menjadi lebih besar dari luka aslinya. Bekas luka keloid mengilap, tebal, dan berbenjol-benjol, dengan tonjolan keras, dan dapat terasa gatal dan nyeri. Pada orang berkulit terang, bekas luka keloid tampak merah, dan pada mereka yang berkulit gelap, tampak hitam keunguan.

Bekas luka keloid dapat muncul hingga satu tahun setelah operasi, dan dapat terus tumbuh. Bekas luka ini sulit diobati dan dapat muncul kembali jika diangkat melalui operasi.

Penggunaan suntikan kortikosteroid atau obat lain sering kali menjadi bagian dari rencana perawatan untuk keloid. Saat disuntikkan ke keloid, obat-obatan ini membantu mengecilkan bekas luka. Pasien biasanya menerima serangkaian suntikan. Suntikan pertama cenderung meredakan gejala dan membuat keloid terasa lebih lembut.

Antara 50% dan 80% keloid menyusut setelah disuntikkan. Namun, banyak dari keloid ini akan tumbuh kembali dalam waktu lima tahun. Untuk meningkatkan hasil, dokter kulit dapat mengikuti suntikan ini dengan satu atau lebih perawatan seperti operasi keloid atau meresepkan pakaian bertekanan.

Jika Bunda memiliki warna kulit yang lebih gelap, efek samping yang mungkin terjadi dari suntikan kortikosteroid adalah munculnya bintik-bintik terang di tempat suntikan tersebut. Untuk mencegahnya, ada obat lain yang dapat digunakan oleh dokter kulit.

Selain suntikan, tindakan operasi keloid bisa juga ditempuh. Dalam prosedur ini, dokter kulit dapat memotong keloid melalui pembedahan. Meskipun ini mungkin tampak seperti solusi permanen, penting untuk diketahui bahwa hampir 100% keloid muncul kembali setelah perawatan ini seperti dikutip dari laman American Academy of Dermatology Association.

Untuk mengurangi risiko keloid muncul kembali setelah operasi pengangkatan, sebagian besar pasien menjalani perawatan lain setelah operasi. Mengenakan pakaian bertekanan atau menjalani krioterapi dapat membantu mengurangi risiko keloid muncul kembali.

Guna membantu mengurangi risiko keloid muncul kembali setelah operasi, beberapa pasien menerima serangkaian suntikan kortikosteroid sebelum operasi. Misalnya, dokter kulit dapat memberikan suntikan kortikosteroid setiap 2 hingga 3 minggu selama empat sesi sebelum operasi.

Oh iya, Bunda, penggunaan lembaran gel silikon juga diketahui dapat membantu meratakan keloid. Lembaran gel silikon ini dapat diaplikasikan pada keloid baru atau diaplikasikan setelah cedera untuk mencegah keloid berkembang. Saat menggunakan lembaran gel silikon, jangan pernah mengaplikasikannya pada koreng atau luka terbuka ya, Bunda. Kemudian, setelah sembuh, barulah Bunda dapat mulai menggunakan lembaran gel silikon.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!