Amrikh Palupi | HaiBunda
Sabtu, 23 Aug 2025 20:50 WIBMinuman yang membuat janin tidak berkembang tentu harus dihindari selama masa kehamilan. Ada beberapa minuman dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, bayi lahir prematur, sampai gangguan perkembangan janin lho, Bunda. Nah apa saja minuman yang membuat janin tidak berkembang? simak ulasan selengkapnya berikut yuk.
Kehamilan adalah periode sensitif sepanjang kehamilan. Memilih asupan mineral yang masuk ke tubuh dapat memengaruhi perkembangan janin dan kesehatan Bunda. Bagi Bunda yang memiliki penyakit penyerta saat hamil, asupan nutrisi harus lebih diperhatikan. Jangan sampai Bunda salah makan dan minum hanya karena ingin memuaskan rasa ngidam.
Berikut 11 minuman yang membuat janin tidak berkembang dari berbagai sumber.
Mengutip laman Betterhealth, minuman yang membuat janin tidak berkembang dan berisiko keguguran yang pertama adalah alkohol. Minum alkohol membahayakan janin yang sedang berkembang lho, Bunda. Saat Bunda minum alkohol, janin yang sedang berkembang dapat menerima kadar alkohol yang hampir sama dengan yang ada di dalam darah. Hal ini dapat merusak perkembangan otak bayi serta menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya.
Beberapa risiko paling serius saat Bunda minum alkohol saat hamil adalah pertumbuhan janin pasti melambat, berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, keguguran, kematian janin yang bisa terjadi pada usia kehamilan 24 minggu sampai berbagai ganguan fisik, mental perilaku dan kemampuan belajar yang secara kolektif disebut fetal alcohol spectrum disorder (FASD).
Mengutip laman Babycenter, proses pasteurisasi membunuh bakteri berbahaya yang sering ditemukan dalam susu mentah, termasuk Campylobacter, E. coli, Salmonella, dan Listeria. Untuk menjaga keselamatan Anda dan bayi, selalu pilih susu yang telah dipasteurisasi selama kehamilan.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), susu mentah atau tidak dipasteurisasi dapat membawa bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, Listeria, Campylobacter, dan lainnya yang sering menyebabkan keracunan makanan.
Jus yang baru diperas (unpasteurized juice) dari bar jus, restoran, atau toko tidak dianjurkan selama kehamilan. Jus segar yang tidak dipasteurisasi bisa mengandung E. coli dan bakteri lain, serta telah dikaitkan dengan wabah keracunan makanan.
Terlebih jika Bunda membeli di luar maka tidak bisa dipastikan kebersihan dan higienis proses penanganannya. Jika ingin minum jus peras segar yang lebih aman adalah membuatnya sendiri di rumah, di mana Anda bisa memastikan buah atau sayur dicuci bersih sebelum diperas.
Kafein dapat melewati plasenta dan mencapai bayi Anda. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein berlebihan dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Selain itu, kehamilan dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap efek kafein seperti rasa gelisah, sulit tidur, dehidrasi, gangguan pencernaan, dan mual.
Para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi kafein tidak lebih dari 200 mg per hari, atau setara dengan sekitar 355 ml (12 ons) kopi. Perlu diingat, kafein juga terdapat dalam teh, minuman bersoda, minuman energi, dan cokelat. Jadi perhatikan total asupan kafein Bunda sepanjang hari saat hamil ya agar aman untuk bayi dan ibunya.
Minuman bersoda umumnya mengandung pemanis buatan yang perlu Bunda hindari selama hamil. Kandungan pemanis ini umumnya adalah sakarin, yang mudah masuk ke bayi melalui plasenta. Jika Bunda mengonsumsi sakarin berlebih maka dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi dan menyebabkan cacat.
Dikutip dari Parents, ada efek yang bisa dialami ibu hamil bila mengonsumsi minuman soda. Beberapa di antaranya adalah kekurangan kalsium, peningkatan tekanan darah tinggi, risiko bayi cacat lahir atau berat badan berlebih, dan meningkatkan risiko keguguran.
Selain itu, di dalam minuman bersoda juga mengandung pemanis lain seperti aspartam. Menurut dokter spesialis obgyn di Massachusetts, David Elmar, aspartam juga dapat memengaruhi perkembangan janin. "Studi selama 15 tahun menunjukkan, aspartam bisa menyebabkan cacat lahir," kata Elmar.
|
|
Meski jamu dipercaya bagus untuk kesehatan tapi ada beberapa bahan jamu yang perlu dihindari oleh ibu hamil lho. Pasalnya beberapa bahan di jamu ada yang bisa memengaruhi perkembangan janin hingga menyebabkan keguguran.
Meski penelitian tentang jamu tradisional dan dampaknya pada ibu hamil masih terbatas tapi sebaiknya Bunda perlu menghindarinya karena dapat mempengaruhi perkembangan janin sampai keguguran.
Ada enam bahan jamu tradisional dari bahan alami yang perlu dihindari Bunda selama hamil seperti daun pegangan, ephendra, daun echinacea, gingseng
black cohosh, dan unyit asam.
Ibu hamil juga perlu menghindari minuman penambah energi. Para ahli sepakat bahwa kebanyakan minuman penambah energi mengandung tinggi kafein dan bahan lain yang berbahaya untuk janin.
Selain itu, konsumsi minuman penambah energi terlalu sering justru bisa memperparah dehidrasi, Bunda. Studi menemukan bahwa kandungan di minuman ini bisa menyebabkan stres hingga peningkatan tekanan darah dan detak jantung.
Bunda yang belum tahu minuman kombucha juga perlu dihindari saat hamil. Minuman kombucha adalah teh fermentasi yang berasal dari Cina. Teh ini berisi campuran gula dan kultur bakteri dan jamur yang dikenal sebagai Symbiotic Colony of Bacteria and Yeast (SCOBY).
Teh ini sebenarnya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tapi penggunaannya menjadi kontraindikasi selama kehamilan karena mengandung alkohol, Bunda.
"Fakta bahwa kombucha mengandung alkohol, tidak pernah direkomendasikan selama kehamilan, bahkan dalam jumlah kecil," kata konsultan laktasi Wendy Wisner, mengutip Very Well Family.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), telah merekomendasikan untuk membatasi semua jenis alkohol selama kehamilan karena potensi bahaya pada janin yang sedang berkembang. Sementara kandungan alkohol dalam kombucha dapat berkisar antara 0,7 sampai 1,3 persen. Itu artinya, teh kombucha sangat berbahaya dikonsumsi saat hamil.
Menurut dokter kandungan dr. Febriansyah Darus, Sp.OG (K), rumput fatimah bisa berbahaya bila dikonsumsi Bunda yang hamil. Tumbuhan yang dikenal dengan nama kacip fatimah ini dapat memicu kontraksi terus-menerus, sehingga berbahaya untuk ibu dan janinnya.
"Ya, memang enggak boleh makan rumput fatimah itu. Rumput fatimah itu isinya senyawa kayak oksitosin, salah satu hormon yang dalam tubuh perempuan fungsinya untuk meningkatkan kontraksi," kata Febriansyah, saat dihubungi Haibunda.
Kontraksi yang terjadi saat minum air rendaman rumput fatimah berbeda dengan kontraksi pada umumnya. Bila normalnya ada jeda, Bunda yang minum rumput fatimah bisa terus-menerus mengalami kontraksi.
"Pada kontraksi normal, setelah ada kontraksi dia ada fase jeda, yaitu fase rahim tidak kontraksi. Tapi kalau rumput fatimah itu kontraksi terus-terusan enggak ada jeda lagi, jadi bisa sakit banget," tuturnya.
Teh chamomile juga termasuk minuman yang dapat menggugurkan kandungan. Efek samping teh ini bisa menimbulkan kontraksi, sehingga berisiko tinggi menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.
"Jika Anda tidak hamil, teh chamomile mengandung antioksidan dapat dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Namun, minum teh chamomile dapat menimbulkan risiko komplikasi kehamilan yang lebih tinggi, terutama bila dikonsumsi secara teratur," kata ahli diet Melissa Mitri, MS, RD, mengutip Very Well Family.
Sejauh ini, memang belum banyak penelitian yang menjelaskan tentang bahaya teh chamomile pada ibu hamil. Bunda sebaiknya konsultasikan dulu penggunaan teh ini selama hamil agar tidak membahayakan janin.
Jus wheatgrass atau sari rumput gandum memang bernutrisi karena mengandung vitamin, mineral, asam amino esensial, serta antioksidan yang baik untuk kesehatan. Tapi jus wheatgrass perlu dihindari saat Bunda sedang hamil. Pasalnya jus wheatgrass berpotensi menyebabkan gangguan pada perkembangan janin dari bakteri atau jamur.
"Wheatgrass biasanya ditanam di tanah atau air dan dikonsumsi mentah, yang artinya dapat terkontaminasi dengan bakteri atau jamur. Bila Bunda sedang hamil atau menyusui, jangan konsumsi wheatgrass," kata Brent A. Bauer, Direktur Department of Internal Medicine's Complementary and Integrative Medicine Program di Mayo Clinic.
Begitulah 11 minuman yang membuat janin tidak berkembang dan berisiko keguguran sampai kematian janin yang bisa terjadi pada usia kehamilan 24 minggu lho, Bunda. Jika Bunda ragu minuman yang akan dikonsumsi aman atau tidak, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau tenaga medis lainnya ya Bunda. Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)