
kehamilan
Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?
HaiBunda
Senin, 29 Sep 2025 22:00 WIB

Daftar Isi
Saat hamil perut tentu akan membesar. Namun, saat membuncit apa perut ibu hamil bisa berlipat? Tubuh ibu hamil tentu banyak mengalami perubahan, termasuk pada bentuk perut. Bayangan Bunda mungkin dengan membesarnya perut bentuknya bulat mulus.
Jika berlipat, apakah normal dan penyebabnya? Bagaimana dengan janin, apa ikut terdampak?
Dr.ValindaNwadike, dokter spesialis kebidanan dan ginekologi mengatakan perut ibu hamil itu memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Apapun ukuran tubuh perempuan saat hamil, setiap perut buncit memiliki keunikan tersendiri. Perut buncit sempurna yang perempuan impikan mungkin persis yang diperolehnya atau malah jauh dari kenyataan.Â
Bunda mungkin pernah melihat jika perut buncit terlihat seperti bekas berlipat, yang akhirnya seperti ada dua perut buncit. Jika seperti ini ini bisa disebut dengan perut B (B belly). Bagaimana dengan diastasis recti, apa ini juga yang membuat perut hamil bisa berlipat?
Apa itu perut B saat hamil?
Nwadike mengatakan, perut B selama kehamilan itu adalah perut yang terlihat seperti memiliki lipatan atau ikat pinggang di tengahnya. Alhasil, perut ibu hamil tampak terbagi menjadi dua bagian yakni atas dan bawah. Seperti huruf kapital B.
"Yang perlu diperhatikan adalah payudara Anda yang lebih besar saat hamil bukanlah bagian atas B! Jika demikian, hampir setiap wanita akan mengalami perut B saat hamil," kata Nwadike dilansir Healthline.
Menurut Nwadike, bentuk perut B berbeda dari bentuk perut D yang lebih umum, yang menyerupai huruf kapital "D" dan tidak memiliki aspek pemisah. Beberapa orang menyebut perut B sebagai kehamilan perut ganda.
Penyebab perut B?
Perut B saat hamil tidak  memiliki penyebab spesifik. Perut B lebih umum terjadi pada orang dengan berat badan lebih, tetapi mungkin juga terjadi pada semua ukuran dan bentuk tubuh. Banyak faktor unik yang menyebabkannya, misalnya saja tinggi badan, berat badan, serta struktur otot, dan tulang yang memengaruhi cara Bunda membawa perut saat hamil.
Bentuk perut B selama kehamilan dapat dipengaruhi oleh:
1. Kesehatan fasia
'Kesehatan fasia'Â adalah istilah yang lebih tepat untuk mengatakan bahwa jaringan ikat di bawah kulit turut menentukan bentuk perut. Fasia mungkin rusak akibat gaya hidup yang kurang gerak, dehidrasi, postur tubuh yang buruk, pola makan yang tidak seimbang, stres, dan cedera otot.
Bentuk perut ini juga dapat dipengaruhi oleh kehamilan sebelumnya atau strukturnya yang membelah perut saat hamil.
Untuk memastikan fasia berada dalam kondisi terbaik selama kehamilan, Bunda perlu melakukan peregangan secara teratur, minum banyak air, dan bahkan mungkin menambahkan yoga atau kardio ke dalam rutinitas olahraga.
2. Ukuran dan berat badan
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), indeks massa tubuh (IMT) 25 hingga 29,9 untuk perempuan menunjukkan kelebihan berat badan dan IMT 30 untuk perempuan menunjukkan obesitas. Perempuan dengan berat badan berlebih saat awal kehamilan lebih mungkin mengalami bentuk perut B, tetapi hal ini belum tentu pasti.
Bentuk tubuh juga berperan dalam hal ini, karena letak beban tubuh berbeda-beda pada setiap individu.
3. Kehamilan sebelumnya
Banyak perempuan yang merasa bahwa setelah kehamilan pertama, otot perut terasa lebih kendur dan bentuknya sedikit lebih cepat mengembang ketika mereka hamil lagi.
Hal-hal inilah yang dapat menyebabkan perut buncit (B) selama kehamilan — terutama jika kehamilannya berdekatan atau tubuh belum kembali ke bentuk sebelum hamil sebelum hamil lagi.
4. Bentuk perut yang normal
Perempuan yang memasuki kehamilan dengan perut celemek atau yang menopang berat badan di perut (berbeda dengan, misalnya, di pinggul dan paha) lebih mungkin mengembangkan perut buncit (B) meskipun mereka belum pernah hamil sebelumnya.
Apakah diastasis recti juga membuat perut ibu hamil berlipat?
Diastasis recti adalah kondisi ketika terpisahnya lapisan otot perut yang paling dangkal serta melemahnya jaringan ikat yang menyatukannya. Kondisi ini memang tidak hanya dialami ibu setelah melahirkan, dan bisa diturunkan dalam keluarga.Â
Diastasis recti bisa membuat perut ibu hamil tampak seperti 'berlipat' atau terbelah di bagian tengah. Namun, tidak semua perut 'berlipat' saat hamil disebabkan diastasis recti. Ini bisa terjadi karena:
- Menumpuknya lemak di area perut.
- Posisi janin.
- Kulit perut yang meregang tidak rata.
Diastasis recti paling sering terjadi pada ibu hamil dan postpartum. Namun dapat juga terlihat pada pria dan bayi.
Diastasis recti biasanya berkembang pada trimester ketiga, memengaruhi 60 persen orang. Kondisi ini terjadi karena ada peningkatan tekanan pada dinding perut akibat bayi tumbuh dengan cepat. Kebanyakan orang tidak memperhatikan diastasis recti sampai periode postpartum.
Sekitar 40 persen dari orang yang mengalami diastasis recti masih mengalaminya hingga enam bulan pasca persalinan.
Apakah perut hamil berlipat membahayakan janin?
Sebagian besar kasus perut hamil berlipat bukan menandakan bahaya. Kondisi janin masih dianggap normal selama:
- Janin tumbuh sesuai usia kehamilan.
- Ibu rutin melakukan pemeriksaan USG.
- Tidak ada keluhan nyeri hebat atau perdarahan.
Namun, jika perut terasa kencang tidak wajar, asimetris ekstrem, atau disertai gejala lain seperti nyeri parah, sebaiknya segera konsultasi ke dokter kandungan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Cara Mengatasi Perut Terasa Penuh dan Sesak saat Hamil

Kehamilan
Penyebab Perut Ibu Hamil Terlihat Mengecil di Pagi Hari, cuma Karena Kembung?

Kehamilan
Sudah Hamil 4 Bulan, Kenapa Perut Masih Kecil?

Kehamilan
Normalkah Bunyi Meletup dalam Perut ketika Hamil?

Kehamilan
Penjelasan Dokter Mengapa Perut Ibu Hamil Besar Meski Berat Janin Rendah


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Kebahagiaan Anggika Bolsterli Jalani Kehamilan Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda