Salah satu manfaat suami istri berhubungan intim yakni meningkatkan keintiman keduanya. Namun, informasi yang beredar di masyarakat bahwa berhubungan intim dapat menjaga kesehatan vagina. Ini mitos apa fakta?

Banyak informasi yang beredar terkait dengan seks. Dan tidak semuanya terbukti secara ilmiah, alhasil informasi tersebut dianggap mitos. Dilansir NyPost, sekitar 25 juta orang Amerika mengalami kebocoran kandung kemih. Ini dapat menjadi sumber rasa malu pada orang yang mengalaminya.

Khususnya perempuan, kondisi ini bisa jauh lebih umum terjadi setelah menopause karena masalah dasar panggul. Namun, ada cara yang sangat menyenangkan untuk mempertahankan kekuatan panggul dan mencegah kecelakaan. Berhubungan seks dipercaya dapat menjaga otot dasar panggul tetap kuat.

Manfaat seks untuk kesehatan perempuan

Pasutri dapat memperoleh berbagai manfaat kesehatan dengan berhubungan intim, antara lain:

1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Pakar kesehatan seks, Yvonne K. Fulbright, PhD, dikutip dari Web MD, menjelaskan bahwa orang yang aktif secara seksual memiliki pertahanan tubuh yang lebih tinggi terhadap kuman dan virus.

Selain itu, para peneliti di Wilkes University, Pennsylvania juga menemukan bahwa responden yang berhubungan seks 1-2 kali seminggu memiliki tingkat antibodi tertentu yang lebih tinggi, dibandingkan dengan responden yang jarang berhubungan seks.

2. Meningkatkan libido dan keintiman pasutri

Hubungan seks yang rutin dapat membantu meningkatkan bonding dan keintiman pasutri. "Berhubungan seks secara rutin akan membuat libido semakin meningkat," ujar pakar kebidanan dan ginekologi Northwestern University’s Feinberg School of Medicine, Lauren Streicher, MD.

3. Meningkatkan kontrol kandung kemih pada perempuan

Otot dasar panggul yang kuat penting untuk menghindari inkontinensia urine. Masalah kesehatan ini dialami sekitar 30 persen perempuan pada suatu saat dalam hidupnya.

Saat Bunda mengalami orgasme, ada kontraksi pada otot-otot tubuh, termasuk salah satunya menguatkan otot dasar panggul. Karena itu, kualitas dan kuantitas seks yang baik bisa menjadi latihan yang tepat untuk otot dasar panggul. 

4. Menurunkan tekanan darah

Pakar kesehatan Joseph J. Pinzone, MD, menjelaskan bahwa salah satu studi menemukan hubungan intim (bukan masturbasi) secara khusus dapat menurunkan tekanan darah sistolik. "Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara seks dan tekanan darah rendah," tutur Pinzone.

5. Menjadi salah satu bentuk latihan fisik

Pinzone menyebutkan juga bahwa berhubungan seks merupakan salah satu bentuk olahraga yang sangat baik. "Seks membakar sekitar 5 kalori per menit, sehingga membantu meningkatkan detak jantung dan melatih otot," katanya menambahkan.

6. Menurunkan risiko serangan jantung

Seks juga dapat menjaga kesehatan jantung. Bahkan selain dapat meningkatkan detak jantung, seks rutin juga membantu menjaga keseimbangan kadar estrogen dan testosteron.

Dalam sebuah penelitian, pria yang berhubungan seks setidaknya 2 kali seminggu memiliki risiko lebih rendah mengalami penyakit jantung, dibandingkan dengan pria yang jarang berhubungan seks.

7. Meredakan stres

Rutin berhubungan seks dapat membantu meredakan stres dan kecemasan. Ini terutama karena sentuhan fisik dapat membantu pelepasan hormon pemicu rasa nyaman alami dalam tubuh. 

Gairah seksual yang terjadi juga melepaskan zat kimia otak yang meningkatkan perasaan bahagia.  

Berhubungan intim dapat menjaga kesehatan vagina, benarkah?

Sebuah studi longitudinal yang dilansir di laman PLOS menemukan bahwa aktivitas seksual dan etnisitas memengaruhi komposisi mikrobiota vagina pada perempuan muda yang relatif kurang berpengalaman secara seksual ini.

Temuan ini setelah meneliti 52 partisipan kohort universitas dipilih.  Partisipan mengusap vaginanya sendiri setiap 3 bulan hingga 12 bulan dengan 184 spesimen dianalisis. Mikrobiota vagina dikarakterisasi menggunakan sekuensing 16S rRNA wilayah Roche 454 V3/4, dan pengetikan klade G.vaginalis dengan qPCR.

Perempuan memiliki mikrobiota vagina yang konsisten seiring waktu jika laktobasilus merupakan spesies dominan yang ada. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas seksual, meski tidak mengubah konsistensi komunitas mikrobaterutama namun hubungan seksual penis-vaginalis tanpa pengaman dapat memengaruhi jenis bakteri dominan di vagina. 

Misalnya meningkatnya keragaman klade G.vaginalis dibandingkan Lactobacillus yang protektif pada perempuan muda dengan dan tanpa bacterial vaginosis(BV).

Sementara itu, Leslie Kenny yang merupakan pendiri Oxford Health Span dan salah satu pendiri Oxford Longevity Project mengatakan bahwa seks sama baiknya untuk tubuh dan pikiran.

"Orgasme yang sering mengurangi stres dan meningkatkan imunoglobulin; seks sangat baik untuk fungsi kardiovaskular, dan sentuhan intim dapat meredakan nyeri," ujar Kenny.

Lantas, apakah ini artinya seks dapat menjaga kesehatan vagina? Faktanya, untuk menjaga kesehatan vagina perlu memperhitungkan beberapa faktor saat berhubungan intim. Faktor seperti menjaga kebersihan, menggunakan kondom, atau memperhatikan ada tidaknya infeksi sebelumnya dapat memengaruhi kesehatan vagina. 

Berhubungan intim dan risikonya dengan infeksi saluran reproduksi

Dilansir laman PubMedCentral, dalam studi Vaginal Microbiome and Its Relationship to Behavior, Sexual Health, and Sexually Transmitted Diseases menyimpulkan bahwa frekuensi berhubungan seksual, terutama dengan banyak pasangan, berkaitan dengan risiko BV.

Sementara dalam penelitian lainnya, disebutkan bahwa perilaku seksual baik itu tipe, frekuensi, maupun penggunaan kondom dapat menyebabkan perubahan yang memperbesar kemungkinan munculnya infeksi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!