MENYUSUI
Studi Temukan Anak-anak yang Tidak Dapati ASI Eksklusif Lebih Rentan Pubertas Dini
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Jumat, 12 Sep 2025 08:50 WIBMenyusui ternyata tidak saja memenuhi nutrisi bayi semata dan memproteksi dari berbagai risiko penyakit, Bunda. Terbaru, studi temukan anak-anak yang tidak dapati ASI eksklusif lebih rentan pubertas dini.
Manfaat ASI baik bagi ibu dan bayi memang tak diragukan lagi ya, Bunda. Selain menjadi satu-satunya makanan bergizi yang dibutuhkan bayi sejak lahir, ASI juga memberikan deretan manfaat lain baik untuk bayi dan juga ibu.
Salah satu manfaat dari pemberian ASI bagi bayi yakni menjadi imunitas tubuh bayi dari berbagai penyakit serta menghindarkan mereka dari risiko obesitas. Selain itu, diketahui juga bahwa bayi tak yang mendapati masa ASI eksklusif lebih rentan mengalami pubertas dini di kemudian hari.
Anak tak ASI eksklusif rentan pubertas dini
Menurut sebuah studi baru berskala besar dari Korea Selatan, anak perempuan dan laki-laki yang disusui secara eksklusif selama empat hingga enam bulan pertama kehidupan menunjukkan adanya penurunan risiko pubertas dini.
Studi tersebut diterbitkan dalam Jama Network Open yang meninjau kembali pola makan dan perkembangan lebih dari 300 ribu anak dari 2007 hingga 2020, berdasarkan data pemeriksaan pada usia empat hingga enam bulan dan sebelum usia enam tahun.
Di seluruh dunia, pubertas semakin dimulai lebih awal pada anak-anak. Hal tersebut disebut dengan central precocious puberty. Kondisi tersebut dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan di masa dewasa, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes, serta masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Para peneliti percaya bahwa anak-anak yang diberi ASI eksklusif lebih kecil kemungkinannya mengalami obesitas di masa kanak-kanak, faktor predisposisi utama pubertas dini. Namun, para ahli mencatat bahwa banyak ibu menghadapi tantangan dalam menyusui, yang menurut mereka harus ditangani secara struktural.
"Pesan yang dapat diambil bagi orang tua atau calon orang tua, bahwa menyusui memiliki banyak manfaat kesehatan bagi anak-anak mereka,"ujar Dr Sonia Anand, wakil presiden asosiasi kesehatan global di McMaster University. Dan, pesan kedua dari peneliti alan halitu tidak selalu mudah dilakukan.
Manfaat jangka panjang ASI eksklusif
Sekitar 46 persen bayi dalam studi di Korea Selatan mendapatkan ASI eksklusif, dan lebih dari sepertiganya mendapatkan susu formula, serta hampir 20 persen mendapatkan keduanya.
"Idenya adalah anak-anak yang disusui lebih kecil kemungkinannya mengalami kelebihan berat badan, dan itulah mekanisme yang membuat mereka lebih terlindungi dari pubertas dini,"kata Dr Kaberi Dasgupta, seorang profesor kedokteran dan ilmuwan kedokteran di McGill University Health Centre, yang juga terlibat dalam studi ini.
Seperti diketahui bahwa anak laki-laki yang hanya diberi susu formula memiliki risiko pubertas dini sebesar 16 persen lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayanya yang hanya diberi ASI, demikian temuan para peneliti.
Sementara para anak perempuan yang hanya diberi susu formula, asosiasinya melonjak menjadi 60 persen. Dan, untuk anak laki-laki yang diberi susu formula campuran, asoasinya 14 persen lebih tinggi dibandingkan dengan 45 persen untuk anak perempuan.
Para peneliti mencatat beberapa catatan dalam studi mereka. Para peserta melaporkan sendiri berapa lama mereka menyusui anak-anak mereka. Studi juga tidak dapat memasukkan faktor genetik seperti usia pubertas ibu.
Ya, bagian awal kehidupan merupakan masa yang penting. Sebab, pada masa itulah banyak risiko penyakit muncul, tulis dokter Lin Yang dan Shengxu Li. Meskipun mereka tidak terlibat dalam studi ini, mereka menulis komentar jurnal yang menyertainya.
"Penyakit dimulai sejak dini, begitu pula pencegahannya," kata mereka.
Dasgupta mengatakan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa temuan ini akan berbeda di Kanada. Mencegah pubertas dini juga dapat membantu anak-anak dalam hal lain, tambahnya.
"Semakin dini pubertas, semakin pendek usia seseorang," katanya. Selain itu, ada juga stigma seputar bagaimana seseorang memiliki tanda-tanda kedewasaan saat masih kanak-kanak. Dan, tak sedikit anak-anak lain yang mungkin mengejek Bunda.
Menekankan pentingnya ASI eksklusif untuk ibu baru
Yang dan para peneliti mengatakan bahwa ketimbang menekan ibu baru, pendekatan yang melibatkan seluruh masyarakat sangatlah penting. Hal ini mencakup kebijakan cuti orang tua yang lebih ketat, akomodasi di tempat kerja seperti ruang pribadi untuk menyusui, dan layanan dukung laktasi.
"Saya pikir dukungan kebijakan, peningkatan kesadaran, serta menciptakan lingkungan bagi perempuan untuk dapat menyusui sangatlah penting,"kata Yang seperti dikutip dari laman Cbcnews.
Pola tidur, tingkat aktivitas fisik, dan waktu menonton layar juga dapat meningkatkan obesitas anak dan tingkat pubertas dini, tulis Yang dan Li dalam komentar mereka, begitu pula dengan polutan lingkungan seperti pengganggu endokrin, meskipun ia mengakui belum ada data yang valid untuk hal tersebut.
Di Kanada, sekitar 91 persen orang tua mulai menyusui. Sementara, sekitar 38 persen orang tua menyusui secara eksklusif setidaknya selama enam bulan, menurut laporan Statistik Kanada pada 2024.
Dari mereka yang berhenti menyusui sebelum enam bulan, alasannya antara lain karena mereka tidak memiliki cukup ASI, kesulitan menyusui, dan anak yang menyapih diri sendiri.
"Saya pikir kesimpulan yang salah adalah mempermalukan ibu yang mencoba menyusui tetapi tidak dapat melanjutkannya," kata Anand.
Menyusui merupakan salah satu dari banyak faktor yang dapat memengaruhi kenaikan berat badan anak. Pilihan gaya hidup seperti membatasi makanan cepat saji dan memasak lebih banyak sayuran serta protein rendah lemak juga dapat membantu mencegah obesitas pada anak, kata para dokter.
Meskipun studi di Korea Selatan tidak membuktikan bahwa pemberian susu formula menyebabkan pubertas dini, para peneliti memiliki kumpulan data yang kuat dan hubungannya masuk akal, katanya.
Menyinggung soal susu formula, biayanya cukup tinggi terutama untuk keluarga di Sudbury, Ontario. Penelitian Anand sendiri menunjukkan bahwa menyusui dini selam setidaknya enam bulan dikaitkan dengan kadar lemak tubuh berlebih yang lebih rendah pada anak-anak usia 3 tahun.
Ia mengatakan jika ingin melihat penelitian besar lainnya dan menunjukkan temuan serupa dengan penelitian Korea Selatan untuk memastikan hubungan sebab dan akibat. Penelitian yang meneliti bagaimana gen terkait dengan pubertas prekokoks juga dapat membantu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Kenali Tanda Sumeng pada Si Kecil & Cara Mengatasinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Apakah Khasiat ASI akan Berkurang Setelah Menyusui 2 Tahun? Simak Penjelasan Dokter
Produksi ASI-nya Banyak, Greysia Polii Bertekad Berikan ASI Eksklusif untuk Baby Jessia
Bayinya Dipuji Montok di Usia 4 Bulan, Indah Permatasari Bagikan Rahasia Menyusui
Ketahui 2 Hal yang Bikin Proses Menyapih Jadi Mandek, Bunda Perlu Tahu
TERPOPULER
Kisah Pasangan Artis Korea Umumkan Kehamilan Pertama setelah 9 Kali Jalani Bayi Tabung
Deretan Artis Tinggal di Bali, Ada yang Terdampak Banjir Besar
7 Penyebab Anak Merasa Pusing saat Bangun Tidur
Potret Ersa Mayori Antar Anak Exchange Program ke Jepang, Minta Tips agar Tak Mellow
Oralit untuk Bayi: Kegunaan, Aturan Minum, dan Cara Membuat untuk Mengatasi Diare
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Intip 5 Potret Terbaru Narji dan Istri yang Kini Jalani Bisnis di Bidang Pertanian
7 Penyebab Anak Merasa Pusing saat Bangun Tidur
Kisah Pasangan Artis Korea Umumkan Kehamilan Pertama setelah 9 Kali Jalani Bayi Tabung
Oralit untuk Bayi: Kegunaan, Aturan Minum, dan Cara Membuat untuk Mengatasi Diare
Deretan Artis Tinggal di Bali, Ada yang Terdampak Banjir Besar
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Konten Joget Uya Kuya Digoreng Jadi Hoaks, Netizen Terlanjur Sakit Hati
-
Beautynesia
Tambang PT Gag Nikel di Raja Ampat Dapat Izin Beroperasi Lagi, Alam Indonesia Kembali Terancam
-
Female Daily
Kenapa Warna Pink dan Hijau Jadi Simbol Kuat di Sinema dan Kehidupan Perempuan Saat Ini?
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Ayu Ting Ting Jadi Instruktur Yoga, Pamer Perut Rata Pakai Sport Bra
-
Mommies Daily
10 Rekomendasi Film dan Drakor Jun Ji Hyun, Terbaru Ada Drama Tempest