Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bun, Jangan Sembarangan Kasih Mainan Bekas ke si Kecil Ya

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Selasa, 30 Jan 2018 15:09 WIB

Pernah nggak, Bun, si kecil mendapat mainan bekas yang terbuat dari plastik 'warisan' dari si kakak?
Bun, Jangan Sembarangan Kasih Mainan Bekas ke si Kecil Ya/ Foto: thinkstock
Jakarta - Anak-anak pasti senang banget sama yang namanya mainan. Nah, sebagai bunda kita perlu pintar-pintar menghemat nih, Bun. Alhasil, kadang anak diberi 'warisan' mainan bekas si kakak atau saudara yang lebih tua. Tapi, saat memberi anak mainan bekas terutama yang terbuat dari plastik jangan sembarangan ya, Bun.

Soalnya, mainan plastik yang sudah lama bisa mengandung bahan kimia beracun yang bisa membahayakan kesehatan anak. Untuk melihat hal ini, ilmuwan dari University of Plymouth mengumpulkan 200 mainan plastik seperti kereta, balok, dan figur dari rumah, daycare, dan badan amal. Mereka menamukan bahan kimia berbahaya berkonsentrasi tinggi berada pada level yang lebih rendah ketika waktu pemakaian mainan ini lebih lama.

"Pemakaian mainan bisa termasuk ketika anak mengisap, menggigit, intinya memasukkan mainan ke mulutnya. Nah, elemen yang kami temukan dalam mainan plastik itu termasuk antimony, barium, bromine, cadmium, chromium, timbal, dan selenium. Makin lama mainan plastik dipakai makin besar kemungkinan bahan kimia yang dipakai untuk zat warna terekspos," kata pemimpin studi Dr Andrew Turner dikutip dari Essential Kids.



Kata Andrew ini adalah investigasi sistematis pertama di Inggris tentang elemen berbahaya dalam mainan bekas. Mengingat mainan bekas atau yang diwariskan ke anak yang lebih kecil bisa jadi pilihan menarik buat para orang tua, termasuk membeli mainan preloved atau sewaan, Bun.

"Memang belum bisa ditentukan butuh berapa lama bagi mainan untuk bisa 'merilis' bahan kimia itu. Tapi setidaknya, semakin lama mainan itu digunakan maka semakin besar kemungkinan terilisnya bahan kimia tersebut. Apalagi untuk mainan berwarna kuning, hitam, dan merah lebih besar kemungkinannya menggunakan pewarna yang mengandung timbal atau cadmium," tambah Andrew.

Kepada Huffington Post, Andrew mengingatkan orang tua untuk selalu mengecek kondisi mainan anak. Termasuk juga ketika mainan plastik bercat dan catnya udah ngelupas gitu, Bun. Bukan nggak mungkin cat yang mengelupas terus mainan itu dimasukkan anak ke mulutnya, bahan kimia dalam cat pun bermigrasi ke tubuh anak.

Hal terpenting, kasih tahu anak atau minimal awasi ketika mereka bermain supaya mainannya nggak masuk ke mulut. Jadi, bukan berarti kita nggak boleh ngasih mainan bekas ke anak atau dengan kata lain kita harus selalu membelikan anak mainan baru. Boleh aja, Bun, tapi kita tetap harus hati-hati ya.

"Kalau mau membersihkan mainan plastik anak boleh saja. Yang terpenting hindari anak memasukkan mainan-mainan tersebut ke mulutnya," ujar Andrew.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda