Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Nita Vior Alami Stretch Mark saat Hamil Meski Tak Digaruk, Benarkah karena Terlalu Banyak Makan Manis?

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Kamis, 20 Nov 2025 17:50 WIB

nita vior
Nita Vior Alami Stretch Mark saat Hamil Meski Tak Digaruk, Benarkah karena Terlalu Banyak Makan Manis?/Foto: dok Instagram nitavior
Daftar Isi
Jakarta -

Nita Vior tengah menikmati momen kehamilannya calon anak pertamanya dengan Vincent Kosasih. Namun, di balik kebahagiaan itu, Vior ternyata mengalami masalah kulit yang kerap dialami para ibu hamil, yaitu stretch mark di area perut. Menariknya, meski ia mengaku tidak pernah menggaruk perutnya, guratan-guratan halus itu tetap muncul.

“Udah dipakaiin lotion apa tetap aja, emang aku doyan manis kali yah jadi melarnya cepet. Kata dokter bayiku beratnya kelebihan seminggu,” ujar Nita Vior dikutip dari laman YouTube Comic 8 Revolution

Memiliki stretch mark, Nita Vior menyarankan para bumil untuk lebih bijak dalam memilih makanan, terutama makanan manis. Menurutnya makanan manis menjadi penyebab utama kenaikan berat badannya sehingga menyebabkan timbulnya stretch mark.

"Buat bumil jangan makan manis-manis, beras diganti sama beras porang aja," kata Nita Vior.

Meski mengaku doyan manis, Nita Vior tak menampik bahwa nafsu makannya meningkat drastis selama hamil. "Makannya lahap, makan mulu (sejak hamil)," ucapnya jujur.

Benarkan makanan manis penyebab utama stretch mark?

Banyak yang percaya bahwa konsumsi makanan manis berlebihan bisa mempercepat timbulnya stretch mark. Secara medis, hal ini memang bisa terjadi secara tidak langsung. Gula berlebih dapat memicu peningkatan berat badan ibu hamil dan janin lebih cepat dari normal, sehingga kulit meregang lebih cepat pula. Akibatnya, serat kolagen dan elastin pada kulit menjadi rusak dan muncullah stretch mark.

Selain itu faktor genetik juga berperan dalam munculnya stretch mark. Jika anggota keluarga Bunda memiliki riwayat stretch mark saat hamil, kemungkinan besar Bunda juga akan mengalaminya.

Mengutip lama Healthline, beberapa ahli berpendapat bahwa hormon selama kehamilan dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami stretch mark. Hormon-hormon tersebut dapat menarik lebih banyak air ke dalam kulit, membuatnya lebih rileks dan lebih mudah robek saat meregang.

Stretch mark sendiri berupa garis-garis berwarna merah, ungu atau putih yang timbul di permukaan kulit saat kulit meregang secara berlebihan dalam waktu singkat. 

Namun yang Bunda perlu ketahui makanan manis bukan menjadi penyebab utama munculnya stretch mark. Tapi makanan manis memicu kenaikan berat badan berlebih saat hamil sehingga memunculkan stretch mark seperti yang dialami oleh Nita Vior di kehamilan pertamanya.

Mengutip laman Ascensushealth, stretch mark disebabkan oleh adanya jaringan parut yang terbentuk akibat robekan kecil pada lapisan tengah kulit. Saat berat badan Bunda bertambah dengan cepat selama kehamilan, kulit juga ikut meregang dengan cepat. 

Sementara itu, perubahan hormon dalam tubuh dapat mengurangi produksi elastin dan kolagen pada kulit, yang berperan penting dalam menjaga elastisitasnya. Akibatnya, kulit tidak mampu memperbaiki diri tepat waktu dan terbentuklah jaringan parut kecil berupa guratan stretch mark.

Cara mengatasi stretch mark saat hamil

Semakin lama Bunda menunda perawatan, semakin sulit untuk mengurangi stretch mark. Waktu paling efektif untuk mengatasinya adalah pada tahap awal kemunculannya. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengurangi stretch mark selama kehamilan:

1. Gunakan pelembap dengan krim atau minyak khusus stretch mark

Rutin melembapkan kulit dengan krim atau minyak khusus stretch mark setiap hari dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit, sehingga kulit tidak mudah robek dan membentuk guratan saat meregang. Selain itu, pelembap juga bisa membantu mengurangi rasa gatal atau kering yang sering muncul selama kehamilan. Oleskan minyak atau krim setelah mandi untuk mengunci kelembapan dan memaksimalkan hasilnya.

2. Kendalikan berat badan

Stretch mark dapat muncul ketika kulit meregang akibat peningkatan berat badan yang terlalu cepat. Mengatur kenaikan berat badan agar tidak berlebihan dalam waktu singkat dapat membantu mengurangi risiko munculnya stretch mark. Bunda bisa melakukannya dengan menjaga pola makan sehat dan melakukan olahraga ringan yang aman untuk ibu hamil.

3. Tetap terhidrasi

Kulit yang terhidrasi dengan baik lebih lembut dan tidak mudah robek dibandingkan kulit yang kering. Minum delapan gelas air per hari sesuai anjuran dapat membantu menjaga hidrasi tubuh sekaligus memperbaiki tampilan kulit secara keseluruhan. Hindari minuman berkafein seperti kopi yang dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan risiko stretch mark. Sebagai alternatif, kamu bisa menikmati air lemon atau jus buah tanpa kafein untuk variasi minuman yang lebih menyegarkan.

4. Konsumsi makanan bergizi

Pola makan yang bergizi dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kelembapan kulit, sehingga meminimalkan munculnya stretch mark serta mencegah terbentuknya yang baru. Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, zinc, serta vitamin C, D, dan E. Sertakan juga biji-bijian utuh seperti roti gandum atau oatmeal, sumber protein tanpa lemak seperti ayam, produk olahan susu untuk mendapatkan kalsium, serta banyak buah dan sayuran sebagai sumber serat. 

Dokter kandungan biasanya juga akan meresepkan vitamin prenatal untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Pola makan seimbang juga membantu mencegah kenaikan berat badan yang terlalu cepat, salah satu faktor penyebab utama stretch mark.

5. Tambahkan vitamin C dalam pola makan

Vitamin C berperan penting dalam pembentukan kolagen yang menjaga elastisitas kulit dan membantu mengurangi kerutan. Asupan vitamin C juga dapat membantu mencegah terbentuknya stretch mark. Buah-buahan sitrus seperti jeruk kaya akan vitamin C, dan kandungan ini juga bisa ditemukan pada berbagai jenis buah dan sayur lainnya.

6. Dapatkan asupan vitamin D

Vitamin D dapat ditemukan dalam produk olahan susu seperti yogurt atau susu, serta pada roti dan sereal. Sinar matahari juga merupakan sumber alami vitamin D, dan berjemur sebentar dapat membantu meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang cukup dapat membantu mengurangi risiko munculnya stretch mark dan mencegah pembentukannya.

7. Konsumsi makanan yang kaya zinc

Kacang-kacangan dan ikan merupakan sumber zinc yang baik. Mineral ini membantu memperbaiki jaringan kulit dan mengurangi peradangan. Dengan kadar zinc yang cukup, kesehatan kulit akan lebih terjaga dan risiko munculnya stretch mark dapat diminimalkan.

8. Segera rawat stretch mark yang baru muncul

Jika stretch mark sudah mulai tampak, penting untuk segera menanganinya. Stretch mark yang masih baru lebih mudah diatasi dan penampilannya bisa diminimalkan dibandingkan dengan yang sudah lama. Karena itu, sebaiknya mulai gunakan krim atau minyak khusus stretch mark sejak awal kehamilan untuk hasil yang lebih efektif. Dan yang paling penting, sebelum melakukan perawatan, sebaiknya konsultasikan ke dokter obgyn Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda