KEHAMILAN
Mengenal Metode Induksi Balon dalam Persalinan Seperti Dijalani Nita Vior
Amrikh Palupi | HaiBunda
Kamis, 04 Dec 2025 08:30 WIBNita Vior baru saja menyambut kelahiran anak pertamanya dengan atlet basket Vincent Rivaldi Kosasih. Perempuan yang akrab disapa Vior ini melahirkan anak pertama berjenis kelamin perempuan pada Jumat (28/11/25) melalui operasi caesar di RS Pantai Indah Kapuk.
Tak hanya itu, Vior juga mengungkap nama putri pertamanya ke publik yakni Virica Riviora Kokasih. Sayangnya, perempuan kelahiran Jakarta pada 26 Juli 1999 ini masih merahasiakan wajah putrinya. Ia menutup wajah sang putri dengan emoji saat membagikan kabar bahagia kelahirannya ke publik lewat foto-foto unggahan di feed Instagram.
Sebelum melahirkan putri pertamanya, Vior sempat menceritakan pengalaman menjalani metode induksi balon untuk membantu persalinan. Salah satu personel Bocah-bocah kosong ini membagikan pengalaman tersebut sekaligus meminta doa kepada followers-nya.
"Gais doain persalinanku lancar. Besok mau diinduksi balon. Semoga berhasil," tulis Nita Vior dikutip dari laman akun Instagram @nitavior.
Vior juga menjelasan alasan menjalani induksi balon karena kondisi kehamilannya yang belum mengalami pembukaan hingga usia kandungan 39 minggu. "Yang nanya kenapa induksi? Sudah 39 minggu 3 hari, pembukaan masih O, kepala bayi belum masuk panggul," ungkapnya.
Padahal, lanjut Vior mengaku sudah melakukan berbagai cara agar bisa menjalani persalinan secara normal. Mulai dari berhubungan dengan suami, jalan, dan jongkok. Namun usahanya tidak berhasil karena di usia 39 minggu kepala Si Kecil belum masuk ke pinggul. Tindakan caesar pun diambil untuk keselamatan ibu dan janin yang ada di kandungan.
Mengenal metode induksi balon?
Pertanyaannya apa sih induksi balon yang dijalani oleh Nita Vior tersebut dan bagaimana prosesnya? simak penjelasan selengkapnya berikut yuk, Bunda.
Mengutip laman Clevelandclinic, induksi balon atau foley balloon adalah metode yang digunakan tenaga kesehatan untuk membantu melebarkan (atau membuka) leher rahim dan mempersiapkannya untuk persalinan. Metode ini digunakan untuk merangsang tahap awal persalinan. Tahap awal persalinan adalah saat leher rahim melebar antara 1 hingga 6 sentimeter.
Foley balloon merupakan cara yang aman dan efektif untuk membantu pelebaran leher rahim saat induksi persalinan diperlukan secara medis.
Bagaimana cara kerja dan tahapannya?
Cara kerja induksi balon menggunakan kateter yang dimasukkan oleh tenaga kesehatan melalui leher rahim Bunda (pintu masuk ke rahim yang berada di bagian atas vagina) hingga masuk ke dalam rahim. Ujung kateter ini memiliki balon kecil.
Balon tersebut akan berada di bawah kepala bayi, tepat di bagian bawah rahim. Setelah itu, tenaga kesehatan akan mengisi balon dengan larutan saline. Balon yang mengembang akan memberikan tekanan pada leher rahim dan membantu proses pembukaannya.
Selanjutnya setelah leher rahim mulai terbuka, kateter akan terlepas dengan sendirinya. Ini biasanya terjadi ketika pembukaan mencapai 3 hingga 5 sentimeter. Bunda harus mencapai pembukaan 10 sentimeter sebelum dapat mulai mengejan untuk melahirkan bayi.
Tahapan induksi balon
Sementara untuk tahapan melakukan induksi balon ada beberapa yang perlu dilakukan Bunda.
- Bunda berbaring di meja pemeriksaan dengan kaki diletakkan pada penyangga (stirrups).
- Tenaga kesehatan memantau detak jantung bayi dan memastikan posisi bayi berada di bawah (kepala di bawah).
- Mereka memeriksa pembukaan leher rahim. Spekulum dapat digunakan pada tahap ini.
- Foley bulb dimasukkan ke dalam leher rahim.
- Setelah berada di posisi yang tepat, Foley bulb diisi dengan sekitar 1 ons (atau sekitar 1/8 cangkir) larutan saline.
- Kateter kemudian diikat dan diselipkan ke dalam vagina atau ditempel ke paha Anda.
Dibutuhkan waktu hingga 12 jam agar leher rahim membuka di bawah tekanan balon. Foley bulb biasanya akan terlepas dengan sendirinya setelah pembukaan mencapai 3 sentimeter. Jika pembukaan tidak terjadi dan persalinan tidak dimulai, tenaga kesehatan akan melepas Foley bulb dan berpindah ke metode induksi lainnya.
Tujuan induksi balon
Metode induksi balon cukup aman dilakukan sesuai dengan anjuran dari dokter. Keberhasilan metode ini juga mencapai 70 persen. Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilannya, seperti kondisi leher rahim atau apakah Bunda pernah melahirkan sebelumnya.
Sementara tujuan induksi balon dilakukan untuk membantu membuka (dilatasi) leher rahim Anda. Tekanan lokal yang diberikan alat ini dapat membantu memulai proses persalinan dan mengurangi durasi induksi.
Selain itu, induksi balon juga dapat membantu mengubah kondisi leher rahim yang tidak mendukung yaitu leher rahim yang keras, tertutup, dan tebal menjadi lebih mendukung.
Tak hanya itu, ada beberapa keuntungan bila Bunda melakukan induksi balon.
- Tidak menggunakan obat-obatan.
- Membantu membuka leher rahim dalam waktu 12 jam bagi sebagian besar orang.
- Memiliki tingkat komplikasi yang rendah dibandingkan metode induksi lainnya.
- Aman untuk orang yang pernah menjalani operasi caesar.
- Dapat digunakan bersamaan dengan obat-obatan (untuk sebagian orang) guna mempercepat proses persalinan.
Meski cukup aman dan keberhasilan mencapai 70 persen tapi setiap pasien itu berbeda-beda ya, Bunda. Ada juga risiko yang bisa dialami oleh Bunda.
- Terjadinya infeksi atau demam.
- Perubahan detak jantung bayi yang tidak aman.
- Rasa sakit.
- Tidak berhasil bekerja, atau balonnya terlepas sebelum waktunya.
Penting juga Bunda catat bahwa metode induksi balon juga tidak bisa dilakukan untuk semua orang. Terlebih jika Bunda memiliki kondisi plasenta previa, herpes genital aktif dan bayi berada dalam posisi sungsang (breech).
Semoga informasi tentang metode induksi balon seperti yang dilakukan Nita Vior bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)