HaiBunda

KEHAMILAN

Angka Kelahiran Korsel Akhirnya Meningkat setelah 9 Th Jadi yang Terendah di Dunia

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Minggu, 02 Feb 2025 16:30 WIB
Angka Kelahiran Korsel Akhirnya Meningkat setelah 9 Th Jadi yang Terendah di DuniaFoto: Getty Images/iStockphoto/maroke
Jakarta -

Ada kabar seru nih Bunda dari Korea Selatan (Korsel). Setelah bertahun-tahun angka kelahiran mereka terus turun, akhirnya ada peningkatan yang cukup menggembirakan. Ini bisa jadi harapan baru, terutama bagi para pasangan muda yang ingin membangun keluarga di sana.

Dikutip dari Reuters, angka kelahiran Korea Selatan menunjukkan peningkatan pada 2024 untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun, menyusul peningkatan jumlah pernikahan yang tertunda karena pandemi COVID-19. Negara Asia tersebut telah mencatat angka fertilitas terendah di dunia, tetapi jumlah bayi baru lahir antara Januari 2024 dan November 2024 naik 3 persen dari tahun sebelumnya menjadi 220.094, menurut data bulanan pemerintah.​​

Sementara itu, pada 2023, jumlah bayi baru lahir turun sebesar 7,7 persen, memperpanjang penurunan tersebut menjadi tahun kedelapan berturut-turut dan menghasilkan angka fertilitas tahunan sebesar 0,72, yang merupakan angka terendah secara global. Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah pernikahan pada 2023, yang menandai peningkatan pertama dalam 12 tahun setelah pasangan menunda pernikahan selama pandemi.


Peran pemerintah dalam mendorong kelahiran

Pemerintah Korea Selatan juga nggak tinggal diam, Bunda. Korea Selatan meluncurkan berbagai langkah untuk mendorong kaum muda menikah dan memiliki anak, setelah Presiden Yoon Suk Yeol yang sekarang dimakzulkan mengumumkan 'krisis demografi nasional' dan rencana untuk membuat kementerian baru yang dikhususkan untuk mengatasi angka kelahiran rendah.

Mereka memberikan berbagai insentif supaya lebih banyak pasangan tertarik memiliki anak. Ada subsidi pendidikan, tunjangan anak, hingga kebijakan keseimbangan kerja dan kehidupan yang lebih baik. Berikut cara pemerintah Korea Selatan membuat pasangan muda lebih nyaman memiliki anak:

1. Bantuan Keuangan 

Pasangan yang menikah mendapatkan insentif finansial seperti pemotongan pajak dan tunjangan anak. Bahkan, ada potongan pajak sebesar 500.000 won ($349,35) per orang bagi pasangan yang menikah antara tahun 2024–2026.

2. Cuti melahirkan yang lebih baik 

Sekarang, Ayah dan Bunda bisa mendapatkan cuti yang lebih panjang supaya bisa lebih fokus mengurus bayi tanpa takut kehilangan pekerjaan.

3. Dukungan untuk ibu bekerja 

Makin banyak daycare dan fasilitas untuk anak-anak, supaya Bunda bisa tetap bekerja tanpa harus mengorbankan pengasuhan anak.

Dikutip dari Azarnews, upaya Korea Selatan untuk mengatasi tantangan demografinya mencerminkan tren yang lebih luas yang terlihat di seluruh Asia Timur, di mana negara-negara seperti Jepang dan Tiongkok juga menghadapi penurunan angka kelahiran. Tren ini berkontribusi terhadap kekhawatiran tentang populasi yang menua dan menyusutnya tenaga kerja. 

Kebijakan yang diperkenalkan di Korea Selatan dapat menjadi preseden bagi negara-negara lain yang bergulat dengan masalah serupa, terutama karena pemerintah di seluruh dunia mengeksplorasi solusi inovatif untuk mendukung keluarga yang sedang tumbuh dalam iklim ekonomi yang semakin tidak menentu.

Alasan angka kelahiran di Korea Selatan sempat terjun bebas

Jadi, selama 9 tahun terakhir, jumlah bayi yang lahir di Korea terus menurun. Bahkan, negara ini punya angka kelahiran terendah di dunia, lho Bunda! Ada beberapa alasan kenapa banyak pasangan muda di sana memilih untuk menunda atau bahkan enggak mau punya anak sama sekali:

1. Biaya hidup tinggi 

Harga rumah di Korea, terutama di Seoul, mahal banget Bunda! Buat punya rumah sendiri, pasangan muda harus menabung bertahun-tahun.

2. Tekanan karier 

Banyak perempuan Korea yang merasa kalau punya anak, karier mereka bakal terhambat. Sistem kerja di sana juga cukup ketat, jadi nggak semua perusahaan memberikan fleksibilitas untuk ibu bekerja.

3. Biaya pendidikan 

Sekolah di Korea terkenal sangat kompetitif Bunda, dan banyak orang tua harus mengeluarkan biaya besar untuk les tambahan biar anaknya bisa bersaing.

4. Gaya hidup berubah 

Anak muda di Korea makin banyak yang memilih menikmati hidup dengan traveling, fokus ke karier, atau bahkan menggantikan anak dengan hewan peliharaan. Nggak heran kalau di sana tren jualan stroller buat anjing malah naik drastis!



Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Aaliyah Massaid Hamil Anak Pertama, Intip Foto-fotonya Bersama Baby Bump

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Tunda Beli Mobil Demi Naik Haji, Doa Tantri Syalindri & Suami Terjawab Setahun Kemudian

Mom's Life Amira Salsabila

5 Atlet Nasional Ini Rela Absen Tanding demi Dampingi Istri Melahirkan, Tuai Pujian

Kehamilan Amrikh Palupi

Respons Mutia Ayu Dituduh Lanjutkan Hidup Cuma dari Warisan Glenn Fredly

Mom's Life Amira Salsabila

Kasus Keracunan MBG Naik, Pemkab Garut Ikuti Jejak Bandung Barat Hentikan Sementara Dapur SPPG

Parenting Amira Salsabila

Aturan dan Syarat Pemberian MgSO4 atau Magnesium Sulfat pada Ibu Hamil

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Tunda Beli Mobil Demi Naik Haji, Doa Tantri Syalindri & Suami Terjawab Setahun Kemudian

Aturan dan Syarat Pemberian MgSO4 atau Magnesium Sulfat pada Ibu Hamil

Sang Putri Kuliah di London, Taufik Hidayat Dapat Surat Manis yang Bikin Haru

Kasus Keracunan MBG Naik, Pemkab Garut Ikuti Jejak Bandung Barat Hentikan Sementara Dapur SPPG

Respons Mutia Ayu Dituduh Lanjutkan Hidup Cuma dari Warisan Glenn Fredly

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK