Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Jangan Sedih, Nggak Punya ART Banyak Hikmahnya, Bun

Asri Ediyati & Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Senin, 25 Sep 2017 07:00 WIB

Kalau dulu terbiasa punya ART, tapi sekarang nggak ada lagi, jangan sedih lama-lama ya, Bun.
Hikmah saat nggak punya ART/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Kehadiran asisten rumah tangga (ART) memang cukup membantu meringankan pekerjaan di rumah yang seolah nggak ada habisnya. Tapi kalau mbak ART memutuskan berhenti bekerja, jangan sedih berkepanjangan ya, Bun. Selalu ada hikmah dari setiap peristiwa.

Sahabat HaiBunda, Amalia, mengungkapkan pengalamannya setelah nggak punya ART. Dulu, kehadiran ART membuatnya tenang saat harus meninggalkan rumah untuk pergi bekerja. Urusan rumah beres, plus anaknya yang masih balita juga ada yang mengasuh.

Tapi usai Lebaran tahun ini, ART-nya memutuskan untuk berhenti bekerja. Akhirnya Amalia memilih juga untuk berhenti bekerja dan fokus sepenuhnya pada keluarganya. Dengan tidak adanya ART, kendati lebih capek, tapi ada berbagai hikmah yang bisa diambil.

Baca juga: Ini Lho Bun yang Bisa Bikin Mbak ART Nggak Akan Ninggalin Kita

1. Bisa Lebih Dekat Sama Anak

Selama menjadi ibu bekerja, Amalia memang selalu mengalokasikan waktu untuk bermain dengan si kecil setelah pulang kerja. Saat weekend pun mereka selalu punya quality time. Bahkan beberapa kali anaknya dibawa ke kantor.

Tapi ketika mbak ART pergi dan nggak kembali sehingga Amalia memutuskan resign dari pekerjaannya, sekarang dia punya waktu lebih banyak bersana anaknya. Dari sini, Amalia merasa bisa lebih memahami putri kecilnya.

"Jadi kalau aku keras atau galak efek ke anaknya malah nggak jadi nurut. Kalau aku jarang marah-marah anak malah jadi nurut," tuturnya saat berbincang dengan HaiBunda.

Selain itu, dia bisa memantau secara langsung apa yang dimakan anak plus kesehatannya. Dia pun senang karena jadi lebih dekat dengan anaknya. Sekarang apa-apa sama mamanya karena mbak ART-nya nggak ada. "Senang-senang, capek, he he he," imbuhnya.

2. Lebih Punya Privasi

ART yang bekerja di rumah Amalia sebelumnya sehari-hari memang tinggal bersamanya. Alhasil dirinya jadi kurang punya privasi. Apalagi ART-nya termasuk orang yang kepo berat, jadi selalu ingin tahu apa yang dilakukan dan dibicarakan Amalia.

"Sekarang sama suami pun bisa leyeh-leyeh manja di ruang tengah," sambung Amalia.

Amel dan putrinyaAmel dan putrinya Foto: dok pribadi


3. Lebih Kompak Sama Suami

Tanpa ART, mau nggak mau pekerjaan rumah dan pengasuhan anak harus lebih diperhatikan Amalia dan suaminya. Mereka sepakat untuk melakukannya bersama-sama, sehingga dampak positifnya adalah sekarang mereka jadi lebih kompak.

"Tanpa ART masih strong-lah karena suami ikut berperan. Setelah subuh ke tukang sayur, masak nasi, bebenah rumah dikit-dikit, nyuci baju. Nanti lanjut masak buat bekal suami sama di rumah, jemurin baju, terus mandiin dan suapin anak," terang Amalia.

"Ya intinya sebenernya cape ya nggak ada ART. Tapi ternyata banyak plusnya. Apalagi kalau sama
suami mau saling bantu, kerja sama," imbuhnya.

Baca juga: Bun, Ini Tentang 'Drama' ART yang Nggak Kembali

Nuzulia Rahma Tristinarum SPsi, psikolog dan terapis saat ngobrol dengan HaiBunda beberapa waktu lalu menyarankan para ibu untuk menurunkan standar ketika di rumah nggak ada ART. Jadi nggak perlu jadi perfeksionis. Misalnya nih, dulu kita punya skala kebersihan di angka 9. Tapi karena nggak ada ART, kita turunkan aja skalanya.

"Ketika segala sesuatu tidak berjalan rapi, misalnya rumah sedang berantakan, ketika anak tidak teratur, dan sebagainya itu, kita harus lapangkan hati kita, nikmati saja, karena memang sedang dalam kondisi seperti itu," saran Nuzulia.

Mungkin risinya melihat mainan dan aneka barang bertebaran di lantai. Rasanya kesel melihat rumah yang berantakan. Tapi ketimbang stres barus diberesin tapi nggak lama berantakan lagi, mendingan kita main dan bersenang-senang saja sama anak. Nah, nanti kalau sudah jam anak makan atau tidur siang, kita bisa ajak anak beberes bersama.

"Kalau pekerjaan rumah terlalu berat boleh didelegasikan misalnya mencucikan pakaian ke laundry. Sekarang juga ada servis kebersihan yang bisa datang seminggu sekali untuk bersih-bersih. Lebih ke hal-hal teknis sih sebenarnya," sambung Nuzulia. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda