Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Katanya Bayi Laki-laki Menyusunya Lebih 'Kuat', Apa Benar Begitu?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 13 Sep 2017 07:12 WIB

Soal menyusui, kadang kita sering banget nih dengar kalimat 'Kalau bayi laki-laki memang gitu, nyusunya lebih kuat'. Setuju nggak, Bun?
Benarkah bayi laki-laki menyusunya lebih kuat? (Foto: thinkstock)
Jakarta - Buat Bunda yang punya bayi laki-laki, pernah merasa nggak kalau frekuensi si kecil menyusu 'kuat' banget. Pas cerita ke teman atau kerabat, terlontarlah anggapan kalau bayi laki-laki memang begitu, nyusunya lebih kuat dibanding bayi perempuan.

Hmm, apa benar kalau bayi laki-laki nyusunya memang lebih kencang? Menurut dr Sandra Darmawan SpA dari RS Mayapada Lebak Bulus, sebetulnya nggak seperti itu, Bun. Cuma, seperti kita tahu kalau di dunia si jantan lebih besar daripada si betina. Artinya, antara bayi laki-laki dan bayi perempuan memang bayi laki-laki yang umumnya lebih besar.

"Lebih besar fisiknya berarti butuh kalori lebih banyak. Bayi laki-laki ukurannya pun waktu lahir lebih besar. Nah, makin besar ukuran, kebutuhan kalori pasti lebih banyak," kata dr Sandra waktu ngobrol sama HaiBunda.

Baca juga: Si Kecil Punya Kebiasaan Apa Kalau Sedang Menyusu?

dr Sandra bilang itulah yang barangkali bikin orang sering berpikir kalau bayi laki-laki pasti lebih banyak nyusunya. Tapi apakah bayi laki-laki pasti menyusu ASI lebih banyak? Kata dr Sandra, belum tentu. Karena, ini tergantung individu dan di literatur pun belum ada buktinya.

Cuma, dr Sandra menegaskan memang ada acuan berapa banyak asupan ASI untuk bayi. Hal ini diperlukan ketika dokter harus merawat bayi yang butuh perawatan khusus, misalnya bayi prematur. Misalnya, bayi dengan bobot sekian, usia sekian, butuh asupan ASI sekian cc.

"Lain kalau bayinya memang tidak butuh perawatan khusus dan bisa menyusu langsung, kan susah ya ngukur payudara yang ini isinya segini cc misalnya. Tapi, kita punya patokan ngajari pasien atau memberi opanduan asupan nutrisi yang baik. Panduannya berasal dari mana? Dari penelitian. Nah, dari panduan itu kita bisa lihat kekurangan atau kecukupan nutrisi yang dikasih orang tua," kata dr Sandra.

Baca juga: Cerita Inspiratif di Balik Foto ASI Perah dan Bayi Lucu

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda