Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah Ibu Bertubuh Mungil yang Hamil Bayi Kembar 4

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 04 Feb 2018 19:55 WIB

Hamil kembar empat, bagaimana rasanya ya?
Kisah Ibu Bertubuh Mungil yang Hamil Bayi Kembar 4/ Foto: Fornear Photo
Minneapolis, Minnesota - Kita semua tahu, saat hamil pasti fisik ibu sangat terkuras. Terlebih kalau bayi yang dikandung adalah kembar 4 ditambah kondisi tubuh kita yang mungil.

Cerita kali ini datang dari seorang ibu asal Minnesota, AS, Justina Kopp. Sebelum memiliki anak kembar empat, ia nggak pernah menyangka kalau dirinya yang memiliki berat badan 50 kg dan tingginya 152 cm, bisa membawa empat bayi di dalam rahimnya.

Justina, yang tinggal di Minneapolis, Minnesota bersama suaminya Matthew, 26, adalah ibu dari empat anak kembar berusia enam bulan, Cora, Raphael, Theodore dan Benedict. Saat hamil, ukuran tubuh Justina memang lebih kecil dari rata-rata namun perutnya lebih besar dari rata-rata ibu hamil.

"Ini benar-benar menantang hukum dasar fisika," ujar Justina dikutip dari Babble.

Setelah mengalami keguguran, Justina menerima kejutan dalam hidupnya saat mengetahui dirinya hamil. Tak tanggung-tanggung ia mengandung empat bayi.

"Kami berdua hanya tertawa, namun di saat yang bersamaan kami juga panik," tutur Justina.

Kisah Ibu Bertubuh Mungil yang Hamil Bayi Kembar 4Justina si ibu bertubuh mungil yang hamil bayi kembar 4/ Foto: Justina Kopp


Membawa empat bayi di dalam rahim dengan perawakannya yang kecil seharusnya jauh lebih sulit. Namun, tidak baginya, ia mencatat bahwa kehamilannya nggak terlalu membawa masalah dan satu-satunya kesulitan yang dia alami adalah dua batu ginjal dan detak jantung yang cepat.

"Pada awal kehamilan, saya bahkan bekerja sebagai pengasuh balita, saya tidak merasa benar-benar kelelahan. Saya juga memiliki serviks cerclage yang ditempatkan sekitar 13 minggu untuk membantu mencegah persalinan prematur," kata Justina.



Setiap kali ia check up, terutama di trimester ketiga, dokter keheranan karena ia nggak mengalami apa-apa dan masih bekerja. Soalnya, dokter mengira Justina bedrest atau di rumah sakit.

Meski ia menghindari istirahat, aspek fisik membawa empat bayi kembar sekaligus masih menantang. Memasuki usia kehamilan 26 minggu, dia merasa masih sehat. Dan memutuskan untuk memanggil terapis otot panggul untuk membantunya fokus menjaga kandungan. Hal ini juga bermanfaat untuk mengatasi rasa sakit akibat disfungsi pubis simfisis.

Dia menjelaskan bahwa bahkan bergerak adalah hal yang melelahkan dan menyakitkan, dan dia membutuhkan bantuan untuk bangun dari tempat tidur dan ke kamar kecil sepanjang malam.

Justina dan suaminya pada awalnya disarankan untuk melakukan pengurangan selektif pada kehamilan mereka untuk mengurangi jumlah janin supaya si janin bisa bertahan lebih baik dan selamat. Namun, pasangan tersebut bertekad untuk tidak menguranginya.

Tak lama, Justina berhasil melewati kehamilannya dengan keempat bayi yang lahir melalui operasi caesar pada usia 33 minggu, dua hari setelah dia dirawat karena preeklampsia.

Kisah Ibu Bertubuh Mungil yang Hamil Bayi Kembar 4Justina dengan salah satu anak kembarnya/ Foto: Justina Kopp


"Bayinya tiga anak laki-laki dan satu perempuan, semuanya bernapas dan berada di luar NICU pada hari kedua. Mereka menghabiskan tiga minggu di nursery room khusus, dengan fokus pada makannya dan pertumbuhannya. Dan mereka semua pulang pada hari yang sama, tanpa ada komplikasi," ujar Justina dikutip dari laman pribadinya, Love Multiplied.

Justina lantas menghabiskan harinya untuk merawat empat anaknya. Memiliki empat bayi kembar sekaligus tidak mudah, tapi ibu yang satu ini membuatnya mudah. Justina menambahkan, bagaimanapun dukungan keluarga, teman, dan komunitasnya, bersama dengan dia dan kepercayaan suaminya, merupakan komponen penting untuk belajar menyesuaikan diri menjadi seorang ibu.

"Kami tahu bahwa bayi-bayi ini adalah hadiah yang indah, yang terkadang tidak kami mengerti. Saya tahu bahwa hidup ini secara unik sulit, tapi juga menyenangkan. Jika melihat hidup dan anak sebagai anugerah, kita tidak pernah mempertimbangkan atau membuatnya menjadi rumit. Rencana Tuhan itu besar dan misterius bagi kita, tapi kita percaya pada anugerah dan rahmatnya yang melimpah setiap hari," tutup Justina.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda