Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Mengenal Penyumbatan ASI yang Bikin Proses Menyusui Nggak Nyaman

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 20 Dec 2017 19:09 WIB

Payudara terasa keras dan kencang, tapi air susu yang keluar sedikit banget. Sakit banget lagi rasanya.
Ilustrasi menyusui bayi/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Pernah nggak Bun, merasakan payudara terasa keras dan kencang, tapi seperti ada massa atau benjolan kecil di dalamnya? Lalu ketika kita coba keluarkan air susu ibu (ASI), eh yang keluar sedikit banget atau nggak keluar sama sekali.

Rasanya sakit dan nggak nyaman. Apalagi kadang bayi kita juga jadi rewel karena ASI yang keluar nggak lancar. Kondisi ini dikenal sebagai clogged milk duct atau penyumbatan ASI atau saluran susu yang tersumbat.

Ya, apabila salah satu saluran di payudara tersumbat, maka ASI nggak bisa keluar dan mengakibatkan munculnya benjolan. "Saluran susu tersumbat adalah saat susu kembali ke dalamnya yang dapat membuat pemompaan dan menyusui jadi luar biasa menyakitkan," kata Leigh Anne O'Connor, seorang konsultan laktasi bersertifikat di New York.

penyebab

Untuk mengetahui penyebab saluran ASI tersumbat itu nggak selalu mudah Bun, tapi ada banyak penyebab yang mungkin terjadi. Yuk disimak berbagai penyebabnya, seperti dilansir The Bump:

1. Ada Sisa ASI di Payudara

Sebagian besar, yang menyebabkan saluran susu tersumbat itu karena kita tidak mengeluarkan semua ASI pada waktu yang tepat. Akibatnya, susu tercadangkan dan terjadilah penyumbatan.

2. Tekanan Payudara

Mengenakan bra yang kencang, pakaian ketat, atau peralatan ketat lainnya (seperti tas bayi yang kencang di sekitar dada) dapat menyebabkan saluran susu tersumbat. Jadi meski kita cuma berbaring atau berolahraga saja, kalau pakaiannya terlalu ketat, bisa terjadi penyumbatan ASI.

3. Pompa Lemah

Ini mirip dengan pelekatan (latch on) yang buruk, Bun. Pemompaan ASI yang buruk bisa menyebabkan ASI tidak keluar maksimal. Sehingga masih ada sisa ASI yang kemudian malah menyumbat salurannya.

Bila kita tidak mempompa ASI secara teratur, masalah penyumbatan ASI lebih rentan dialami.

4. Latch-on yang Buruk

Apabila bayi tidak menempel dengan benar di payudara, maka dia tidak bisa minum ASI dengan baik. Alhasil ASI yang keluar juga tidak sebanyak yang diproduksi. Kemudian terjadilah pendacangan ASI dan membuat saluran susu jadi tersumbat.

5. Stres

Tubuh kita saja akan lelah kalau terlalu banyak tekanan Bun, hal yang sama berlaku untuk payudara. Stres bisa memperlambat produksi hormon oksitosin yang membantu payudara mengeluarkan ASI. Jadi berusaha rileks, Bun. Tidur saat bayi tidur, dan mintalah bantuan orang lain untuk mengerjakan tugas. Biarkan tubuh Bunda melakukan hal itu.

Gejala Saluran ASI Tersumbat

Pada bunda yang baru menyusui atau pernah menyusui bisa mengalami saluran susu yang tersumbat apabila ASI tak sepenuhnya dikosongkan dari payudara. "Ibu mungkin pertama kali memperhatikan area payudara yang terasa kencang, bergelombang, atau bahkan dengan tekstur yang menggerenjal," kata Rebecca Kramer, RN, seorang konsultan perawat dan laktasi di Gundersen Health System di La Crosse, Wisconsin.

Kalau menurut ibu baru, saluran susu yang tersumbat itu terasa seolah-olah ada makhluk jahat yang bersarang di payudara. Saluran tersumbat itu nggak cuma bikin kita kesakitan atau menderita, bayi juga bisa menangis karena frustasi dan nggak sabaran karena ASI-nya nggak keluar-keluar.

Seorang ibu menggambarkan saluran susu tersumbat membuat payudara seperti bola keras yang sakit ketika disentuh. Ya, payudara jadi bengkak dan kemerahan. Selain itu area payudara juga teraba hangat saat disentuh.

Saluran ASI yang tersumbat itu kalau nggak segera ditangani bisa menyebabkan masalah yang lebih besar Bun. Misalnya saja peradangan yang dikenal mastitis serta berhentinya ASI, juga dapat menyebabkan infeksi.

Mengatasi Penyumbatan ASI

Untuk mengatasi saluran yang tersumbat, Bunda bisa melakukan beberapa hal ini seperti dilansir What To Expect;

1. Kosongkan Payudara

Menghindari atau membatasi menyusui pada payudara yang terkena penyumbatan malah bisa membuat keadaan menjadi lebih buruk. Ingat, pengobatan terbaik untuk saluran yang tersumbat adalah dengan mengeluarkan susu.

Jadi kalau punya masalah seperti ini, yuk berikan bayi payudara yang terkena dampak terlebih dahulu (walaupun rasanya sakit banget, Bun) kepada si kecil. Oh iya, pastikan jangan terlalu cepat menarik payudara dari mulut bayi juga ya, Bun, karena pasti akan makin menyakitkan.

Kalau bayi nggak bisa menyusu dengan baik, cobalah memompanya.

2. Kendurkan

Terkadang Bun, saluran yang tersumbat itu makin parah kalau ada tekanan dari luar. Misalnya dari kemeja atau bra yang terlalu ketat. Pastikan Bunda mengenakan bra yang nyaman, dan pertimbangkan melonggarkan tali bra pada saat ini.

3. Ubah Posisi Menyusui

Mengubah posisi menyusui penting sehingga semua saluran susu terstimulasi secara merata.

4. Kompres

Kompres dengan kompresan hangat pada payudara yang sakit sebelum menyusui si kecil. Ini bisa membantu mengalirkan ASI. Taktik lainnya, berdirilah di bawah aliran shower yang hangat, membiarkan airnya mengenai payudara yang sakit.

Bunda juga bisa menggunakan kompres dingin. "Kompres dingin mungkin lebih nyaman bagi beberapa ibu jika panas tidak membuat mereka lega," kata Kramer.

5. Pijat

Pijatlah dengan tekanan lembut ke bagian yang salurannya tersumbat sebelum dan selama menyusui. Ini bisa membantu melonggarkan sumbatan. Cobalah gerakan melingkar tepat di benjolan itu sendiri.

6. Andalkan Bayi

Bunda bisa memposisikan bayi sehingga dagunya 'memijat' benjolan saat sedang menyusuinya.

Minum banyak air bisa membantu menjaga agar ASI lebih lancar dan menghindari penyumbatan. Kalau wanita yang tidak menyusui saja harus minum sekitar sembilan gelas air setiap hari, ibu menyusui harus minum sekitar 13 gelas.

Saat mengalami gejala saluran susu tersumbat, Bunda bisa saja tak berkonsultasi ke petugas kesehatan. Tapi konsultan laktasi Leigh Anne O'Connor, merekomendasikan Bunda segera memeriksakan diri ke dokter apabila payudara memerah, hangat dan Bunda jadi demam. Jika itu merupakan tanda-tanda mastitis, maka memerlukan antibiotik.

"Jika saluran susu tersumbat terus berlanjut (lebih dari dua hari) dan tidak ada perbaikan, ada kemungkinan bisa berkembang menjadi mastitis," sambung Kramer.

(Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda