Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Saat Marah dan Ingin 'Meledak', Coba Lakukan Ini Ya, Bun

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Rabu, 25 Oct 2017 18:02 WIB

Pernah nggak Bun, merasa dunia ini begitu nggak bersahabat? Semua terasa salah di mata kita, sehingga rasanya ingin 'meledak'.
Ilustrasi marah/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Di suatu titik mungkin kita merasa begitu nggak sabaran. Kita rasanya gampang banget tersulut marahnya, meski hanya karena hal-hal sepele. 'Senggol bacok' kalau kata orang-orang.

Mungkin Bunda sedang stres dan lelah ya? Soalnya kalau kita sedang stres banget, bikin lebih sulit mengontrol kemarahan. Yuk, coba, Bun, menyingkir dulu dari keramaian dan cari tahu apa yang bikin Bunda capek dan lelah.

Mungkin Bunda kecapekan kerja. Iya, saat rumah 'rasa' kantor sehingga akhir pekan 'rasa' weekdays pasti bikin fisik dan pikiran lelah. Padahal yang diurus bukan cuma kerjaan kantor bukan? Ada si kecil dan suami yang juga butuh perhatian.

Nah, kalau situasinya seperti ini, bisa dicari suasana kerja yang nggak terlalu formal. Misal nih, di weekdays, kalau pekerjaan memungkinkan dilakukan dari tempat lain selain kantor, bisa juga jadi pilihan. Ya, kadang kita butuh suasana baru. Kita butuh 'keheningan' ala kita yang nggak bikin kita terasa seperti 'dicari-cari' atau 'diburu-buru' seperti halnya saat sedang di kantor.

Baca juga: Bisa Dicoba, Bun, Tips Mengelola Amarah Saat sedang Kesal

Kata psikolog dari Tiga Generasi, Anna Dauhan, batas ketahanan sehingga bisa memanage marah menjadi tipis saat stres dan capek. Kalau memang capek banget, mungkin Bunda butuh me time atau istirahat sedikit lebih lama.

"Coba atur istirahat dengan memperbaiki management waktu. Selain itu kita perlu mendelegasikan tugas. Jangan berpikir 'saya semua yang harus melakukan'. Apapun yang bisa didelegasikan ya delegasikan agar kita punya waktu untuk diri sendiri," saran Anna dalam parenting talkhow tentang 'Anger Mangement' Bersama Brawijaya Clinic di Sport Cafe & Shisha, Jl Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2017).

Kalau Bunda adalah ibu di rumah, kerentanan akan stres dan kelelahan bukannya jadi jauh lebih sedikit ketimbang ibu bekerja. Karena itu, tetap ya Bun, pekerjaan di rumah yang bisa didelegasikan ya sebaiknya didelegasikan pada orang lain, misalnya suami atau asisten rumah tangga.

Kalau kita termasuk 'sumbu pendek' dan besar di lingkungan yang 'keras', tentu perlu usaha keras untuk me-manage dan menstabilkan emosi. Pada saat marah pada sesuatu atau seseorang, pasti jantung kita berdegup lebih cepat. Nah, saat ini, cobalah untuk berhenti dulu.

"Lalu kita ambil napas, hitung sampai sepuluh perlahan-lahan, kemudian distraksikan pikiran kita dengan sesuatu yang menyenangkan," saran Anna.

Menurut Anna, pikiran negatif itu berada di tubuh kita, yang intens hanya 90 detik. Setelah itu turun. Makanya kita perlu berhenti sejenak. "Tapi kalau kita nggak berhenti dulu, dipikirin terus, itu yang bikin kita jadi ngegas," papar Anna.

Baca juga: Kenapa ya Saat Takut Anak Terluka, Kita Malah Jadi Marah?

Boleh juga lho, Bunda melakukan sesuatu untuk pelampiasan. Tapi ingat ya Bun, jangan melakukan sesuatu yang destruktif dan bisa menyakiti diri sendiri atau orang lain. Misalnya nih ketimbang memukul orang lain, kita pukuli saja samsak. Ata ketimbang melempar barang-barang, kita lari-lari saja dulu untuk melepaskan energi.

Bagaimana, sudah lebih lega? Kalau sudah lebih lega, baru deh beraktivitas kembali atau berbicara pada orang lain tentang hal yang membuat kita jadi marah sebelumnya. Ingat, berbicaranya dengan baik ya, Bun, agar kita nggak memicu munculnya masalah baru.

Sebagai ibu memang banyak sekali tantangannya. Ada hal-hal yang gampang memicu emosi negatif. Tapi jangan sampai anak yang menjadi pelampiasan. Tetap semangat ya, Bun. (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda