
menyusui
Tingkat Menyusuinya Terendah di Dunia, Negara Ini Akhirnya Beri Cuti Melahirkan 1 Th
HaiBunda
Rabu, 03 Jan 2024 15:35 WIB

Daftar Isi
Menyusui sedianya dilakukan secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun. Namun, sering kali keterbatasan waktu khususnya pada ibu bekerja membuat tingkat menyusui di suatu wilayah bahkan negara tertentu cukup rendah.
Nah, melihat hal tersebut, negara yang satu ini bahkan memutuskan beri cuti melahirkan 1 tahun agar bisa memenuhi peran menyusui secara lebih seorang ibu pada bayinya. Negara apakah itu?
Beberapa negara mungkin tidak bermasalah dengan permasalahan kesehatan ibu dan bayi. Tetapi ada juga negara yang mengalami kesulitan dengan hal tersebut sehingga angka menyusui di negaranya pun tercatat sebagai yang paling rendah di dunia.
Angka ibu menyusui di Norwegia
Salah satu negara yang memiliki permasalahan tersebut ialah Norwegia, Bunda. Negara ini dikenal dengan kebijakan sosialnya yang progresif, karena telah mengembangkan kerangka komprehensif mengenai cuti orang tua dan dukungan menyusui bagi para ibu yang terus berkembang.
Kerangka kerja ini muncul sebagai hasil dari aktivisme kelompok feminis Norwegia dan kelompok dukungan menyusui dari ibu ke ibu, Ammehjelpen yang telah mengadvokasi hak-hak perempuan pekerja selama lebih dari setengah abad. Dan, salah satu tokoh di balik gerakan ibu menyusui di tempat kerja ialah Dr Anne Baerug, seorang peneliti dan ahli gizi dari The Breastfeeding Unit of the Norwegian Institute of Public Health.
"Kita perlu membuat  para politisi dan masyarakat pada umumnya memahami bahwa menyusui sebenarnya adalah pekerjaan yang berkontribusi terhadap kesehatan anak dan ibu yang lebih baik, ketahanan pangan, dan jejak karbon yang lebih rendah. Namun, seperti halnya pekerjaan lainnya, menyusui membutuhkan waktu. Karena itu, perempuan harus diberikan waktu yang cukup untuk pekerjaan ini. Ini adalah investasi yang bermanfaat bagi masyarakat," katanya seperti dikutip dari laman Who.
Pembagian cuti menyusui di Norwegia
Orang tua di Norwegia diberikan cuti berbayar selama total 12 bulan sehubungan dengan periode kelahiran dan pasca kelahiran anak mereka. Kebijakan cuti orang tua di Norwegia menonjol karena pembagiannya menjadi 3 bagian: 1 bagian diperuntukkan bagi ibu, 1 bagian untuk ayah atau pasangan, dan 1 periode yang dapat bebas dibagi antara orang tua (masa bersama).
Setiap kuota orang tua terdiri dari minimal 15 minggu dengan gaji 100 persen atau 19 minggu dengan gaji 80 persen. Pada 3 minggu terakhir sebelum kelahiran dan 6 minggu pertama setelah kelahiran dikhususkan untuk ibu.Â
Pada periode bersama, menawarkan 16 atau 18 minggu tergantung pada tingkat pembayaran dapat dimanfaatkan oleh salah satu orang tua.
Di luar cuti yang dibayar ini, setiap orang tua berhak atas satu tahun tambahan cuti yang tidak dibayar untuk setiap kelahiran, sehingga memperpanjang masa bonding dan pengasuhan dengan anak mereka.Â
Pembagian kebijakan cuti orang tua di Norwegia menjadi 3 bagian bukanlah suatu hal yang tanpa alasan. Hal ini dirancang dengan cermat untuk mencegah cuti panjang bagi ibu yang menghambat karier dan pertumbuhan gaji perempuan, mendorong pengasuhan anak, dan pekerjaan rumah tangga bersama, serta memupuk ikatan antara ayah dan bayi.
Namun, hampir separuh ibu mengambil cuti tidak berbayar setelah cuti berbayar karena mereka membutuhkan lebih banyak waktu bersama bayi dan menyusui.
Untuk mendukung pemberian ASI di tempat kerja, para ibu di Norwegia berhal atas waktu istirahat selama 1 jam yang dibayar untuk menyusui per hari, dan beberapa sektor, khususnya sektor publik memberikan waktu hingga 2 jam.
Namun, bagi perempuan yang bekerja shift, sering kali sulit memanfaatkan hak ini. Meskipun keberadaan fasilitas khusus mungkin berbeda-beda, menyusui di tempat umum diterima dan dipraktikkan secara luas di Norwegia sehingga para ibu tidak perlu lagi bersembunyi dan menyusui bayinya.
Dampak cuti orang tua di Norwegia
Sejak diberlakukannya cuti melahirkan berbayar pada tahun 1977, Norwegia telah mengalami peningkatan dramatis dalam berbagai hasil kesehatan ibu. Penelitian telah menunjukkan dinamika positif yang nyata dalam BMI, tekanan darah, kesehatan mental, dan perilaku yang meningkatkan kesehatan seperti olahraga dan tidak merokok.
Efek ini terutama terlihat pada ibu yang baru pertama kali melahirkan dan memiliki sumber daya yang rendah.
Di sisi lain, dampak cuti orang tua yang terbagi menjadi 3 bagian terhadap gaji dan karier ibu perlu dicermati lebih lanjut. Hampir separuh ibu masih memilih cuti tidak berbayar setelah cuti berbayar sehingga berpotensi mengorbankan pertumbuhan karier dan hak senioritas mereka selama periode ini.
Hal ini menggarisbawahi perlunya kebijakan yang dapat menyeimbangkan pertumbuhan karier dan memungkinkan pemberian ASI secara lebih efektif.
Tak hanya di Norwegia, semoga saja angka menyusui di semua negara dapat meningkat ya Bunda.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil

Menyusui
6 Manfaat Menyusui, Salah Satunya Cegah Depresi Usai Melahirkan Bun

Menyusui
Tips Agar Bunda Selalu Fit Selama Menyusui

Menyusui
Menyusui Bisa Menghemat Rp 37 Juta dalam 6 Bulan Lho

Menyusui
Ibu Menyusui Makan Pedas Bisa Picu Bayi Diare?


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda