Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Bisa Hamil Meski Sudah Pakai KB IUD?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 07 Jun 2025 15:30 WIB

Ilustrasi Tes Kehamilan
Apakah Bisa Hamil Meski Sudah Pakai KB IUD? /Foto: Getty Images/iStockphoto/Nuttawan Jayawan
Daftar Isi
Jakarta -

Sebagian perempuan sempat mengalami kondisi sudah pasang IUD ternyata kebobolan juga. Sebenarnya, apakah bisa hamil meski sudah pakai KB IUD ya, Bunda?

Penggunaan alat kontrasepsi menjadi salah satu proteksi dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Masing-masing pasangan bisa memilih salah satunya yang mereka sepakati untuk digunakan baik yang sifatnya hormonal ataupun nonhormonal.

Biasanya, KB yang sifatnya hormonal memang mendatangkan efek samping sehingga banyak Bunda yang memilih KB non hormonal seperti IUD. Jenis KB ini memang dikenal efektif dan minim efek samping setelah digunakan serta tetap membuat nyaman pasangan dalam berhubungan intim.

Mengenal KB IUD

Intrauterine Device (IUD) merupakan salah satu alat KB yang berbentuk 'T' dan dipasang oleh dokter kandungan (obgyn) di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Meski demikian, potensi kehamilan tetap bisa terjadi dengan KB ini walaupun kasusnya jarang terjadi, Bunda.

Perlu Bunda ketahui, KB IUD merupakan salah satu bentuk kontrasepsi yang tergolong efektif. Mayoritas pengguna KB IUD tidak hamil. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang masih bisa hamil saat menggunakan IUD meskipun alat KB ini dikenal efektif.

Jika seseorang hamil meski sudah menggunakan KB IUD, biasanya mereka tidak menyadarinya. Kecurigaan biasanya muncul saat mereka menyadari adanya beberapa gejala kehamilan yang umum. Untuk memastikannya, bertemu dengan dokter sesegera mungkin menjadi upaya yang bisa dilakukan ya, Bunda.

Dokter nantinya akan membantu menentukan tindakan terbaik berdasarkan tempat embrio tertanam, dimana IUD berada pada saat kehamilan, serta keinginan dari yang bersangkutan.

Seberapa efektif KB IUD?

Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), IUD copper memiliki tingkat kegagalan sebesar 0.8 persen sementara sistem intrauterin levonorgestrel memiliki tingkat kegegalan 0.1 hingga 0.4 persen. Demikian pula, Planned Parenthood mencatat bahwa IUD lebih dari 99 persen efektif digunakan.

Memang ya, Bunda, hamil dengan IUD tidak mungkin terjadi. Tetapi, kemungkinan itu bisa saja terjadi. Potensi tersebut bisa terjadi jika seseorang melakukan hubungan seksual dalam waktu 7 hari setelah pemasangan, seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Selain itu, potensi seseorang bisa hamil dengan IUD jika posisi IUD mereka tidak pas. Dokter menyebutnya dengan IUD expulsion. Artinya, ketika IUD berada di tempat yang tepat, ia akan berada di bagian bawah rahim, tepat melewati serviks. Kemudian, benang IUD memanjang melalui serviks ke dalam vagina.

Meskipun pengeluaran IUD biasanya tidak mungkin terjadi, hal itu lebih mungkin terjadi pada beberapa orang. Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), tingkat pengeluaran ialah 2 hingga 10 persen dalam waktu 1 tahun setelah pemasangan IUD. ACOG juga menemukan bahwa mereka yang menyusui atau yang memutuskan untuk memasang IUD pascapersalinan juga lebih mungkin mengalami perpindahan IUD.

Dalam beberapa kasus, ketika IUD tersebut bergeser dan tempatnya, ia akan terlepas seluruhnya. Pada kasus lainnya, IUD juga dapat bergeser posisinya. Ketika ini terjadi, orang tersebut mungkin tidak mengetahui bahwa IUD mereka telah bergeser. Apalagi, seringnya yang bersangkutan tidak mengalami gejala apa pun.

Namun, jika terlihat, seseorang mungkin mengalami perdarahan hebat, kram yang tidak normal, serta keputihan yang tidak biasa. Jika menemukan salah satu dari gejala tersebut, segera hubungi dokter kandungan dan ginekologi sesegera mungkin ya, Bunda.

Indah, Istri Rigen membagikan pengalaman hamil lagi padahal baru mengenakan KB IUD tiga bulan yang lalu. Simak penyebab alat kontrasepsi ini tidak efektif.Indah, Istri Rigen membagikan pengalaman hamil lagi padahal baru mengenakan KB IUD tiga bulan yang lalu. Simak penyebab alat kontrasepsi ini tidak efektif./ Foto: Dwi Rachmi/ HaiBunda

Hamil saat menggunakan IUD

Jika seseorag hamil saat masih menggunakan KB IUD, kemungkinan beberapa gejala kehamilan yang umum terlihat, terutama jika embrio telah tertanam di rahim. Gejala yang mungkin muncul di antaranya mual, kelelahan, haid terlambat, payudara nyeri, perubahan suasana hati, dan lainnya.

Selain itu, mereka yang hamil saat menggunakan IUD mungkin memperhatikan bahwa benangnya tidak pada tempatnya, hilang, atau tidak rata. Ada baiknya, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter untuk memastikannya lebih lanjut ya, Bunda.

Kehamilan ektopik dengan kondisi perempuan masih menggunakan IUD bisa juga terjadi ya, Bunda. Ektopik sendiri terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di tuba fallopi atau lokasi lain di luar rahim dan menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi perempuan.

Banyak yang percaya bahwa penggunaan IUD meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Memang, dapat dipahami bahwa karena KB IUD sangat efektif dalam mencegah kehamilan intrauterin maka ketika kehamilan terjadi, kemungkinan besar kehamilan terjadi di luar rahim. Namun, pasien tidak berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik hanya karena menggunakan IUD. 

Ketika Bunda pergi memeriksakan diri, biasanya tim medis akan mencari benang IUD di serviks untuk kemudian melepas alat tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa risiko keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi kantung serta cairan ketuban sebelum melahirkan secara signifikan lebih tinggi ketika IUD dibiarkan terpasang selama kehamilan dibandingkan dengan kehamilan di mana IUD dilepas.

Namun, melepas IUD juga dapat meningkatkan hasil kehamilan, serta masih ada risiko komplikasi kehamilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang tidak pernah memasang IUD. Bagi sebagian besar perempuan yang benang IUD nya terlihat melalui serviks, disarankan untuk melepas IUD pada kunjungan pertama seperti dikutip dari laman Utswmed.

Pada beberapa perempuan, benang IUD justru menggulung ke dalam serviks. Bila hal itu terjadi, terkadang kita dapat menggunakan alat kecil untuk memegang benang, atau menggunakan panduan USG untuk mengambil IUD. Namun, karena rahim telah tumbuh seiring membesarnya janin, terkadang IUD tidak dapat dijangkau.

Dalam kasus ini, membiarkan IUD tetap terpasang menjadi opsi yang dipilih. Karena, memaksa mencarinya dapat secara tidak sengaja melukai ibu atau kehamilan. Setelah melahirkan, barulah akan dipastikan untuk menemukan IUD di dalam plasenta, selaput, atau rahim.

Memastikan IUD tetap aman dengan kontrol rutin menjadi hal yang perlu dilakukan ya, Bunda. Jika merasakan ada gangguan atau ketidaknyamanan, pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter pun bisa segera dijadwalkan. Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda