Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

'Bersyukurlah Jika Anak-anak Kalian Sehat, Nggak Bisa Diam Bergerak....'

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Selasa, 22 Aug 2017 14:36 WIB

Duhai para orang tua, besyukurlah kalau anakmu sehat, walau kadang mereka cerewet dan 'petakilan'.
Lusiana dan anaknya, Saras/ Foto: dok. Pribadi
Jakarta - Ada anak-anak yang cerewet, gerak sana-sini, bahkan nggak bisa diam atau dalam bahasa Jawa disebut 'petakilan'. Tapi, sejatinya ketika anak kita kayak gitu, bersyukurlah para orang tua. Se-nggaknya, itulah yang disampaikan ibu satu anak bernama Lusiana (32) ini, Bun. Kenapa Lusi ngomong kayak gitu? Karena, anak Lusi, Ken Saras Rahayu yang umurnya 5 tahun punya kondisi yang 'spesial'. Si kecil Saras terinfeksi Citomegalovirus (CMV) saat di kandungan dan itu bikin dia susah mendengar dan bicara.

Lusi mengisahkan dirinya belum tahu terinfeksi CMV pas hamil. Nah, saat berumur 6 bulan, Saras sakit-sakitan. Selama sebulan, dokter belum bisa memastikan apa sih penyakitnya Saras. Sampai akhirnya pas dites virus CMV, hasilnya positif. Nggak cuma itu, Saras juga sempat masuk ICU dua kali. Hiks, terbayang kan gimana remuknya perasaan Lusi saat melihat kondisi putrinya waktu itu?

Lusiana dan anaknya, SarasLusiana dan anaknya, Saras/ Foto: dok. Pribadi


Di umur 6 bulan, Saras juga masih tidur-tiduran aja. Dia pun gampang banget sakit. Keluar-masuk RS udah jadi hal yang biasa buat Saras. Bahkan, cuma salah makan, badan Saras udah panas dan mesti diopname. Atau, botol susunya nggak terlalu bersih, dia udah sakit hingga harus 'mondok' alias opname, kata Lusi.

Di umur satu tahun, Saras menjalani cek kondisi otak, mata, telinga, dan jantung. Pas pemeriksaan telinga, dokter bilang kalau saraf pendengarannya udah nggak bagus dan Saras mengalami otitis media.

Baca juga: Cara Agar Anak Bisa Lampiaskan Kemarahannya dengan 'Sehat'

"Di umur satu tahun, Saras cuma bisa ngomong mamam, abi. Jadi CMV ini memakan daya tahan tubuhnya, sama menyerang sistem saraf otak yang mengendalikan ketahanan tubuh sama gerak tubuh," tutur Lusi, waktu ngobrol sama HaiBunda.

Pas umur Saras 2 tahun lebih, dia ikut fisioterapi di RS Dr Sardjito. Karena tempat tinggal Lusi di Kulonprogo, biar dekat Lusi sempat nge-kost di sekitar RS. Karena waktu itu Saras belum bisa duduk dan berdiri, fisioterapinya pun belajar duduk dan belajar berdiri. Tapi, setelah 3 bulan, Saras sakit dan sampai sekarang belum fisioterapi lagi. Selama fisioterapi, Saras juga ikut terapi wicara.

"Tapi pas di rumah, dia malah bisa duduk sendiri, berdiri sendiri. Habis ulang tahun ke-3, Saras bisa jalan. Merangkaknya justru pas umur 4 tahun. Jadi perkembangannya kayak kebolak-balik gitu," tambah Lusi yang bekerja sebagai pegawai swasta ini.

Sekarang, rencananya Lusi mau 'ngejar' terapi wicara buat Saras di RS Sardjito dan kalau nggak ada halangan, bakal dimulai awal bulan September. Tapi, tetap juga Bun Lusi mesti melihat kondisi Saras dulu. Sekarang kan umur Saras 5 tahun, kata Lusi, dia berharap banget nanti pas umur 7 tahun Saras udah lancar ngomong.

Baca juga: Cegah Stunting, Jangan Gampang Maklum Kalau Anak Kurus Ya, Bun

Kalau gitu, Saras bukan nggak mungkin sekolah di sekolah umum, kan? Atau kalau memang Saras ternyata harus sekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB), kata Lusi pun nggak apa-apa. Memang, sekarang Saras udah bisa ngomong 'maem', 'mama', 'ampun-ampun' kalau lagi bercanda, dan kadang dicampur sama bahasa isyarat. Kalau dipanggil, memang sih, Bun Saras nggak dengar. Tapi, kalau kita teriak dekat telinganya, Saras baru dengar.

Sempat juga Saras dapat alat bantu dengar. Tapi, itu bikin dia nggak nyaman dan pas dipakai, alat bantu dengar itu sering dicopot sama Saras. Nah, sekarang Saras udah bisa naik sepeda, petakilan, dan baru belajar lompat lho. Belajar dari apa yang dia alami, punya anak yang 'spesial' dan nggak seperti anak-anak lainnya, Lusi punya curhatan buat orang tua lain.

"Saya suka jengkel kalau lihat orang tua marahin anaknya. Padahal anaknya sehat, petakilan. Kalau anak sehat, normal, misalnya dia petakilan, itu kan sebetulnya cerdas. Orang tua kan bisa menilai anaknya cerdas. Kok diomeli. Aku kayak nggak terima sendiri," kata Lusi.

"Anak punya kemampuan masing-masing. Buat orang tua, kalau anaknya sehat, bersyukur. Uangnya nggak habis buat 'jajan' obat," tambahnya.

Sebagai ibu, Lusi juga pernah sih memarahi Saras. Tapi, memarahinya dengan cara 'mendidik' dan setelah itu, Saras pun dipeluk sama ibunya. Sampai saat ini, Lusi berusaha tetap ikhlas dan sabar demi tumbuh kembang putrinya. Bahkan, Lusi menjaga banget supaya dia nggak sampai sakit dan bisa menjaga Saras.

Lusiana dan anaknya, SarasLusiana dan anaknya, Saras/ Foto: dok. Pribadi


"Sing penting dijalani, nanti bisa sabar ikhlas dengan sendirinya. Kalau kita jalani, sabar, ikhlas, pasti ada keajaiban kok. Memang jalannya begini. Yang penting percaya sama Allah dan kalau pertolongan ada aja," kata Lusi.

Baca juga: Berikan 6 Makanan Ini Secara Rutin agar Si Kecil Sehat dan Pintar

Di halaman Facebook Ken Saras Rahayu, Lusi juga sempat mencurahkan isi hatinya. Salah satunya dengan kalimat 'bersyukurlah jika anak2 kalian sehat. ga bisa diem bergerak... anak2 tidak nakal.jangan kenalkan kata2 kasar. kata2 amarah'. Sejak diunggah tanggal 16 Agustus lalu, postingan Lusi udah dibagikan lebih dari 16 ribu kali.



(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda