
kehamilan
Berhubungan saat Awal Kehamilan, Ketahui Aturan dan Fakta yang Perlu Diketahui
HaiBunda
Sabtu, 26 Jul 2025 23:30 WIB

Daftar Isi
Berhubungan saat awal kehamilan sering membuat pasangan suami istri (pasutri) merasa khawatir. Salah satu yang ditakutkan, hubungan intim dapat memicu keguguran. Amankah berhubungan intim di awal kehamilan? Ketahui aturan dan faktanya, Bunda.
Dalam banyak hal, trimester pertama kehamilan bisa terasa paling sulit. Bunda akan mengalami gejala seperti mual, kelelahan, dan hormon yang sangat tinggi, cemas tentang segala hal yang berpotensi membahayakan janin, termasuk berhubungan seks.
Hal ini dapat membuat pasutri bertanya-tanya apakah semuanya terlarang selama sembilan bulan yang panjang itu.
Keamanan berhubungan seks di awal kehamilan
Amankah berhubungan intim di awal kehamilan? Dr. Valinda Nwadike, dokter bersertifikat ABMS yang mengkhususkan diri dalam kebidanan dan ginekologi menjelaskan bahwa umumnya berhubungan seks selama sembilan bulan kehamilan aman.Â
"Jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau risiko komplikasi, dokter akan memberi tahu Anda kapan dan berapa lama waktu yang aman untuk berhubungan seks," kata Nwadike dilansir dari Healthline.
Kecemasan tentang seks saat hamil cukup umum, tetapi bayi lebih aman di dalam kandungan daripada yang orang yang kira.
Kebanyakan pasutri cemas berhubungan intim dapat menyebabkan keguguran. Namun, pada kehamilan normal seks itu aman selama 9 bulan termasuk pada trimester pertama. Â
"Kecuali jika dokter Anda telah memberi tahu Anda untuk tidak berhubungan seks, tidak ada alasan untuk menghindarinya — terlepas dari usia kehamilan Anda," jelas Nwadike.Â
Faktanya, otot-otot di sekitar rahim seorang calon ibu, serta cairan ketuban di dalamnya, membantu melindungi bayi saat berhubungan seks, dan sumbat lendir di pembukaan serviks mencegah kuman masuk.Â
Nwadike menyadari umumnya risiko keguguran selama trimester pertama lebih tinggi dibanding trimester lainnya. Sekitar 10% kehamilan berakhir dengan keguguran, dengan sebagian besar terjadi sebelum minggu ke-12 kehamilan.
"Tetapi penting untuk dicatat bahwa seks bukanlah penyebabnya," ujarnya.
Perubahan kromosom yang berkembang selama pembuahan embrio, kata Nwadike, menjadi penyebab paling umum keguguran dini. Banyak penyebab yang tidak diketahui.
Aturan berhubungan intim pada awal kehamilan
Pasutri dapat berhubungan seks dengan aman selama kehamilan asalkan kehamilannya sehat. Namun, untuk memastikannya usahakan untuk melakukan beberapa hal di bawah ini:
1. Konsultasi dengan dokter
Untuk berhubungan intim pada kehamilan yang disertai perdarahan, kram hebat, plasenta previa, riwayat keguguran, hingga kehamilan kembar, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Aktivitas seksual dengan kondisi tersebut bisa berisiko untuk kehamilan Bunda.
2. Menghindari tekanan pada perut
Sebaiknya ibu hamil memilih posisi yang tidak menekan perut. Melansir laman MedicalNewsToday, seorang ibu hamil mungkin merasa lebih nyaman berhubungan intim dalam posisi dapat mengontrol kedalaman dan kecepatan penetrasi. Posisi yang nyaman ibu hamil berada di atas alias woman on top, bercumbu berdampingan, atau duduk di tepi ranjang.
Jika ibu hamil berbaring telentang, pada kehamilan besar maka berat bayi dapat memberi tekanan ekstra pada organ dalam atau arteri utamanya.
3. Menjaga kebersihan
Pasutri dalam berhubungan seks harus memastikan tidak memiliki infeksi menular seksual (IMS). Infeksi seperti klamidia dan gonore bisa berisiko menular ke janin.
4. Mendengarkan tubuh
Gejala yang kerap ibu hamil rasakan pada awal kehamilan adalah mual, lelah, serta perubahan hormon yang menyebabkan gairah menurun. Ibu hamil sebaiknya tak memaksakan diri jika merasa tidak nyaman.
Manfaat seks selama kehamilan
Seks selama kehamilan dapat memberikan beberapa manfaat pada ibu hamil dan pasangannya. Manfaat yang mungkin didapat antara lain:
- Orgasme yang lebih baik. Peningkatan aliran darah ke alat kelamin dapat meningkatkan jumlah orgasme yang lebih kuat pada ibu hamil.
- Seks membakar kalori dan dapat membantu menjaga kebugaran kedua pasangan.
- Ikatan antar pasangan. Beberapa pasangan merasa bahwa aktivitas seksual selama kehamilan membuat lebih dekat.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi tahun 2004 menemukan bahwa seks meningkatkan IgA, yaitu antibodi yang membantu mencegah pilek dan infeksi lainnya.
- Meningkatkan kebahagiaan. Orgasme melepaskan endorfin yang dapat membantu ibu dan bayi merasa bahagia dan rileks.
Berhubungan saat awal kehamilan umumnya aman dan tidak akan menyebabkan keguguran jika tidak ada komplikasi medis. Namun, pasutri penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum beraktivitas seksual. Usahakan untuk selalu berkomunikasi dengan pasangan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Benarkah Hubungan Intim Dua Kali Semalam Bikin Cepat Hamil? Simak Kata Pakar

Kehamilan
Ketahui Jadwal Berhubungan Intim yang Tepat agar Bunda Cepat Hamil

Kehamilan
Berapa Kali Berhubungan Intim dalam Seminggu agar Cepat Hamil?

Kehamilan
4 Cara Membuat Anak Kembar Berdasarkan Posisi Berhubungan Intim

Kehamilan
Apakah Boleh Berhubungan Intim saat Alami Implantasi?


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda