MENYUSUI
Benjolan di Ketiak Sakit bila Ditekan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Rabu, 28 Feb 2024 09:55 WIBBenjolan di ketiak sering kali tak disadari. Cari tahu apa penyebab dan cara mengatasi benjolan di ketiak sakit bila ditekan yuk, Bunda.
Banyak orang tak menyadari ketika terdapat benjolan di area ketiaknya. Memang, area ini sering kali tak terjamah sehingga membuatnya tak selalu dalam perhatian khusus. Ketika muncul benjolan di ketiak seringkali terasa nyeri dan banyak yang tidak mengetahui penyebabnya.
Melansir Medical News Today, benjolan di ketiak sakit bila ditekan seringkali disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening di bawah ketiak. Ini biasanya merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi, namun terkadang bisa mengindikasikan kanker. Kista dan pertumbuhan lemak juga membentuk benjolan di bawah lengan.
Untungnya, ada banyak pengobatan untuk benjolan di ketiak yang muncul tetapi semua itu tentunya tergantung dari penyebabnya. Biasanya, dokter dapat mendiagnosis penyebab benjolan di ketiak dan meresepkan pengobatan yang tepat.
Mengenal penyebab benjolan di ketiak
Ada beberapa kemungkinan penyebab benjolan di ketiak. Kebanyakan benjolan di ketiak tidak berbahaya dan merupakan akibat langsung dari pertumbuhan jaringan yang tidak normal. Namun, benjolan di ketiak mungkin mengindikasikan masalah kesehatan mendasar yang jauh lebih serius. Jika ini masalahnya, kemungkinan besar memerlukan intervensi medis.
Kebanyakan benjolan di ketiak tidak berbahaya, namun terkadang dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius. Beberapa penyebab paling umum dari benjolan di ketiak, antara lain:
1. Pertumbuhan jaringan fibrosa non-kanker
2. Kista atau kantung berisi cairan
3. Reaksi alergi terhadap deodoran, antiperspiran, atau sabun
4. Infeksi virus atau bakteri
5. Infeksi yang mengalir ke benjolan di ketiak
6. Pertumbuhan lemak (lipoma)
7. Reaksi buruk terhadap vaksinasi
8. Infeksi jamur
9. Lupus
10. Kanker payudara
11. Limfoma
12. Leukimia
Gejala khas benjolan di ketiak
Gejala benjolan di ketiak yang paling jelas ialah munculnya benjolan itu sendiri. Ukuran benjolan dapat bervariasi dari sangat kecil hingga cukup besar.
Tekstur benjolan di ketiak bisa berbeda-beda tergantung penyebabnya. Misalnya, kista, infeksi atau pertumbuhan lemak mungkin terasa lembut saat disentuh. Namun, fibroadenoma dan tumor kanker mungkin terasa keras dan tidak bisa bergerak.
Beberapa orang mungkin mengalami nyeri pada benjolan di ketiak. Benjolan yang nyeri seringkali dikaitkan dengan infeksi dan reaksi alergi, yang menyebabkan benjolan menjadi lebih lunak. Infeksi kelenjar getah bening juga bisa menyebabkan benjolan yang menyakitkan di ketiak.
Infeksi dapat menyebabkan gejala berikut pada benjolan di ketiak ya, Bunda, di antaranya:
1. Pembengkakan di seluruh kelenjar getah bening di tubuh
2. Demam
3. Keringat malam
4. Benjolan yang ukurannya berubah secara bertahap atau tidak kunjung hilang yang mungkin merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius seperti kanker payudara, limfoma, leukimia.
Diagnosis benjolan di ketiak
Pemeriksaan fisik secara menyeluruh merupakan langkah awal dalam mendiagnosis benjolan di ketiak. Dokter biasanya akan menanyakan pertanyaan tentang perubahan apa pun pada benjolan tersebut, serta rasa sakit yang dialami di area tersebut.
Palpasi yaitu pemeriksaan dengan meraba, digunakan untuk mengetahui konsistensi dan tekstur benjolan. Metode ini dilakukan secara eksklusif dengan tangan saat dokter memeriksa kelenjar getah bening dan jaringan di sekitarnya dengan lembut.
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan fisik dapat mendukung kesimpulan bahwa benjolan tersebut mungkin tidak berbahaya. Misalnya saja benjolan jinak seperti lipoma, biasanya tidak memerlukan pengobatan tambahan. Namun, jika benjolan mengganggu, dokter dapat merekomendasikan pilihan pengobatan untuk menghilangkannya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dokter mungkin memerintahkan pengujian lebih lanjut untuk menyingkirkan kemungkinan adanya infeksi, reaksi alergi, atau perubahan kanker. Dokter mungkin memesan kombinasi tes diagnostik berikut untuk pemeriksaan lebih lanjut:
1. Hitung darah lengkap untuk mengukur jumlah trombosit, sel darah merah, dan sel darah putih dalam sistem
2. Rontgen payudara
3. MRI atau CT scan
4. Biopsi
5. Tes alergi
6. Kultur cairan dari benjolan untuk mencari infeksi
Pengobatan benjolan di ketiak
Perawatan yang direkomendasikan dokter biasanya tergantung pada penyebab benjolan tersebut. Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik oral. Setelah beberapa hari, benjolan di ketiak akan mulai hilang, seiring tubuh Bunda dan antibiotik melawan infeksi. Jika benjolan tidak merespons terhadap antibiotik oral, Bunda mungkin harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan antibiotik intravena (IV).
Jika benjolan tersebut berhubungan dengan alergi, benjolan tersebut akan mereda setelah Bunda memulai pengobatan dan belajar menghindari pemicu alergi tersebut.
Pada kebanyakan kasus, benjolan di ketiak tidak memerlukan pengobatan apa pun, cukup observasi sederhana. Jika dokter menentukan hal ini, Bunda dapat menggunakan pengobatan rumahan seperti kompres hangat dan obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk meringankan ketidaknyamanan. Benjolan yang tidak memerlukan pengobatan antara lain yang berhubungan dengan:
1. Lipoma
2. Infeksi virus
3. Fibroadenoma (benjolan payudara non-kanker)
Jika benjolan di ketiak bersifat kanker, dokter mungkin akan merujuk ke dokter spesialis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Perawatan akan bergantung pada jenis kanker dan stadium, dan mungkin melibatkan kombinasi dari:
1. Kemoterapi
2. Terapi radiasi
3. Operasi
Prospek benjolan di ketiak
Prospek benjolan di ketiak bergantung pada penyebabnya. Misalnya, benjolan yang disebabkan oleh infeksi virus yang sembuh sendiri kemungkinan besar akan hilang dengan sendirinya. Namun, lipoma, meski tidak berbahaya, biasanya tidak hilang dengan sendirinya. Seorang dokter kulit dapat membantu Bunda menghilangkannya seperti dikutip dari laman Healthline.
Prospek benjolan di ketiak akibat kanker bergantung pada berbagai faktor, termasuk stadium kanker dan apakah tumor telah menyebar ke bagian tubuh lain. Untuk mendapatkan peluang pemulihan terbaik, penting bagi Bunda untuk menemui dokter sejak dini untuk diagnosis dan pengobatan.
Meskipun menurut Bunda benjolan tersebut tidak berbahaya, sebaiknya hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)