Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

'Menyelamatkan' ASI Perah Saat Terjebak Macet Berjam-jam Waktu Mudik

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 22 Jun 2017 10:03 WIB

Membawa ASI perah saat mudik via perjalanan darat bisa bikin deg-degan. Terjebak macet berjam-jam bukan tak mungkin bikin ASI perah perlahan mencair.
Foto: ilustrasi ASI perah/thinkstock
Jakarta - Membawa ASI perah (ASIP) ketika mudik via perjalanan darat, misalnya naik bis atau mobil pribadi bisa jadi PR tersendiri untuk ibu menyusui. Soalnya, terjebak macet berjam-jam bisa bikin ibu ketar-ketir karena ice gel atau blue ice yang mulai mencair dan akhirnya diikuti ASIP yang pelan-pelan pun mencair. Apalagi, ASI perah yang ditaruh di cooler bag dengan blue ice yang beku waktu bertahannya sekitar 12-16 jam kan Bun.

Nah, kalau macetnya sampai berjam-jam bahkan perjalanan aja udah makan waktu lebih dari 24 jam. Gimana nih nasib ASI perah buat si kecil? Saya jadi ingat pengalaman teman saya yang terjebak macet waktu mudik tahun lalu. Kala itu, teman saya mudik ke daerah Jawa Tengah dan dia kejebak macet berjam-jam di tol Brebes Exit (Brexit). Alhasil, perjalanan mudiknya udah lebih dari 24 jam.

"Habis lolos dari Brexit, langsung cari rumah makan. Saya beli es batu dan ngganti ice gel yang udah mulai cair gitu. Alhamdulillah, es batunya bisa bantu sampai saya sampai di rumah. Pas sampai rumah, ASIP-nya baru mencair dikit, langsung aja saya masukin ke freezer," cerita teman saya.

Bunda pernah ngalamin hal itu juga? Ketar-ketir kalau-kalau ASI perah yang udah 'ditabung' ini mencair atau bahkan basi. Duh, nyesek banget pastinya ya Bun. Nah, untuk itu buat para Bunda yang juga bawa ASI perah waktu mudik, beberapa hal bisa dilakukan untuk menyelamatkan ASI perah yang udah mulai mencair karena terjebak macet berjam-jam.

Dikatakan konselor laktasi dari Bunda International Clinic, dr Yolanda Safitri MPH(M), kalau ada rumah makan, Bunda jangan segan ngajak ayah mampir ke sana ya. Yang namanya rumah makan pasti dong Bun ada kulkasnya. Nah, di situlah kesempatan Bunda untuk membekukan ASI di kulkas, walau sebentar. Habis itu, masukkan lagi ASI perah yang sempat dibekukan sesaat itu ke cooler bag, barengan sama ice gel atau blue ice yang juga ikut dibekuin Bun.

Tapi ingat Bun, pastikan ASI perahnya belum mencair sampai 50 persen ya. Kata dr Yola, kalau ASIP udah cair 50 persen atau lebih terus dibekuin lagi, itu nggak dianjurkan karena berpengaruh ke kandungan nutrisinya. Seperti Bunda tahu, penyimpanan ASI perah itu hanya boleh satu siklus lho.

"ASI diperah, masuk ke chiller, setelah dingin dimasukin ke freezer, itu hanya boleh satu siklus. Siklus berikutnya dari freezer, ke chiller, baru kasih ke bayi. Jadi kalau yang cair udah lebih dari 50 persen, nggak boleh dibekukan lagi. Jangan sampai dibekukan lagi dan kita hanya nyimpan cairan yang nutrisinya berkurang drastis," kata dr Yola saat berbincang dengan HaiBunda.

Tapi, kalau misalnya Bunda sampai di kampung halaman ASIP-nya udah mulai cair tapi belum sampai 50 persen atau setengahnya, langsung aja Bun simpan di freezer. Lain lagi kalau ternyata ASIP yang cair udah sampai 50 persen dan Bunda masih di perjalanan, baiknya kasih aja Bun ke si kecil. Untuk itu, Bunda nggak boleh lupa bawa termos ya kalau pergi sama si kecil.

Karena dengan adanya termos, kan Bunda bisa manfaatin air hangat di dalamnya untuk merendam ASIP. Boleh juga sih kalau Bunda kebetulan punya bottle warmer yang bisa dicolok di mobil, dipakai ya Bun. Atau kalau anak doyan-doyan aja dikasih ASIP yang agak-agak dingin gitu juga nggak apa-apa Bun asalkan udah cair sempurna ya. Apalagi, ASI perah bisa bertahan 4-6 jam di dalam suhu ruang kan Bun.

Buat Bunda-bunda yang punya pengalaman gimana deg-degannya menyelamatkan ASI perah gara-gara kejebak macet di perjalanan, silakan lho berbagi di kolom komentar. Atau, tips-tips dari Bunda untuk menyelematkan ASI perah dalam perjalanan juga boleh lho dibagikan di sini. Siapa tahu bermanfaat untuk Bunda-bunda yang lain, yang sedang dalam perjalanan mudik. (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda