HaiBunda

MENYUSUI

10 Tips Sukses Pemberian ASI Eksklusif bagi Ibu Bekerja

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 29 Jul 2024 13:45 WIB
10 Tips Sukses Pemberian ASI Eksklusif bagi Ibu Bekerja/Foto: Getty Images/BongkarnThanyakij
Jakarta -

Sebagai ibu pekerja, sering banget ya was-was kalau enggak bisa memenuhi pasokan ASI Si Kecil dengan baik saat ditinggal bekerja. Simak tips sukses pemberian ASI eksklusif bagi ibu yang bekerja agar Bunda lebih tenang, yuk.

Melakukan beberapa tugas tanggung jawab sekaligus mungkin tidaklah mudah ya, Bunda. Termasuk bagaimana menjalani peran sebagai istri, ibu, dan juga ibu pekerja secara berbarengan.

Rasanya suka bikin cenat-cenut enggak karuan. Apalagi, mengASIhi bayi ternyata bukanlah perkara mudah. Tantangan demi tantangan ada saja yang menghampiri. Bunda dapat terus menyusui kok, meski statusnya sebagai ibu bekerja asalkan didukung dengan strategi cerdas untuk membarengi aktivitas tersebut.


Pentingnya menyusui dan ASI untuk bayi

Jika selama ini Bunda mempertimbangkan untuk tak lagi menyusui karena alasan bekerja, rasanya simpan kembali keinginan tersebut ya, Bunda. Sebab, pentingnya menyusui dan berbagai manfaat ASI untuk bayi dapat menjadi penyemangat Bunda untuk tetap menyusui.

Seperti direkomendasikan The American Academy of Pediatrics (AAP) pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, dan dilanjutkan bahkan setelah makanan padat diperkenalkan, hingga setidaknya usia 1 tahun atau hingga ibu dan bayi setuju untuk berhenti menyusui.

WHO juga merekomendasikan menyusui hingga usia 2 tahun atau lebih karena manfaatnya bertahan selama itu. Badan tersebut merekomendasikan 
untuk memulai menyusui sedini mungkin atau satu jam setelah kelahiran untuk mendapatkan manfaat terbesar seperti dikutip dari laman Healthline.

Seperti diketahui, ada banyak manfaat menyusui bagi bayi di antaranya sebagai berikut ya, Bunda:

1. ASI memberikan nutrisi yang ideal bagi bayi.
2. ASI mengandung antibodi penting.
3. Menyusui dapat mengurangi risiko penyakit.
4. ASI meningkatkan berat badan bayi yang sehat.
5. Menyusui dapat membuat anak menjadi lebih pintar.
6. Menyusui dapat membantu menurunkan berat badan.
7. Menyusui membantu rahim berkontraksi.
8. Ibu yang menyusui memiliki risiko depresi yang lebih rendah.
9.  Menyusui mengurangi risiko penyakit.
10. Menyusui dapat mencegah menstruasi.
11. Menyusui menghemat waktu dan uang.

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SeventyFour

Menyusui sebagai ibu bekerja

Sebagai ibu bekerja, memenuhi kebutuhan ASI eksklusif mungkin tidaklah mudah di tengah beban kerja yang tidak sedikit. Tak jarang, saat cuti melahirkan berakhir dan busui kembali bekerja, banyak juga dari mereka yang memutuskan untuk menambahkan susu formula karena persediaan ASI-nya tidak mencukupi.

Belum lagi, tantangan bagi ibu bekerja yang kerap membuat mereka patah semangat atau menyerah yakni karena kesulitan menyeimbangkan pemberian ASI dengan jadwal kerja yang padat. Kabar baiknya, dengan persiapan dan penyesuaian yang memadai, Bunda tetap dapat sukses melanjutkan menyusui.

Tips menyusui bagi ibu bekerja

Guna menyukseskan pemberian ASI eksklusif sebagai ibu bekerja, tentunya dibutuhkan persiapan matang. Perencanaan ini juga dapat dijalankan usai Bunda melewati tahap persalinan.

Ada beberapa persiapan harus dimulai segera setelah Bunda melahirkan. Ini melibatkan beberapa poin berikut ya, Bunda:

1. Membangun persediaan susu yang baik.
2. Memerah dan menyimpan ASI secara rutin sesuai jadwal menyusui di rumah.
3. Menyapih dari payudara.
4. Mempersiapkan pengasuh.
5. Membawa foto bayi saat memerah ASI.
6. Miliki pompa ASI yang benar-benar berkualitas untuk mendukung kelancaran memompa ASI.
7. Mencari teman sesama pejuang ASI untuk menambah semangat mengASIhi.
8. Pastikan selalu terhidrasi dengan baik.
9. Ketahui cara menyimpan ASI dengan benar.
10. Pertimbangkan untuk menggunakan fasilitas penitipan anak yang dekat dengan kantor.

Berbicara kesuksesan menyusui memang bukan perkara mudah dan instan untuk mewujudkannya ya, Bunda. Ada baiknya, setelah melahirkan, Bunda juga harus menyusui bayi sesegera mungkin.

Hal ini akan membantu Bunda dalam membangun suplai ASI sejak dini. Pemberian susu formula tambahan akan mengurangi kemungkinan bayi Bunda menyusu pada payudara dan mengurangi rangsangan pada payudara sehingga menurunkan produksi ASI.

Bunda bisa mempelajari teknik menyusui yang benar selama Bunda berada di rumah sakit. Konsultasikan dengan perawat atau konsultan laktasi jika Bunda ragu. Menyusui bayi secara eksklusif selama empat minggu pertama akan membantu meningkatkan suplai ASI Bunda ke depannya dengan baik seperti dikutip dari laman Healthhub.

Setelah empat minggu menyusui eksklusif, Bunda mungkin mulai memerah dan menyimpan ASI. Bunda dapat memeras ASI dengan tangan atau dengan pompa payudara yang dapat dengan mudah dibeli atau disewa. Gunakan metode yang paling cocok untuk Bunda.

Mulailah dengan memerah ASI sekali sehari sebelum secara bertahap meningkatkan frekuensinya sesuai dengan jumlah ASI yang terlewatkan oleh bayi saat Bunda sedang bekerja. Sementara ini, teruslah menyusui bayi secara langsung dengan metode berikut:

1. Dengan tangan

Saat memerah ASI dengan tangan, letakkan jari telunjuk dan ibu jari di tepi areola (area gelap payudara) dan tekan kembali dengan kuat pada payudara. Kemudian satukan jari-jari dan kompres bagian areola menggunakan bantalan jari. Bunda dianjurkan untuk mengompres payudara secara berirama saat memerah ASI.

2. Dengan pompa ASI

Bunda disarankan untuk menggunakan pompa yang memungkinkan Bunda mengontrol isapan. Pastikan flensa pompa dipasang di atas areola hingga tertutup rapat, seperti yang dilakukan mulut bayi saat Bunda menyusui. Pompa terus menerus selama lima menit, bergantian setiap payudara dan pijat payudara di antaranya. Setiap sesi tidak boleh lebih dari 30 menit agar tidak membuat diri Bunda lelah.

3. Dengan pompa ASI elektrik

Jika Bunda memilih untuk menggunakan pompa yang dioperasikan dengan baterai atau pompa listrik, ingatlah untuk memulai dengan daya minimum sebelum meningkatkan intensitas sesuai keinginan Bunda. Pompa listrik yang sepenuhnya otomatis dan pompa yang memungkinkan pemompaan ganda mengurangi waktu pemompaan dan meningkatkan produksi ASI.

Setelah itu simpanlah ASI perah dalam jumlah seukuran makanan bayi di dalam botol yang disterilkan. Hal ini akan mencegah pemborosan dan memudahkan selama waktu makan. Tetap semangat mengASIhi, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Camilan Sehat untuk Ibu Menyusui, Ada Pisang & Pir yang Bikin Bayi Cepat Gemuk

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kenali Pola Tidur Bayi 2 Bulan dan Membentuknya agar Ideal

Parenting Asri Ediyati

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

3 Cara Menyendawakan Bayi Baru Lahir, Bunda Perlu Tahu

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah

7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK