Jakarta -
Menyusui si kecil memang bisa memberi manfaat secara finansial lho. Sebab kita bisa menghemat sampai Rp 37 juta dalam waktu enam bulan lho.
"Kalau pakai ASI kita saving Rp 37 juta per enam bulan. Siapa yang nggak mau?" ujar Ketua Satgas ASI Indonesia, dr Elizabeth Yohmi SpA.
Hal itu disampaikan dia dalam peluncuran kampanye #gembiramenyusui dan talkshow mengenai 'The Art of Breastfeeding' yang diselenggarakan oleh Mothercare Indonesia di Morrisey Hotel, Jl KH. Wahid Hasyim No 70, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (18/7/2018).
Menurut dr Yohmi, memberikan air susu ibu (ASI) pada si kecil juga merupakan seni. Ini karena setiap ibu perlu belajar menyusui yang aman dan nyaman.
Namun lanjut dr Yohmi, perlu diingat ini, Bun, semakin sering diberikan pada bayi, maka produksi ASI juga makin banyak. Selain itu menyusui sejak awal kelahiran akan membantu bayi untuk mendapatkan ASI lebih banyak.
Menyusui malam hari akan mempercepat peningkatan produksi ASI. Sebab prolaktin (hormon untuk produksi ASI) sedang tinggi-tingginya, Bun. Tantangan tetap menyusui di sela-sela tidur malam adalah malas bangun. Saat rasa malas melanda, dr Yohmi meminta kita mengingat lagi niat dan manfaat menyusui.
"Awal menyusui itu niatnya dulu. Kalau sudah bertekad memberikan ASI maka harus dijalani secapek-capeknya kita," tutur dokter yang praktik di RS Carolous ini.
Untuk memuluskan langkah menghemat Rp 37 juta dalam enam bulan, kita butuh banget persiapan nih, Bun. Misalnya dengan mencari lebih banyak informasi sejak hamil. Bagus juga nih kalau kita ikut kelas laktasi untuk menambah pengetahuan seputar
menyusui.
Selain itu, bisa juga nih bilang ke dokter kandungan sejak awal hamil bahwa kita ingin melakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Sebab IMD cukup berpengaruh meningkatkan keberhasilan menyusui.
Selain tenaga kesehatan, sangat penting pula adanya dukungan dari orang terdekat seperti suami, ibu atau ibu mertua. Seperti seleb mom Widi Mulia nih, Bun, dia sangat di-support suaminya selama memberikan ASI.
Ketua Satgas ASI Indonesia, dr Elizabeth Yaomi (kiri) Foto: Niken Widya/detikcom |
"Saya ikut kelas laktasi sama suami," terang Widi.
Widi menambahkan peran orang-orang terdekat dapat membuat ASI bertambah banyak. Sebab mereka memberikan energi positif yang membuat produksi ASI lebih banyak.
Di acara yang sama, Vice President Mothercare Indonesi, Lina Paulina, turut menyampaikan pengalamannya memberikan ASI. Hal itu dilakukannya 15 tahun lalu. Bedanya dengan sekarang, dulu belum ada informasi soal ASI eksklusif.
"Saya dulu menyusui sampai 5 bulan. Ibu-ibu yang sekarang beruntung karena banyak faktor pendukung. Dulu Mothercare nggak ada, nggak ada bantal menyusui," ucap Lina.
Menurut Lina, menjadi ibu menyusui adalah momen berharga. Momen bonding yang tidak akan pernah bisa tergantikan.
(nwy)